Target Prabowo-Sandiaga: Pertumbuhan Ekonomi 6,5 Persen di Tahun 2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 6,5 persen di tahun 2020. Itu jika mereka terpilih di Pemilihan Presiden 2019.
Anggota tim penelitian dan pengembangan dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Sudirman Said pun membeberkan beberapa strategi paslon tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga angka 6,5 persen.
Sudirman menyatakan ke depannya Prabawo-Sandiaga akan menciptakan iklim investasi dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan membuka pusat usaha baru di daerah.
"Seperti industri kreatif, kebudayaan dan juga pariwisata," kata dia, usai diskusi publik di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (12/11).
1. Prabowo-Sandiaga tetap pertimbangkan mekanisme impor
Namun Sudirman menyatakan, Prabawo-Sandiaga masih akan bergantung pada mekanisme impor dalam pemenuhan bahan baku industri yang nanti akan dibangun.
"Dalam jangka pendek masih diimpor, tapi dalam jangka panjang kita harus kebut membangun kemampuan sendiri, itulah nanti tema industrialisasi kita," ungkapnya.
Baca Juga: Prabowo Janji Tak Impor Apapun Jika Terpilih, Mungkinkah?
2. APBN dialokasikan kepada masyarakat bawah
Editor’s picks
Dari sisi APBN, Prabawo-Sandiaga menjanjikan akan lebih mengalokasikan dana tersebut ke masyarakat paling bawah untuk menciptakan iklim usaha--ketimbang untuk belanja pegawai pemerintah.
Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat desa akan menjadi prioritas mereka. "Jadi ada bagian yang tak bisa diutak-atik, belanja pegawai itu tak bisa diutak-atik, tapi dua aspek yang menjadi perhatian kami, yaitu alokasi kepada masyarakat paling bawah, untuk UMKM dan nanti juga untuk pembangunan pertanian kita dan juga nelayan kita," sambungnya.
3. Sudirman akui, pertumbuhan ekonomi 6,5 persen sulit dikejar
Kendati demikian, Sudirman mengakui, target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen sulit dikejar mengingat belum ada yang dapat meraih angka tersebut selama 5 tahun terakhir.
"Siapapun tidak akan mudah untuk menumbuhkan ekonomi 6,5 persen itu karena lima tahun terakhir memang tak pernah melebihi 5,2 atau 5,4 persen,” katanya.
4. Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan lll tahun 2018 adalah 5,17 persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III - 2018 tumbuh 5,17 persen (yoy). Angka ini meningkat 3,09 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (qoq).
Berdasarkan data BPS, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi, yakni sebesar 2,69 persen yang disebabkan oleh fenomena penjualan eceran tumbuh 4,21 persen, menguat dari triwulan III - 2017 yang tumbuh 0,13 persen.
Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III Tumbuh 5,17 Persen