6 Tips Tetap Cuan di Tengah Fenomena Bearish Market
pixabay.com/WorldSpectrum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Situasi market aset kripto hingga kini masih dalam tekanan, memasuki kuartal III 2022. Kapitalisasi pasar atau market cap kripto kembali di bawah 1 triliun dolar AS untuk pertama kalinya sejak Januari 2021 lalu, di tengah kondisi bear market.
Harga aset kripto paling populer, Bitcoin, alami penurunan hingga 70 persen, dari harga tertinggi sepanjang masa senilai 69.044 dolar AS menjadi sekitar 20.348 dolar AS pada November 2021 lalu.
Aset kripto lainnya pun juga mengalami nasib serupa, dengan Ethereum turun lebih dari 75 persen, TRON turun 76 persen, dan SOL serta AVAX turun hingga 88 persen.
Tokocrypto, selaku platform aset kripto membagikan beberapa tips dan strategi untuk menghadapi fenomena bear market. Berikut ulasannya!
Baca Juga: Bearish: Pengertian, Indikator dan Cara Menghadapinya
1. Lakukan strategi 'Buy the Dip dan Dollar Cost Averaging'
Pexels.comMarket aset kripto memang terkenal sangat fluktuatif dan pergerakan nya cenderung sulit diprediksi. Namun, bukan berarti investor hanya berdiam diri saja saat melihat portofolio anjlok akibat bear market.
Kebanyakan investor setuju, saat terjadi bear market jalan terbaik yang dapat diambil, yakni dengan mengadopsi strategi dollar cost averaging (DCA) dan buy the dip. Strategi ini mengacu pada praktik pembelian sejumlah aset kripto disaat pasar mengalami koreksi bearish yang signifikan.
DCA melibatkan pembelian kripto dengan membaginya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan melakukan beberapa perdagangan dari waktu ke waktu. Investor bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih baik daripada dengan menginvestasikan semua modal dalam satu perdagangan.
Misalnya, kamu punya cadangan dana sebesar Rp1 juta. Dengan strategi DCA, kamu bisa memecah jumlah tersebut menjadi 5 tahap senilai Rp200 ribu atau 10 tahap sebesar Rp100 ribu dan menempatkan perdagangan menggunakan jumlah yang lebih kecil tersebut.
Baca Juga: 11 Istilah tentang Saham yang Perlu Diketahui Investor Pemula
2. Kelola risiko lebih ketat
Pexels.com/Andrea PiacquadioKetika memutuskan untuk berinvestasi kripto, tiap orang tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda. Tetapkan batas berapa banyak kamu dapat berinvestasi dalam aset kripto tertentu dan jangan tergoda untuk menginvestasikan lebih banyak uang daripada yang bisa ditanggung untuk menghindari terjadinya kerugian.
“Investasi kripto adalah instrumen berisiko tinggi, terlebih saat bear market seperti ini, investor dituntut untuk lebih ketat dalam mengelola risiko dan dana yang bisa diinvestasikan. Pastikan pengelolaan finasial berjalan baik,” kata VP Marketing Tokocrypto, Adytia Raflein dikutip pada Kamis (14/7/2022).
3. Gunakan indikator untuk temukan titik masuk terbaik
Ilustrasi pergerakan saham. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)Editor’s picks
Strategi ketiga yang bisa dilakukan adalah dengan memprediksi pergerakan harga aset berdasarkan tren, indikator dan pola grafik. Investor bisa menggunakan indikator tertentu untuk mengukur kapan aset mencapai titik terendah atau bottom.
Meskipun tidak ada indikator yang benar secara mutlak. Tetapi, indikator tersebut sering kali dapat memberi sinyal yang kuat untuk membeli di saat harga kripto mengalami penurunan.
Salah satu metode yang populer digunakan adalah indikator Relative Strength Index (RSI) yang bisa menandakan di mana titik oversold dan overbought kripto untuk sinyal bullish dan bearish.
4. Gunakan strategi short selling
ilustrasi orang sedang menjual produk secara online (pexels.com/Pixabay)Disisi lain, investor juga bisa menerapkan strategi short selling saat harga aset kripto turun. Short positioning ini akan menguntungkan saat nilai aset tertentu mengalami penurunan.
Meski begitu, perlu diingat bahwa investor harus mempelajari dahulu teknis short selling, karena dibutuhkan prediksi yang tepat atas pergerakan harga kripto.
Baca Juga: Strategi Investasi Saham untuk Millennial dan Tipe-tipenya
5. Diversifikasi portofolio kripto
ilustrasi mata uang kripto (pexels.com/Marta Branco)Melakukan diversifikasi aset kripto yang dimiliki bisa dibilang merupakan hal yang wajib bagi para investor. Menginvestasikan terlalu banyak dana dalam satu aset kripto sebenarnya sangat tidak berguna.
Seperti halnya saham, sebarkan dana di berbagai aset kripto sehingga risiko yang diambil tidak terlalu tinggi. Jika salah satu dari aset itu jatuh nilainya, terutama karena harga pasar dari investasi ini sangat fluktuatif, maka kerugian yang akan dialami tidak begitu besar.
“Serta jangan lupa untuk melakukan diversifikasi investasi di berbagai aset kripto, jangan fokus pada jenis-jenis kripto tertentu saja,” tutur Adytia.
6. Tetap tenang dan jangan panik
ilustrasi orang yang sedang duduk (pexels.com/Nathan Cowley)Bagi investor, hal terbaik yang harus dilakukan di tengah situasi bear market adalah dengan menilai situasi secara objektif. Hindari membuat keputusan berdasarkan emosi ketika nilai portofolio anjlok.
Mengelola emosi selama bear market memang tidak semudah kedengarannya. Investor harus tetap tenang dan mengingat kembali tujuan investasi di kripto sejak awal.
Pastikan untuk memilih strategi investasi yang tepat. Kemudian simpan sejumlah modal sebagai cadangan untuk tetap tenang saat bear market yang berkepanjangan.
Berita Terkini Lainnya
