Impor 440 Ribu Ton Beras Tertahan, Bulog Minta Perpanjangan Izin

India dan Pakistan tengah menghadapi cuaca buruk

Jakarta, IDN Times - Impor beras sebanyak 440 ribu ton terganggu cuaca buruk di negara asal, yakni India dan Pakistan. Cuaca buruk di kedua negara itu mengganggu pengapalan beras. 

Untuk itu, Badan Urusan Logistik (Bulog) meminta perpanjangan perizinan impor beras tersebut kepada Menteri Perdagangan RI. Dikutip dari situs infobanknews, Selasa (18/9). Permintaan itu dilayangkan melalui surat bernomor B932/II/DU000/07/2018 dan diteken Direktur Utama Bulog, Budi Waseso tertanggal 18 Juli 2018.

1. Budi Waseso sempat memastikan, tidak akan ada impor beras hingga akhir 2018

Impor 440 Ribu Ton Beras Tertahan, Bulog Minta Perpanjangan IzinDirut Perum Bulog Budi Waseso (kanan)/. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

 Hal tersebut juga dibenarkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan. Surat itu ditujukan ke Menteri Perdagangan dengan tembusan ke Dirjen Perdagangan Luar Negeri. 

“Jadi Bulog menyampaikan ada kendala di tempat ekspornya, sehingga memang Bulog yang mengajukan perpanjangan,” ujar Oke.

Permintaan perpanjangan izin impor beras tersebut, dinilai tidak sesuai dengan pernyataan Budi Waseso sebelumnya yang menyebut Indonesia tidak perlu impor beras hingga akhir 2018. Ia mengaku, stok beras di Bulog saat ini masih lebih dari cukup untuk konsumsi dalam negeri. 

2. Impor beras diperpanjang hingga 31 Oktober 2018

Impor 440 Ribu Ton Beras Tertahan, Bulog Minta Perpanjangan IzinANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Bulog di bawah kepemimpinan Budi sudah dua kali meminta perpanjangan impor beras. Surat perpanjangan itu diajukan pada 13 Juli 2018 dan 23 Agustus 2018. 

Awalnya, izin impor diberikan kepada Bulog dari 1 Mei 2018 sampai 31 Agustus 2018. Setelah permohonan izin diperpanjang, Kemendag memberikan waktu tambahan bagi Bulog hingga 31 Oktober 2018. 

Surat terakhir, tertanggal 23 Agustus 2018 merupakan permohonan perpanjangan persetujuan impor sebanyak 1 juta ton sampai 31 Oktober 2018. Terkait permintaan impor beras ini, Oke mengatakan, saat ini terdapat kendala untuk menyusun kembali shipping document sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama. Atas dasar itu, Kemendag memberikan izin kepada Bulog. 

“Kami tidak punya gudang untuk itu. Kan yang ditugaskan melakukan importasi kan Bulog. Bukan Kemendag. Kami sepenuhnya terserah kepada Bulog soal impor,” jelasnya. 
 

Baca Juga: Laporan Lengkap BPS Tentang Impor Indonesia Hingga Agustus 2018

3. Impor beras demi menekan harga di dalam negeri

Impor 440 Ribu Ton Beras Tertahan, Bulog Minta Perpanjangan IzinANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Di kesempatan berbeda, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa impor beras dilakukan, antara lain, untuk menekan harga beras yang terus meningkat. Selain itu juga serapan gabah dalam negeri yang kurang maksimal. Hal ini disebabkan beberapa hal dari mulai kondisi cuaca hingga produksi petani yang kurang. 

Sementara itu, Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi meminta kepada Budi Waseso untuk membersihkan lembaganya dari mafia beras. Menurutnya,  
Buwas perlu mengungkap mafia pangan dari sektor swasta. 

Dia menilai, swasta juga kerap mengintervensi pemerintah--bahwa stok beras tak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.  

“Pihak swastanya diungkap saja. Bulog itu bukan ladang mafia beras. Mau dia PNS atau apapun itu pecat saja. Kalau dia swasta ungkap ke publik,” ucapnya. 

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah IMF-WB 2018, Apa Persiapan Indonesia?

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya