Sistem Jual Pre-Order Jadi Idaman, Simak 5 Catatan agar Pelanggan Puas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pre-order merupakan salah satu sistem penjualan yang laris digunakan oleh berbagai usahawan. Mulai dari perusahaan besar ataupun perorangan. Sistem ini merupakan sebutan bagi penjualan barang yang belum resmi diluncurkan dan menjadi idaman. Sebabnya, pre-order cukup sederhana penerapannya dan banyak menguntungkan kedua belah pihak.
Namun demikian, sebagai pengusaha pemula, terutama dalam penjualan barang dengan skala kecil, simak terlebih dahulu lima catatan berikut supaya kamu dan pelanggan sama-sama puas dalam melakukan transaksi.
1. Berikan keterangan estimasi pengemasan
Karena melakukan penjualan suatu barang yang sifatnya belum resmi rilis atau tersedia, maka jangan pernah melalaikan penyertaan keterangan estimasi pengemasan serta pengiriman kepada pelanggan.
Berikan keterangan minimal dan maksimal kapan barang akan dikirim supaya tidak terjadi kesalahpahaman antara penjual maupun pembeli. Bagian ini dapat diinformasikan melalui keterangan atau ketika melakukan chatting dengan calon pembeli.
2. Jabarkan harga secara transparan
Bila kamu memiliki metode tertentu dalam pembayaran pembelian barang yang sifatnya pre-order, jangan sungkan untuk menjabarkan total yang diberikan supaya pelanggan tidak bertanya-tanya atau tidak paham dengan jumlah yang diberikan.
Sebutkan bila memang total yang diberikan merupakan keseluruhan harga barang, berikut dengan pengemasan, dan ongkos kirim. Atau bila memakai sistem penyertaan uang muka, jelaskan pula kepada calon pembeli supaya jelas dan terbuka.
3. Sedia solusi ketika terjadi gagal pesanan
Metode pre-order merupakan salah satu sistem penjualan barang yang memakan waktu tunggu agak lama hingga sampai ke tangan pemilik. Oleh sebab itu, diperlukan komunikasi yang baik dan kesabaran mumpuni supaya transaksi berjalan dengan baik.
Editor’s picks
Meski demikian, terkadang ada saja kendala yang membuat pembeli melakukan pembatalan di tengah transaksi. Maka dari itu, kamu perlu menyediakan beberapa solusi yang baik agar tidak merugikan kedua belah pihak dalam situasi tersebut.
Baca Juga: 7 Tips Jitu Memulai Bisnis Sembako, Cocok Banget Buat UMKM
4. Perhatikan pemberlakuan down payment setengah harga
DP alias down payment kerap dijadikan solusi untuk mencegah pembeli kabur di tengah proses transaksi berjalan. Jumlah down payment biasanya ditetapkan sebanyak setengah harga yang kemudian dilunasi seluruhnya ketika barang telah siap kirim.
Namun jangan gampang terlena dengan penetapan ini. Sebab, kamu masih perlu memberikan keterangan valid mengenai bagaimana nasib down payment berjalan apabila pembeli melakukan pembatalan suatu hari nanti.
Hal ini untuk menghindari kerugian di sisi penjual dan mencegah perilaku seenaknya di berbagai pihak tak bertanggung jawab.
5. Jangan ragu untuk selalu mengedukasi pembeli
Tidak semua pembeli memahami metode pre-order yang diberikan setiap penjual. Jangan ragu untuk selalu membantu mengedukasi calon pembeli setiap kali mereka hendak melakukan pemesanan.
Berikan info keterangan rinci mengenai sistem pre-order tersebut di setiap keterangan barang. Kamu juga bisa sediakan template untuk memulai percakapan bersama pembeli, supaya kedua belah pihak sama-sama paham akan metode transaksi yang sedang dijalankan.
Nah, itu dia kelima catatan untuk kamu pengusaha pemula yang tengah menjalankan atau hendak melakukan sistem pre-order. Tetap jeli dan menjaga komunikasi adalah salah satu kunci supaya kamu dan penjual bisa merasa puas dalam melakukan proses belanja.
Baca Juga: Cocok untuk Mahasiswa, Ini Resep Bisnis Salad Buah Rumahan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.