Anindya Bakrie: Indonesia Beri Contoh Baik Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia bisa jadi jembatan antara perang dagang AS-China

Jakarta, IDN Times - Indonesia tengah bergeliat menjadi kekuatan ekonomi dan kreatif baru. Di tengah ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, Indonesia bisa memosisikan diri menjadi jembatan dan penyeimbang bagi stabilitas ekonomi dunia.

Itulah salah satu pesan yang disampaikan Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia, Anindya Bakrie, saat tampil sebagai pembicara dalam konferensi internasional TED Talk Conference di Tsinghua University, Beijing, China, Minggu (13/1) sore tadi. Ajang ini sendiri dihadiri ribuan pelaku industri teknologi, desain, ekonomi, dan kreatif terkemuka dari penjuru dunia. 

1. Indonesia bisa menjadi contoh baik untuk growth, modernization, dan inclusivity

Anindya Bakrie: Indonesia Beri Contoh Baik Pertumbuhan EkonomiDok. IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut, Anindya menjelaskan posisi tawar Indonesia secara ekonomi dan modernisasi di era globalisasi saat ini. "Tadi saya mengenalkan Indonesia sebagai contoh yang baik untuk growth, modernization, dan inclusivity. Juga menjabarkan kemajuan-kemajuan yang dicapai Indonesia di berbagai bidang," kata Anindya berdasarkan info keterangan tertulis yang diterima oleh redaksi IDN Times

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Membaik: Angka Pengangguran Turun Jadi 7,03 Juta Orang

2. Indonesia bisa jadi penengah dan jembatan di tengah perang dagang antara AS vs China

Anindya Bakrie: Indonesia Beri Contoh Baik Pertumbuhan EkonomiDok. IDN Times?Istimewa

Pimpinan Kelompok Usaha Bakrie ini, berbicara di hadapan publik China, turut menekankan posisi Indonesia yang tidak memihak ke China maupun Amerika Serikat, namum bisa menjadi penengah dan jembatan di antara keduanya.

"Di saat ada ketegangan antara dua raksasa dunia: China dan AS, Indonesia bisa menjadi jembatan dan mediator antara keduanya, paling tidak di regional Asia," lanjut Anindya yang juga Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu.

Lebih lanjut, Anindya turut menjelaskan tentang posisi tawar Indonesia. Saat ini, posisi Indonesia di dunia juga kian penting. Menurut McKinsey Global Institute, saat ini Indonesia merupakan kekuatan ekonomi nomor 16 di dunia, dan pada tahun 2030 nanti, diprediksi posisi Indonesia akan berada di nomor tujuh.

3. Rendang adalah contoh bahwa Indonesia punya cita rasa lokal yang mendunia

Anindya Bakrie: Indonesia Beri Contoh Baik Pertumbuhan EkonomiDok. IDN Times/Istimewa

Putra Aburizal Bakrie ini juga menyebut bahwa makanan Indonesia tidak kalah enak dengan makanan-makanan China yang dikenal dunia. Dia mengambil contoh makanan khas Sumatera Barat, rendang, sebagai contohnya.

“Kalau Chinese Food dikenal sebagai makanan enak dunia, Indonesian Food juga tidak kalah. Rendang ini bahkan dinobatkan sebagai “the most delicious food in the world” oleh CNN," lanjutnya.

4. Pertumbuhan bisnis dan pariwisata jadi keunggulan Indonesia

Anindya Bakrie: Indonesia Beri Contoh Baik Pertumbuhan EkonomiDok. IDN Times/Istimewa

Untuk soal keunggulan di sektor bisnis, Anindya kemudian mengambil contoh kelompok usahanya yaitu Kelompok Usaha Bakrie. Di hadapan forum yang juga dihadiri para pengusaha itu, Anin memperkenalkan Grup Bakrie sebagai salah satu grup usaha tertua di Indonesia.

“Tahun ini kami berusia 77 tahun, sudah menjadi proxy ekonomi Indonesia, dan turut serta dalam pembangunan Indonesia” paparnya.

Anindya juga menyinggung soal pariwisata yang menjadi andalan Indonesia. Dia mengatakan bahwa di sektor ini, sudah pasti Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain.

“Tak hanya Bali, kita juga punya Raja Ampat, dan ribuan destinasi wisata lainnya. Saya bangga jadi orang Indonesia dan memperkenalkan kepada Anda tentang Indonesia yang luar biasa," tutupnya.

Baca Juga: Perang Dagang AS-China Mereda, Giliran Brexit Bayangi Rupiah

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya