BOPO: Pengertian, Fungsi dan Tujuannya

Apa itu BOPO?

Sebuah perusahaan yang telah menggerakkan sistem operasionalnya dengan baik, akan mengenal apa yang disebut BOPO. Istilah ini merujuk ke beban operasional pada pemasukan dalam penjualan, di mana sebagai rasionya profit guna perbandingan di antara beban maupun pendapatannya.

BOPO bisa mengetahui seluruh aktivitas perusahaan mengenai kemampuannya untuk mengelola setiap tanggungan operasionalnya. Ketika bebannya yang ada di perusahaan tidak banyak, maka pengelolaannya sangat baik. Namun sebaliknya jika bebannya semakin membengkak, maka pengelolaan di dalamnya buruk.

1. Pengertian BOPO

BOPO: Pengertian, Fungsi dan Tujuannya(IDN Times/Mardya Shakti)

BOPO singkatan dari beban operasional pendapatan operasional, dan semuanya itu terdapat di internal. Ini menggunakan rasio efisiensi bank dalam melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas operasionalnya, baik dalam hal beban ataupun perolehan pendapatan.

Hal ini biasanya berlaku pada perusahaan bank terkait pengelolaan bunga yang perolehannya dari setiap nasabah. BOPO memberikan pengaruh yang cukup besar guna pengukuran tingkatan atas efisiensi pada perusahaan bank dalam menjalankan operasional.

2. Beban operasional

BOPO: Pengertian, Fungsi dan TujuannyaIlustrasi dokumen perusahaan (Pexels/Andrea Piacquadio)

Setiap bank mempunyai beban operasional yang dikeluarkan guna melakukan pembiayaan seluruh aktivitas usaha perusahaan. Beban operasional di antaranya yaitu beban menghapus aktiva, kerugiannya atas komitmen, bunga serta bebannya lain yang berkaitan dalam jalannya bisnis.

Beban bunga adalah seberapa banyak beban di bank guna membayarkan ataupun memberikan bunga pada nasabah saat menabung. Beban pembayaran ini telah terdapat ketentuan dari pihak bank. Selain itu, bank perlu mengeluarkan beban untuk menghapus aktiva produktif terkait piutang pada nasabahnya, di mana sudah tidak memungkinkan untuk ditagih.

3. Pendapatan operasional

BOPO: Pengertian, Fungsi dan TujuannyaIlustrasi bank (IDN Times/Arief Rahmat)

Pendapatan pastilah menjadi hal utama dalam menjalankan kegiatan usaha dalam bank. Pendapatan operasional dipakai dalam membayarkan setiap pembiayaan yang dibutuhkan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta sebagai modal usaha. 

Bank itu sendiri tidak bisa menggantungkannya di pihak-pihak ketiga, meskipun permintaan kredit selalu ramai. Kinerja bank wajib dilakukan secara efektif guna menaikkan pendapatannya, terlebih jika dana yang dimiliki sudah tidak besar lagi.

4. Standar BOPO menurut BI (Bank Indonesia)

BOPO: Pengertian, Fungsi dan TujuannyaIDN Times/Hana Adi Perdana

Bank Indonesia telah menentukan aturan standar apa itu BOPO pada seluruh bank dengan nilai maksimal 90 persen. Sehingga dapat kita ketahui apabila rasio telah melebihi angka tersebut, bank sudah dianggap tidak efisien lagi pada pengelolaan operasionalnya.

Rasio BOPO inilah yang digunakan sebagai patokan dalam melihat efisiensi kinerja bank untuk memanfaatkan semua faktor dan setiap elemennya. Coba kalian bayangkan saja ketika beban operasional ternyata mempunyai nilai yang sama dengan pendapatan operasional. Hal itu akan menjadi masalah cukup besar bagi pengelolaan bank.

5. Fungsi dan tujuan BOPO

BOPO: Pengertian, Fungsi dan TujuannyaIlustrasi laporan keuangan perusahaan (Pixabay.com)

Setelah mengetahui apa itu BOPO, maka akan mengetahui bagaimana BOPO bekerja dalam perusahaan. Penggunaan BOPO ini mempunyai tujuan sebagai tolak ukurnya keefektifan perusahaan mengenai pengelolaan biaya operasional.

Pergerakan rasio BOPO dapat dilihat dengan detail, dimana hal itu akan mencerminkan pengelolaan yang baik ataupun buruk. Apabila rasionya cenderung lebih tinggi, menunjukkan bahwa perusahaannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengelolanya, namun ketika rasionya rendah, maka bisa dikatakan perusahaannya sangat baik dalam hal pengelolaan.

Baca Juga: Operasional Pertamina Terintegrasi, Dorong Kemandirian Energi Negeri

6. Cara perhitungan BOPO

BOPO: Pengertian, Fungsi dan TujuannyaIlustrasi Pebisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Caranya penghitungan rasio BOPO berasal dari beban operasional di dalam perusahaan dengan pendapatannya. Guna mengetahui dan memastikan secara rinci, haruslah menggunakan laporan akuntansi sebagai dasar penghitungan. Di sana, dapat dilihat laporan laba rugi secara komprehensif.

Perhitungan BOPO yakni beban operasional dibagi pendapatan operasional. Sehingga nantinya bisa diketahui rasio bank pada setiap tahunnya mengalami kenaikan ataupun penurunan yang signifikan dalam melakukan pengelolaan atas keduanya.

Baca Juga: Biaya Operasional: Pengertian, Kategori dan Manfaatnya

7. Contoh BOPO di bank

BOPO: Pengertian, Fungsi dan Tujuannyaunsplash.com/Viacheslav Bublyk

Sampel yang bisa kita lihat bersama yakni kasus PT Bank Negara Indonesia pada 2019 lalu. Pada annual report, BNI mempunyai bagian rasio keuangan serta sub bagiannya rasio efisiensi.

Di situlah dapat diketahui hasil dari rasio BOPO yang ada pada BNI dalam menjalankan aktivitasnya selama satu tahun. BOPO menunjukkan bahwa BNI mempunyai nilai rasio sebesar 73,2 persen selama 2019.

Baca Juga: Biaya Non Operasional: Pengertian dan Contohnya

8. Rasio BOPO ideal

BOPO: Pengertian, Fungsi dan TujuannyaIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Rasio dapat dikatakan ideal apabila berada di nilai yang dianggap masih efektif yakni berada di angka 50 hingga 70 persen. Ini menyesuaikan ketentuannya setiap bank tersebut.

Dengan adanya nilai tersebut, bank bisa menjalankan aktivitas serta menjaga keseimbangan antara beban dan pendapatan. Itu akan mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan bank untuk mengelola keuangan guna menunjukkan baik buruknya selama dalam satu tahun.

Namun harus diingat BOPO bukan menjadi acuan dasar satu-satunya dan tidak menjadikan tolok ukur penghitungan rasio profitabilitas di semua bank. Masih terdapat banyak cara pengukuran profitabilitas guna mengetahui keefektifan kinerja khususnya pengelolaan antara beban serta pendapatan yang dihasilkan oleh bank.

Apa itu BOPO sudah kita ketahui bersama dengan tujuan termasuk cara perhitungannya secara tepat. Dengan begitu, jika ingin melakukan uji atau mengetahui nilai rasio, kita dapat mengikuti cara seperti di atas.

Topik:

  • Kiki Amalia
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya