Perbedaan PDB dan PNB dalam Konsep Pendapatan Nasional

Apa saja ya perbedaannya?

Jakarta, IDN Times – Salah satu indikator untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat suatu negara dapat dilihat dari tingkat pendapatan nasionalnya. Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto (PDB) dan Gross National Product atau Produk Domestik Nasional (GNP) merupakan dua konsep yang masuk dalam pendapatan nasional.

Meski keduanya digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, namun PDB dan PNB memiliki beberapa perbedaan. Berikut perbedaan antara PDB dan PNB.

Baca Juga: Indonesia Targetkan Tambahan PDB Rp7,47 Triliun Hasil Forum G20

1. Pengertian PDB dan PNB

Perbedaan PDB dan PNB dalam Konsep Pendapatan NasionalIlustrasi kenaikan PDB atau GDP (freepik.com/pch.vector)

Dikutip dari Ruangguru, Produk Domestik Bruto merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh beberapa unit produksi dalam batas wilayah suatu negara selama setahun. Penghitungan GDP juga meliputi produk barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan asing yang berlokasi di wilayah negara tersebut.

Sementara Produk Nasional Bruto adalah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan di luar negeri.

Baca Juga: Bank Dunia Merevisi Prediksi Pertumbuhan PDB Asia Timur pada 2022

2. Konsep PDB dan PNB

Perbedaan PDB dan PNB dalam Konsep Pendapatan Nasionalilustrasi pendapatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Melansir dari blog pasar modal Universitas Thamrin AKA, konsep PDB mengacu pada jumlah barang dan jasa yang dihasilkan unit-unit produksi di suatu negara dalam satu tahun, baik yang dihasilkan warga negaranya maupun yang dihasilkan warga negara asing di Indonesia.

Sedangkan, PNB mengacu pada jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan warga negara, baik yang tinggal di dalam maupun di luar negeri dalam satu tahun. PNB tidak menghitung pendapatan yang diperoleh penduduk asing, bisnis asing, maupun perusahaan asing di Indonesia.

Singkatnya, PDB digunakan ketika menghitung total pendapatan negara dari lingkup batas wilayah. Adapun PNB, digunakan untuk menghitung total pendapatan negara dari lingkup warga negara.

Baca Juga: Data PDB di bawah Proyeksi Berpotensi Bikin Rupiah Tertekan Seharian

3. Manfaat PDB dan PNB

Perbedaan PDB dan PNB dalam Konsep Pendapatan Nasionalilustrasi pendapatan negara (IDN Times/Nathan Manaloe)

PNB bermanfaat sebagai indikator untuk menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat, termasuk standar hidup serta pendapatannya di sebuah negara. Melalui perhitungan tersebut, pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat jika diketahui tingkat kesejahteraan masyarakat di bawah rata-rata.

Di sisi lain, perhitungan PDB juga memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  • Untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi nasional
  • Membandingkan kemajuan ekonomi antar-negara
  • Membantu pemerintah mengambil kebijakan
  • Menjadi indikator kualitas hidup masyarakat suatu negara

4. Rumus PDB dan PNB

Perbedaan PDB dan PNB dalam Konsep Pendapatan Nasionalilustrasi pendapatan (IDN Times/Aditya Pratama)

PDB dan PNB juga memiliki perbedaan dari segi perhitungannya. Berikut rumus perhitungan PDB dan PNB

Rumus PDB

PDB = Pendapatan masyarakat dalam negeri (WNI) + Pendapatan warga asing dalam negeri (WNA)

Rumus PNB

PNB = Pendapatan WNI dalam negeri + Pendapatan WNI luar negeri (LN) – Pendapatan WNA dalam negeri

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya