Marak Penipuan Mengatasnamakan Bank di Medsos, Begini Cara Menghindarinya

Penipu mengiming-imingi korban untuk jadi nasabah prioritas

Jakarta, IDN Times - Modus penipuan dengan mengatasnamakan perbankan masih sering kita jumpai belakangan ini. Sebagian besar penipuan yang terjadi saat ini merupakan rekayasa sosial lewat telepon atau media sosial.

Executive Vice President Center of Digital BCA, Wani Sabu mengatakan, rekayasa sosial mempengaruhi emosi seseorang dengan membuat panik atau senang. Penipu akan berpura-pura sebagai pihak bank untuk mendapat data pribadi dan uang korban.

Dikutip dari idxchanel, berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terdapat 5 ribu laporan pengaduan dugaan tindak pidana penipuan setiap minggunya. Selain itu Direktorat Tindak Pidana Siber (Ditipidsiber) Polri juga mencatat ada 16.845 laporan tindak pidana penipuan siber sepanjang 2017-2020.

Baca Juga: 5 Tips Terhindar dari Penipuan Mengatasnamakan BCA, Tetap Waspada Ya!

1. Mengiming-imingi korban untuk jadi nasabah prioritas

Marak Penipuan Mengatasnamakan Bank di Medsos, Begini Cara MenghindarinyaIDN Times/Shemi

Kebanyakan dari tindak penipuan perbankan biasanya selalu mengiming-imingi nasabah dengan berbagai tawaran yang menggiurkan. Salah satunya menjadi nasabah prioritas dengan saldo mengendap lebih rendah daripada ketentuan resmi bank.

Salah satu kasus penipuan yang belum lama ini terjadi adalah modus penipuan di media sosial instagram dengan mengatasnamakan BCA. Korban ditawarkan bergabung menjadi anggota BCA Prioritas hanya dengan saldo minimum Rp10 juta. Sedangkan ketentuan resmi BCA, yaitu untuk menjadi nasabah prioritas setidaknya harus memiliki saldo minimum Rp500 juta.

“Menjadi nasabah BCA Prioritas itu gak serta-merta memiliki dana sekian ratus juta langsung jadi nasabah prioritas. Kami akan melakukan asesmen terlebih dahulu dengan kantor cabang terkait terhadap transaksi yang dilakukan nasabah dengan jumlah tabungan yang sesuai dengan persyaratan keanggotaan BCA Prioritas,” jelas EVP Individual Customer Business Development BCA, Adrianus Wagimin, dikutip pada Selasa (14/6/2022).

Baca Juga: Tips Aman dari Penipuan Akun CS Bank Palsu yang Bertebaran di Medsos

2. BCA perkuat keamanan siber

Marak Penipuan Mengatasnamakan Bank di Medsos, Begini Cara MenghindarinyaIlustrasi keamanan siber. (Pexels.com/cottonbro)

Demi menghindari dan mengurangi tindak kejahatan siber terutama penipuan. BCA juga bank lainnya mulai fokus meningkatkan serta memperkuat keamanan siber nya.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication Bank BCA, Hera F Haryn, mengungkapkan bahwa perseroan telah menganggarkan dana Rp500 miliar untuk meningkatkan keamanan siber. Dana tersebut hanya sekitar 10 persen dari total anggaran belanja modal teknologi informasi BCA tahun 2022 yaitu sebesar Rp5 triliun.

3. Membuat konten edukasi

Marak Penipuan Mengatasnamakan Bank di Medsos, Begini Cara MenghindarinyaLayanan Halo BCA. (Dok. BCA)

Selain penguatan keamanan siber, BCA juga memproduksi berbagai konten edukasi untuk masyarakat yang telah disesuaikan dengan segmentasi nasabah.

VP Transaction Banking Business Development BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, menjelaskan bahwa hal itu merupakan bagian dari langkah antisipasi BCA untuk mengurangi jumlah korban penipuan yang mengatasnamakan perseroan. Konten tersebut nantinya akan didistribusikan melalui E-mail, WhatsApp, website, dan akun media sosial resmi BCA yang bercentang biru.

4. Tips agar terhindar dari penipuan bank

Marak Penipuan Mengatasnamakan Bank di Medsos, Begini Cara MenghindarinyaBCA Mobile (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Ada beberapa tips yang bisa nasabah lakukan agar terhindar dari modus penipuan yang mengatasnamakan perbankan. 

Transaksi cardless

Transaksi tanpa kartu atau cardless saat ini dapat dikatakan sebagai transaksi yang paling aman. Risiko terjadinya fraud atau skimming yang sering terjadi saat bertransaksi dengan kartu juga bisa dihindari.

Jangan sembarangan memberi data pribadi pada orang lain

Nasabah sebaiknya menghindari memberikan informasi data pribadi ke sembarang orang. Misalnya informasi seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP, dan sebagainya.

Hindari mengklik tautan atau situs tidak resmi

Banyak juga kasus penipuan yang dialami nasabah terjadi karena mereka mengklik tautan atau iklan yang bukan situs resmi perbankan. Akhirnya mereka diarahkan ke pesan Whatsapp yang mengatasnamakan bank dan diiming-imingi sejumlah penawaran menarik.

Ketahui sejumlah informasi perbankan

Terdapat sejumlah informasi yang sebaiknya diingat oleh nasabah untuk menghindari terjadi nya penipuan. Beberapa informasi yang mesti diketahui seperti nomor telepon resmi, nomor Whatsapp resmi, akun Instagram resmi, dan situs web resmi.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya