BI: Dibanding 2017, Utang Indonesia Naik Jadi Rp5.191 Triliun

BI menilai utang Indonesia masih terkendali dan sehat

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri Indonesia mencapai US$358 miliar pada akhir Juli 2018. Angka itu meningkat 4,1 persen dibanding periode sama 2017 (year on year/yoy). 

Jika dirupiahkan, utang luar negeri Indonesia itu setara Rp5.191 triliun dengan asumsi Rp14.500 per dolar AS.  

1. Utang itu terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral serta swasta

BI: Dibanding 2017, Utang Indonesia Naik Jadi Rp5.191 TriliunAlokasi anggaran infrastruktur Indonesia

Dalam pernyataan pers Statistik Utang Luar Negeri, seperti dikutip dari Antara, utang luar negeri  (ULN) akhir Juli 2018 tersebut disumbang dari dua sektor, yaitu pemerintah dan bank sentral yang berutang sebesar US$180,8 miliar dan utang swasta (termasuk BUMN) sebesar US$177,1 miliar .

Meskipun naik--jika dibandingkan pertumbuhan penarikan Juni 2018-- utang asing Indonesia melambat. "Pada Juni 2018, utang luar negeri mengalami kenaikan 5,5 persen (yoy)," demikian pernyataan pers BI. 

Pertumbuhan tahunan melambat, jumlah utang pemerintah capai US$180,8 miliar

BI: Dibanding 2017, Utang Indonesia Naik Jadi Rp5.191 TriliunANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Secara rinci, ULN pemerintah pada Juli 2018 naik 4,1 persen atau melambat dibandingkan pertumbuhan Juni 2018 sebesar 6,1 persen (yoy).  Meskipun pertumbuhan tahunannya melambat, namun jumlah utang luar negeri pemerintah pada Juli 2018 mencapai US$180,8 miliar.

Angka itu meningkat dibandingkan Juni 2018 karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, serta pembelian Surat Berharga Negara domestik oleh investor asing selama Juli 2018.  

"Pascakenaikan Fed Fund Rate pada pertengahan bulan Juni 2018, pasar keuangan mengarah pada level ekuilibrium baru dan investor asing kembali masuk ke pasar SBN domestik," demikian penjelasan Bank Sentral.  

Baca Juga: Ubah Kebiasaan Hangout Kamu Ternyata Bisa Bantu Perkuat Rupiah Lho

3. Mayoritas utang Indonesia diajukan sektor jasa keuangan dan asuransi

BI: Dibanding 2017, Utang Indonesia Naik Jadi Rp5.191 TriliunANTARA FOTO/Jojon

Sedangkan ULN swasta pada akhir Juli 2018 mayoritas diajukan oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), dan sektor pertambangan dan penggalian. 

Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,7 persen, sedikit meningkat dibandingkan dengan pangsa pada periode sebelumnya.  

BI memandang ULN Indonesia pada Juli 2018 masih terkendali dengan struktur utang yang sehat. Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Juli 2018 yang tercatat stabil di kisaran 34 persen.  

"Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara dengan kapasitas ekonomi setara (peers). Berdasarkan jangka waktu, struktur ULN Indonesia pada akhir Juli 2018 tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,4 persen dari total ULN," sebut BI.

Baca Juga: Jokowi: Anggaran Infrastruktur 2019 Capai Rp420,5 T

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya