Strategi Pertahankan Bisnis di Tengah Pandemik ala Owner Hotel

Teknologi berperan dalam percepatan pemulihan ekonomi

Jakarta, IDN Times - Transformasi digital diyakini menjadi kunci untuk mendorong percepatan pemulihan industri pariwisata nasional yang sempat terpuruk di masa pandemik. Digitalisasi dimanfaatkan para pelaku industri pariwisata, terutama sektor perhotelan untuk membantu operasional mereka berjalan lebih efisien.

Hal itu dirasakan oleh Managing Director The Life Styles Hotel Surabaya, Budi Patiran dan Owner The Rooms Apartment Denpasar, Ronny Soetanto. Sektor perhotelan menjadi salah satu sektor yang terkena imbas pandemik cukup parah karena pada saat pembatasan ketat, tidak ada wisatawan yang berlibur dan menginap di hotel.

Dalam sesi wawancara eksklusif bersama mitra Traveloka, kedua pengusaha hotel tersebut membagikan strategi dan pengalaman mereka dalam mengelola bisnis perhotelan di tengah pandemik dengan memanfaatkan teknologi.

Yuk simak pengalaman mereka merintis bisnis!

Baca Juga: Wisata dan Perhotelan di Palembang Mulai Pulih di Semester 2

1. Pandemik menyebabkan okupansi hotel hanya sebesar 20 persen

Strategi Pertahankan Bisnis di Tengah Pandemik ala Owner HotelThe Rooms Apartment Denpasar (instagram/theroomsluxury)

Budi Patiran selaku Managing Director The Life Styles Hotel Surabaya mengungkapkan, bahwa saat pandemik melanda Indonesia 2 tahun lalu, The Life Styles Hotel Surabaya sangat terdampak terutama dari segi nilai okupansi hotel.

Sebelum pandemik, The Life Styles Hotel Surabaya mencatatkan nilai okupansi sebesar 80-90 persen dengan average room rate (ARR) diatas Rp300 ribu. Namun, setelah pandemik turun ke angka 20 persen dengan ARR di bawah Rp300 ribu bahkan hampir menyentuh angka Rp200 ribu.

Sementara itu, Owner The Rooms Apartment Denpasar, Ronny Soetanto mengatakan, sektor perhotelan di Bali sangat terguncang ketika pandemik karena Bali mengandalkan sebagian besar pendapatan nya dari industri pariwisata.

“Okupansi sebelum nya diangka 90 persen turun sampai di 40 persen,” ujar Ronny saat wawancara virtual bersama Traveloka, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga: Pengusaha Hotel di Malang Mulai Pasang Tarif Normal, Ini Alasannya! 

2. Berinovasi dengan memanfaatkan teknologi

Strategi Pertahankan Bisnis di Tengah Pandemik ala Owner HotelSuasana Traveloka Campus di BSD, Tangerang Selatan, Banten. Traveloka diakui oleh Fast Company, media berbasis di AS, sebagai “Best Workplace for Innovators” karena telah menunjukkan komitmen besar dalam mendukung terciptanya inovasi dalam lingkungan kerja. (Credit Foto: Traveloka)

Baik Budi maupun Ronny sama-sama menyadari pentingnya pemanfaatan teknologi untuk mendorong bisnis perusahaan dan juga meningkatkan eksposur. Keduanya memanfatkan online travel agent yaitu Traveloka sebagai alat promosi untuk menarik pelanggan.

“Melalui digitalisasi dan online system, manajemen dapat menjalankan operasional dengan efektif dan efisien seperti misalnya sistem booking yang terintegrasi,” papar Ronny.

3. Strategi marketing yang dilakukan selama pandemik

Strategi Pertahankan Bisnis di Tengah Pandemik ala Owner HotelThe Rooms Apartment Denpasar (instagram/theroomsluxury)

Selama pandemik, kata Ronny, The Rooms yang awalnya memiliki konsep long stay kemudian merubah strategi dengan mengusung konsep daily dan staycation. Mereka juga menyiasati kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat bepergian, termasuk ke Bali dengan membuat warga lokal Bali, terutama Denpasar untuk staycation di The Rooms.

“Disini (kami) memainkan teknologi dengan (memanfaatkan) sosial media dan bekerjasama dengan traveloka, (sebagai) kemitraan,” kata Ronny.

Di sisi lain, Lifestyle Hotel city center Surabaya berpromosi melalui chanel sosial media dan juga online travel agent sebagai salah satu bentuk strategi marketing nya. Mereka juga membuat berbagai promo menarik dan ikut serta mengembangkan promo yang dihadirkan Traveloka seperti EPIC sale, flash sale, kupon, dan lain-lain.

“Jadi secara booking an di program khusus EPIC sale bisa sampai lebih dari 100 persen growth. Hal itu juga membantu hotel jadi terkenal di sosial media. Traveloka juga mendatangkan influencer untuk (membantu) mempromosikan hotel,” jelas Budi.

Baca Juga: Waringin Hospitality Hotel Group Bangun Hotel Baru di Bogor  

4. Berbagai keuntungan yang didapat dari pemanfaatan teknologi

Strategi Pertahankan Bisnis di Tengah Pandemik ala Owner HotelThe Life Styles Hotel Surabaya (instagram/thelifestyleshotel)

Budi dan Ronny mengakui banyaknya keuntungan serta manfaat yang mereka peroleh dengan memanfaatkan teknologi, apalagi dalam situasi pandemik COVID-19.

The Life Styles Hotel sendiri telah mencatatkan kontribusi pemesanan hingga 50 persen. Pemanfaatan teknologi dianggap mampu memberi keuntungan dari segi kontribusi dan eksposur.

“Saat ini sudah mulai recovery, year on year (yoy) growth mencapai angka 42 persen dibanding 2021 dan ada perbedaan sekitar 20-25 persen dibanding 2019,” tutur Budi.

Sedangkan, The Rooms Apartement mencatat adanya kenaikan okupansi hingga 90-95 persen yang didominasi oleh pekerja karena ada kebijakan work from Bali. Dengan menjadi mitra online travel agent, marketing eksposur The Rooms Apartment juga dikabarkan alamai kenaikan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya