5 Jenis Investor yang Bisa Diincar Pemilik Startup, Catat ya!

Jakarta, IDN Times - Untuk membangun sebuah perusahaan rintisan (startup) tentu bukanlah hal yang mudah. Seringkali kita terhalangi oleh dana yang tak sedikit nominalnya. Di saat itu lah, biasanya kita mulai mencari investor yang mau mendanai pembentukan perusahaan rintisan yang kita bangun.
Dalam dunia investasi startup, ada beberapa jenis investor yang bisa membantumu mendapatkan modal awal. Dengan suntikan modal tersebut, perusahaan startup mu bisa lebih cepat berkembang.
Jika kamu sedang membangun perusahaan rintisan dan membutuhkan investor, simak beberapa jenis investor di bawah ini, yang dikutip dari berbagai sumber!
Baca Juga: 5 Tips Menjadi Seorang Angel Investor ala Aryo Ariotedjo
1. Angel investor
Angle investor adalah individu atau perusahaan dengan kekayaan berlimpah yang seringkali memberi atau meminjamkan dana kepada perusahaan rintisan (startup). Biasanya angel investor memberikan dananya kepada startup baru yang belum memiliki investor.
Kamu harus memiliki koneksi yang kuat agar bisa mendapatkan sumber dana dari angel investor. Carilah angel investor dengan pemahaman dan minat yang sama di industri yang kamu tekuni. Biasanya, angel Investor berasal dari kerabat dekat seperti keluarga, teman dekat, dan grup atau jaringan, serta referensi dari rekan yang dikenal dan dipercaya.
2. Inkubator dan akselerator
Melansir dari Dosen Ekonomi, inkubator dan akselerator merupakan dua program yang ditujukan untuk mendukung pengembangan bisnis rintisan. Program ini terdiri dari rangkaian kegiatan seperti edukasi, pelatihan, mentoring, hingga bantuan pendanaan.
Meski begitu, inkubator dan akselerator memiliki perbedaan dari segi waktu pelaksanaan dan kriteria startup yang dapat bergabung. Inkubator biasanya dijalankan selama 6 bulan. Sementara, akselerator umumnya hanya berjalan selama 3 bulan.
Editor’s picks
Kemudian, startup yang dapat mengikuti program inkubator bisa berupa startup yang belum terbentuk atau baru hanya memiliki ide saja. Sedangkan, dalam program akselerator, hanya startup yang sudah terbentuk yang dapat bergabung dengan program ini.
3. Bootstrap
Investasi bootstrap merupakan jenis investasi yang sumber pendanaannya berasal dari dana pribadi si pendiri startup. Bootstrap umumnya diterapkan oleh sang pemilik di awal pendirian startup untuk membeli peralatan, menggunakan sumber daya, maupun merancang produk usaha yang akan dijalankan.
4. Private equity
Dikutip dari Investopedia, private equity atau perusahaan swasta merupakan perusahaan yang secara langsung memberikan dana kepada perusahaan rintisan. Investasi yang bersumber dari private equity umumnya bersifat jangka panjang karena perusahaan ikut terlibat langsung dalam proses penawaran umum atau penjualan ke perusahaan rintisan.
Investor akan menyediakan modal yang dapat digunakan untuk mendanai teknologi baru, melakukan akuisisi, memperluas modal kerja, dan mendukung serta memperkuat neraca.
5. Venture capital
Venture capital atau modal ventura, merupakan lemabaga keuangan yang sering memberikan dana kepada perusahaan rintisan yang baru memulai bisnisnya. Biasanya, startup yang mendapatkan pendanaan adalah startup yang dianggap berpotensi jangka panjang.
Pendanaan venture capital biasanya berbentuk ekuitas dan masuk dalam kontrol manajemen. Selain memberikan pendanaan, pemodal ventura biasanya juga menyediakan layanan pasca investasi, seperti panduan strategis, bimbingan operasional, koneksi ke investor lain dan pelanggan, publikasi, hingga bantuan perekrutan anggota tim inti dan karyawan .