Bank DBS Naikkan Limit Pendanaan ke Kredivo Jadi Rp2 Triliun

Naik 2 kali lipat dari tahun sebelumnya

Jakarta, IDN Times - Kredivo, platform kredit digital konsumen retail di Indonesia, bersama PT Bank DBS meningkatkan limit joint financing menjadi Rp2 triliun untuk membantu percepatan pembiayaan di sektor ritel.

Keputusan tersebut semakin mempertegas komitmen keduanya dalam memberikan akses kredit yang inklusif bagi masyarakat Indonesia.

“Dalam 2 tahun terakhir ini, kami melihat dampak signifikan dalam percepatan penyaluran kredit di sektor retail melalui Kredivo, sehingga Bank DBS Indonesia meningkatkan limit joint financing ke Kredivo menjadi Rp2 triliun,” ujar Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga: Manulife dan DBS Indonesia Tawarkan Asuransi Perlindungan Seumur Hidup

1. Peningkatan limit join dilakukan bertahap dari tahun ke tahun

Bank DBS Naikkan Limit Pendanaan ke Kredivo Jadi Rp2 TriliunCEO Kredivo Indonesia, Umang Rustagi (kiri) dan Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung (kanan) dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/7/2022). (IDN Times/Kamila Sayara Avicena)

Kredivo dan Bank DBS telah menjalin kerja sama selama 2 tahun berturut-turut. Peningkatan limit joint financing kepada Kredivo, sekaligus membuktikan optimisme bank kelas dunia tersebut terhadap peran strategis fintech dalam mengakselerasi penyaluran kredit ritel.

Sebelumnya, untuk pertama kalinya pada 2020 Bank DBS Indonesia menyalurkan pendanaan sebesar Rp500 miliar kepada Kredivo. Kemudian, bank DBS melakukan peningkatan limit joint financing pada 2021 menjadi Rp1 triliun dan yang terbaru menaikan nominalnya menjadi Rp2 triliun pada tahun ini.

Baca Juga: Dorong Inklusi Keuangan, 85 Persen Pengguna Kredivo adalah Millennial

2. Keduanya punya visi yang sama

Bank DBS Naikkan Limit Pendanaan ke Kredivo Jadi Rp2 TriliunConsumer Banking Director Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/7/2022). (IDN Times/Kamila Sayara Avicena)

Rudy mengatakan, kesamaan visi dan komitmen dalam menghadirkan akses keuangan yang inovatif dengan basis teknologi, jadi alasan bank DBS dan Kredivo berkolaborasi.

“Ini tentunya on the back of customer experience. Nah ini yang membuat kita kemudian mungkin menjadi jodoh dan bahkan komitmen nya kita tambah terus,” jelas Rudy.

Kesamaan visi ini menjadi kesempatan strategis kedua belah pihak untuk memperkuat kolaborasi yang selaras dengan cetak biru Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 oleh Bank Indonesia (BI).

"Untuk pengembangan open banking melalui interlink antara digibank by DBS dan fintech melalui Standar Open API," sambung Rudy .

3. Optimis akan pertumbuhan akses layanan keuangan digital di masa depan

Bank DBS Naikkan Limit Pendanaan ke Kredivo Jadi Rp2 TriliunCEO Kredivo Indonesia, Umang Rustagi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/7/2022). (IDN Times/Kamila Sayara Avicena)

Menanggapi hal tersebut, CEO Kredivo Indonesia, Umang Rustagi mengungkapkan, penambahan limit joint financing ini juga menjadi validasi akan potensi industri fintech dalam membuka akses kredit digital secara lebih cepat, mudah, dan terjangkau.

“Melalui kerja sama yang solid dengan pihak perbankan seperti Bank DBS Indonesia, kami optimistis bahwa kedepannya akses layanan keuangan digital di Indonesia akan semakin inklusif dan dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat,” kata Umang.

Umang melanjutkan, saat ini Kredivo telah memiliki lebih dari 5 juta pengguna. Dalam dua tahun, pengguna Kredivo diharapkan dapat terus tumbuh semakin banyak di masa mendatang.

Baca Juga: G20 Indonesia Siap Hasilkan Platform Pendanaan Transisi Energi 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya