[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama Pandemik

Marketplace menghadapi banyak tantangan

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 belum juga berakhir. Berbagai sektor yang terdampak harus berupaya keras bertahan, mulai sektor kesehatan, ekonomi, pariwisata, dan banyak lagi. Selama pandemik, pemerintah mengimbau masyarakat untuk lebih banyak di rumah guna memutus rantai virus corona. Segala sesuatu dilakukan dari rumah, mulai sekolah, bekerja, sampai berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Saat beralih dari offline ke online, marketplace menjadi salah satu platform memegang peranan penting. Bagaimana perjalanan bisnis marketplace di masa pandemik? Apa saja tantangan untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi?

Berikut hasil wawancara IDN Times bersama COO Tokopedia Melissa Siska Juminto. Wawancara ini dilakukan dalam rangkaian Indonesia Millennial Report 2020 yang akan diluncurkan saat acara Indonesia Millennial Summit (IMS) 2021 mendatang.

Baca Juga: CEO Tokopedia William Tanuwijaya, Pengaruhnya Diakui Dunia

Apa tanggapan Anda terhadap kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah selama pandemik?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikMelissa Siska Juminto, Chief Operating Officer Tokopedia. (Dokumentasi Tokopedia)

Saya selalu percaya bahwa pemerintah itu berusaha keras, banyak upaya yang selalu dirilis pada publik. Ini pun juga bukan satu atau dua, banyak sekali dan juga selalu di-review kebijakan-kebijakannya, misalnya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Pemerintah juga mengeluarkan program-program, khususnya untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang menjadi tulang punggungnya Indonesia. Misalnya, big campaign Bangga Buatan Indonesia.

Di Tokopedia, kami juga mengeluarkan campaign Satu Dalam Kopi yang dijalankan juga dengan Kementerian Perindustrian. Dengan inisiatif itu, banyak dari para penjual kopi yang berinovasi, misalnya mengeluarkan kopi satu literan. Dengan campaign ini pun kami juga lihat sukses sekali. Banyak bisnis kopi yang awalnya agak struggling karena PSBB, lalu mereka bisa kembali maju lagi.

Apakah kebijakan ekonomi yang diluncurkan selama pandemik, bisa menanggulangi krisis yang terjadi?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikIlustrasi krisis ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kalau dari pandangan kami sebenarnya segala solusi itu pasti membantu, dan juga bagaimana caranya kita juga terus review, refleksi dan beradaptasi dengan situasi seperti COVID-19. Dengan perubahan-perubahan ini saya percaya pemerintah selalu mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menyesuaikan dengan situasi.

Misalhya, Tokopedia dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah berinisiatif untuk mendigitalisasi pasar. Tokopedia kerja sama dengan kota Tasikmalaya dan Bank Indonesia untuk mendigitalisasi Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya. Hasilnya, mereka (para pedagang) sangat aktif belajar menggunakan platform online. Mereka pun bisa mentransformasi bisnis yang awalnya hanya melayani pengunjung lokal lalu bisa mendapatkan lebih dari 16 ribu pesanan.

Apa evaluasi atas paket dan program untuk UMKM?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikIlustrasi UMKM yang menjual kain jumputan khas Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kami lihat sebenarnya pemerintah sangat aktif berkomunikasi dengan para digital platform untuk memajukan UMKM dan tetap menggerakkan ekonomi. Menurut saya program-programnya sangat aktif. Misalnya, kolaborasi marketplace dengan pemerintah untuk membesarkan campaign Bangga Buatan Indonesia. Fokusnya itu memberdayakan produk lokal dan mengajak para pelaku UMKM untuk mengikuti campaign, misalnya memproduksi masker kain.

Sebagai informasi saja, Tokopedia sekarang punya lebih dari 9 juta penjual, hampir 100 persen UMKM. Sementara, 94 persen di antaranya berskala ultra mikro. Jadi memang fokus kami memberdayakan UMKM agar tetap bisa bertahan di masa pandemik ini. Pemerintah juga sangat supportif.

Bagaimana peran dari perbankan dan lembaga keuangan dalam menopang daya tahan ekonomi dan bisnis selama pandemik?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikIDN Times/Hana Adi Perdana

Kalau dari segi perbankan mungkin saya of course not the expert in bank, ya, karena kami kan pandangannya di marketplace. Namun, kami lihat bank itu juga sangat aktif. Misalnya, bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dalam menyalurkan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Jadi bank pun juga bekerja sama dengan kami untuk mencari merchant-merchant yang memang bisa qualified requirement.

Bagaimana dampak pandemik terhadap bisnis marketplace seperti Tokopedia?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikDok. Tokopedia

Dari sisi Tokopedia, secara penjualan yang sudah bergabung ke Tokopedia sejak Januari 2020 itu bertambah 2 juta. Kami lihat banyak sekali penjual baru seperti home kitchen, frozen food, kopi literan, dan lainnya.

Kategori makanan siap masak tumbuh lebih dari tiga kali lipat. Selain itu, transaksi pada kategori olahraga pun meningkat hampir tiga kali karena orang gak bisa keluar rumah.

Secara donasi pun di Tokopedia kami lihat luar biasa. Sejak Februari sampai Mei donasi meningkat sampai empat kali lipat. Donasi yang sudah terkumpul di Tokopedia sejak Maret 2020, mencapai Rp33 miliar.

Sejauh ini adakah kendala dalam melakukan bisnis penjualan produk online selama masa PSBB?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikDok. Tokopedia

Ya, ada beberapa hal yang basic. Semua work from home, jadi kami juga menyesuaikan dengan perubahan itu. Namun, kami tetap memberikan yang terbaik kepada user dan merchant kami. Sekali pun tim customer care kami pun 100 persen WFH (work from home), jadi itu bukan hal yang mudah. Kami sangat memprioritaskan kesehatan karyawan, jadi pasti tantangan-tantangan kami banyak juga.

Secara logistik pun pastinya ada rute-rute yang terganggu karena PSBB. Tetapi, di sini pun kami banyak bekerja sama dengan para mitra logistik untuk mem-planning ini semua lebih baik, gitu. Kalau ada rute terganggu harus bagaimana, ini untuk memastikan setiap orang yang belanja di Tokopedia pun bisa dapat barang dan kebutuhannya dengan tepat.

Menurut Anda, apakah vaksin dan imunisasi massal ini krusial untuk pemulihan ekonomi secara nasional?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikPresiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa (11/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Iya. Saya pikir vaksin itu salah satu cara yang benar-benar akan membantu orang bisa beraktivitas normal. Tentunya vaksin yang telah diuji klinis. Dengan demikian, ekonomi akan lebih cepat pulih dan orang akan lebih berani beraktivitas. Jadi sisi supply dan demand pun akan berimbang.

Seberapa efektif insentif fiskal yang diberikan oleh pemerintah untuk mendukung daya tahan ekonomi dan bisnis di Indonesia?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikIlustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Saya pikir pemerintah sangat berupaya keras untuk selalu beradaptasi memberikan insentif-insentif itu. Menurut saya kerja sama dengan pemerintah itu sangat penting. Sebagai platform teknologi pastinya kami juga berharap ekonomi bisa lebih berputar dan kembali lebih cepat dengan program-program pemerintah.

Menurut Anda, bagaimana proyeksi ekonomi 2021? Misalnya berkaitan dengan bisnis yang Anda kelola?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikDok. Tokopedia

Pandemik ini, kan belum pernah terjadi sebelumnya. Kami lihat sektor-sektor yang dapat bangkit setelah pandemik itu adalah sektor yang berinovasi. Jadi ini sebenarnya momen untuk kita semua refleksi dan evaluasi bisnis, bagaimana caranya kita berubah, beradaptasi dan berinovasi.

Misalnya, UMKM Klinik Kopi di Yogyakarta bisa menjangkau pasar lebih luas karena memanfaatkan platform online. Bahkan, sekarang 90 persen dari penjualannya itu lewat Tokopedia.

Jadi sebenarnya apa pun itu memungkinkan selama kita mau mencoba berinovasi dan mengubah strategi bisnis. Saya yakin bisnis-bisnis yang bisa keluar dan sustain ini akan menjadi jauh lebih kuat.

Apa great reset atau tata ulang yang harus dilakukan di sektor ekonomi bisnis kita, agar lebih tahan terhadap krisis?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikIlustrasi krisis ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Saya lihat semua orang butuh refleksi agar bisa merefleksi bisnisnya di masa depannya. Dengan pandemik ini pun cara kerja berubah, cara kita reach out to merchant berubah. Dulu banyak ketemu face to face misalnya, ya, sekarang harus lewat zoom, gitu ya.

Itu pun cara presentasi, cara membangun relationship, cara bangun kepercayaan itu semua juga berubah. Jadi, menurut saya segala bisnis pun akan punya adjustment-nya masing-masing untuk menjadi lebih baik.

Secara personal, bagaimana pengalaman pandemik ini dijalani? Apa yang berubah dari pola hidup? Apakah ini akan bertahan beyond pandemic?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikIlustrasi tes usap atau swab test. IDN Times/Bagus F

Tentunya banyak sekali yang berubah. Pertama, dengan WFH segala sesuatu itu berubah, dulu misalnya bisa fokus hanya di kerjaan pas lagi di kantor. Kalau lagi di rumah, ya, fokus kepada keluarga dan anak-anak. Tetapi dengan WFH itu biasa gitu ya, kadang saya lagi teleponan dengan tim, lalu anak-anak gedor-gedor pintu.

It’s difficult to find work life balance, tapi benar-benar harus berarah ke work life integration, ya. Jadi bagaimana bisa integrasi keluarga dengan pekerjaan, atur waktu dengan baik, bener-bener doesn’t mean your busy, doesn’t mean you are doing a lot of things right atau good, gitu.

Apa dampak pandemik terhadap Indonesia dan apa harapannya untuk 2021?

[WANSUS] COO Tokopedia Bicara Masa Depan Marketplace Selama PandemikIlustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Akselerasi digital terjadi lebih cepat. Jadi memang dengan pandemik ini everyone has to go digital to be sustainable. Jadi kita juga sangat bekerja keras untuk selalu mendengar tantangan mereka dan selalu improve dan inovasi bersama.

Semoga di 2021 akan jadi tahun yang lebih baik, lebih sehat, penuh kepastian, dan semoga vaksin cepat keluar. Semoga kita juga benar-benar bisa melihat Indonesia pulih kembali. Jadi usaha kami, fokus kami itu untuk membantu melewati pandemik ini bersama karena, ya, again this is teamwork, we are in this together to fight together.

Baca Juga: Shopee, Tokopedia dan Lazada Jadi Raja E-Commerce di Kuartal III

Topik:

  • Rochmanudin
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya