Dituduh Antek Asing, Jokowi Sebut Blok Mahakam dan Freeport
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo tak terima dengan tudingan antek asing. Jokowi pun menjabarkan beberapa perusahaan-perusahaan yang kini menjadi milik Indonesia.
“Antek asing, bagaimana antek asing? Yang namanya Blok Mahakam, yang dulu dimiliki oleh Perancis dan Jepang," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) XII, di Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8) pagi.
1. Perusahaan asing kini ada di tangan pemerintah
Blok Mahakam terletak di delta sungai Mahakam, Kalimantan Timur dan merupakan penghasil gas terbesar di Indonesia. Presiden Jokowi menegaskan, tadinya Blok Mahakam dikelola oleh Chevron dan kini telah diambil alih pemerintah 100 persen. Selanjutnya, blok ini akan dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Pertamina.
2. Jokowi sebut juga PT Freeport Indonesia
Tak cukup, Jokowi kemudian mencontohkan PT Freeport Indonesia di Papua yang selama ini dikuasai perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Freeport-McMoRan. Selama 40 tahun, imbuhnya, Indonesia hanya diberikan 9,3 persen, dan semuanya diam saja.
“Saya negosiasi, menteri-menteri 3,5 tahun, alot sekali. Jangan dipikir negosisasi seperti itu mudah, sangat alot sekali. Untuk minta, saya sampaikan jangan mundur minta mayoritas 51 persen. Saya sudah sampaikan, jangan mundur. Ditawar 30 persen, enggak. Saya sampaikan 51 persen mayoritas,” ungkap Presiden Jokowi.
Editor’s picks
Baca Juga: Rio Tinto dan Indocopper di Balik Kerumitan Divestasi Freeport
Baca Juga: Memahami Sejarah Panjang Kontrak Freeport di Indonesia
Baca Juga: Jalan Berliku Indonesia "Rebut" Freeport dari Asing
3. Jokowi heran mengapa masih ada suara tidak mendukung
Namun saat sudah tanda tangan yang namanya head of agreement, kesepakatan, Presiden Jokowi mengkritisi suara yang muncul yang dinilainya malah jelek semuanya.
“Saya gak mengerti gimana kita ini sebetulnya. 40 tahun 9 persen pada diam. Begitu ada kesepakatan head of agreement 51 persen tidak didukung penuh,” ucap Presiden Jokowi seraya menambahkan, mestinya seluruh rakyat mendukung penuh, hingga nanti betul-betul bisa dikelola bangsa ini. “Begitu dibilang antek asing,” kata Presiden Jokowi, kesal.
Sabar ya Pak Jokowi...
Baca Juga: Romahurmuziy: Cawapres Jokowi Mewakili Warna Religius Ormas Islam