Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Kampus Astra Gandeng Jerman 

Mayoritas lulusan kampus ini langsung bekerja di Astra. Mau?

Jakarta, IDN Times - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengapresiasi dan mendukung program kampus yang mendorong mahasiswanya untuk benar-benar terampil dan terlatih. Salah satunya, kata dia, Politeknik Manufaktur Astra.  

Menurut Airlangga, Polman Astra turut menguatkan pendidikan vokasi atau kejuruan (skill based). Airlangga menilai, pendidikan vokasi sangat penting dikembangkan di Indonesia dalam menghadapi revolusi industri generasi keempat atau 4.0.  

1. Kembangkan pendidikan vokasi, Polman Astra gandeng Jerman

Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Kampus Astra Gandeng Jerman Dok. IDN Times/Istimewa

Tidak tanggung-tanggung, Astra menggandeng Jerman dalam pengembangan pendidikan vokasi di bidang otomotif mekatronik. Hari ini, (1/10), 16 mahasiswa Polman Astra lulus dengan sertifikasi DIHK atau Deutsche Industrie und Handelskammer sebagai hasil kerja sama dengan kamar dagang Jerman (AHK)-EKONID.

Sertifikat tersebut diserahkan langsung oleh Menperin Airlangga, Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Peter Atmaier, dan Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto di kantor Astra International. 

"Polman Astra ini merupakan salah satu contoh yang sudah menggunakan kurikulum Jerman," kata Airlangga kepada wartawan di sela-sela kunjungan Polman Astra. 

Dengan sertifikasi tersebut, Airlangga, berharap lulusan-lulusan Polman Astra bisa langsung bekerja setara dengan kualitas Jerman. "Jadi ini diapresiasi. Program seperti ini terus kita dorong," kata dia.

2. Jerman buka peluang bagi pekerja terlatih dari Indonesia untuk bekerja di sana

Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Kampus Astra Gandeng Jerman IDN Times/Ita Malau

Dalam sambutannya, Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Peter Atmaier menyatakan bahwa hubungan Jerman dan Indonesia sudah berlangsung lama dan berjalan baik. Kerja sama pendidikan di Polman Astra itu merupakan salah satunya. 

Dia mengungkap bahwa pihaknya tengah menggodok aturan yang memungkinkan Jerman memperkerjakan imigran-imigran terlatih dari seluruh dunia. Salah satu negara yang dilirik adalah Indonesia. "Indonesia pun bisa mengirim pekerja-pekerja terlatih ke Jerman," kata Atmaier. 

3. Jerman dan revolusi 4.0

Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Kampus Astra Gandeng Jerman IDN Times/Ita Malau

Lebih lanjut Atmaier menegaskan bahwa revolusi industri 4.0 sudah tidak terbendung lagi dan setiap negara harus siap dengan segala keuntungan hingga konsekusinya, termasuk beberapa pekerjaan yang digantikan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). 

"Dengan revolusi industri 4.0, ada gelombang inovasi-inovasi besar. AI pun jadi alat andalan. Indonesia dan Jerman bisa bergabung dengan kekuatan itu," kata Atmaier dalam sambutannya. 

Airlangga juga sempat menyinggung masalah revolusi industri 4.0 yang dia sebut berasal dari Jerman. Dia mengatakan bahwa internet telah mengubah cara kita dalam berbisnis. Untuk mendorong produktivitas dan kompetisi di bidang sektor manufaktur Indonesia, imbuhnya, Indonesua meluncurkan inisiatif “Making Indonesia 4.0”.

"Sebagai salah satu sektor pendorong di roadmap Making Indonesia 4.0, industri otomotif nasional perlu didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan ahli di bidang teknologi, bisnis, dan formulasi kebijakan," kata Airlangga. 

Untuk mewujudkan target itu di 2019, Kementerian Perindustrian sudah memfasilitasi kegiatan untuk menyiapkan pekerja yang bersertifikasi industri. Targetnya, ada sejuta pekerja dengan 1.800 sekolah vokasi yang bekerja sama dengan lebih dari 360 industri. 

4. Mencetak tenaga kerja yang bisa membawa devisa bagi negara

Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Kampus Astra Gandeng Jerman IDN Times/Ita Malau

Sementara itu, Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto mengatakan bahwa hubungan Jerman dan Indonesia terjalin kuat di berbagai sektor. "Dengan Astra, tidak hanya urusan perdagangan dan bisnis, kami masih harus belajar banyak dari program pendidikan vokasi Jerman. Harapannya, dapat terus berkolaborasi untuk mendidik anak bangsa yang berdaya saing tinggi," kata Prijono. 

Polman Astra, menurut Prijono, sudah ada sejak 1995. Namun, baru tahun ini kali pertama ada lulusan polman yang bersertifikasi dari kamar dagang Jerman. "Harapannya, mereka dengan sertifikasi internasional ini mudah-mudahan bisa bekerja, tidak hanya di Indonesia tapi juga bisa menghasilkan devisa," jelasnya. 

Baca Juga: Tak Mau Kalah, Produsen Otomotif Dukung Teknologi Ramah Lingkungan

5. Sebanyak 60 persen lulusan Polman terserap ke Astra

Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Kampus Astra Gandeng Jerman IDN Times/Ita Malau

Dalam 5 tahun terakhir, sekitar 60 persen lulusan Polman Astra telah diserap langsung oleh Grup Astra. Keterserapan lulusan ini merupakan salah satu mendukung program pemerintah melakukan link and match antara kebutuhan industri dengan sekolah vokasi. 

Astra juga segera membangun kampus baru di atas tanah seluas 5 hektare di Cikarang, Jawa Barat. Nantinya kampus ini digadang menjadi tempat mendidik mahasiswa di bidang teknologi. 

Gimana guys, kalian tertarik menimba ilmu di Polman Astra?

Baca Juga: 7 Kampus Ini Tawarkan Prodi Pendidikan Teknik Otomotif Lho

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya