Kisah Perjalanan Suprajarto, Eks Dirut BRI yang Tolak Jabat Dirut BTN

Jakarta, IDN Times - Nama Suprajarto mantan PT Bank Tabungan Rakyat Indonesia (BRI) Tbk mendadak muncul ke permukaan publik setelah PT Bank Tabungan Negara (BTN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (29/8) kemarin.
Namanya mendadak disebut-sebut, setelah Bank BTN menunjuk dirinya sebagai direktur utama perseroan tersebut. Secara mengejutkan, pada hari yang sama dengan penunjukannya, Suprajarto mengumumkan bahwa dirinya memilih mundur.
Ia memutuskan untuk menolak menjabat posisi puncak di direksi BTN karena merasa tidak dilibatkan dalam proses pergantian direksi di bank BUMN tersebut. Sikapnya tersebut kian memunculkan isu politis soal bongkar pasang di sejumlah BUMN di Tanah Air.
Lalu siapa sebenarnya Suprajarto dan bagaimana perjalanan karier Kariernya?
1 . Konsisten berkarier di dunia perbankan

Pria kelahiran Yogyakarta 28 Agustus 1956 ini, lama berkarier di Bank BRI. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan BRI pada 2005-2006. Suprajarto kemudian menjadi Pemimpin Wilayah Jakarta I pada 2006 hingga 2007. Lalu, pada 2007 hingga 2015, ia menjabat sebagai Direktur Jaringan dan Operasional BRI.
Karier Suprajarto bisa dibilang tak jauh-jauh dari dunia perbankan. Karena sebelum berkarier di BRI, ia pernah ditugasi sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selama dua tahun, yakni pada 2015 hingga 2017.
Siapa sangka, Suprajarto diminta kembali ke BRI setelah masa jabatan Asmawi Syam sebagai Direktur Utama BRI telah habis karena memasuki masa pensiun. Suprajarto lantas diangkat sebagai Direktur Utama BRI pada Maret 2017.
2. Memiliki latar belakang ekonomi yang gemilang

Sebelum menjadi orang pertama di bank pelat merah, Suprajarto memang konsisten menimba ilmu di dunia ekonomi. Ia merupakan lulusan S1 Ekonomi di Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta. Ia kemudian melanjutkan S2 Manajemen Pemasaran di Universitas Padjajaran, lalu S3 di Universitas Padjajaran, jurusan Manajemen Bisnis.
3. Di bawah kepemimpinannya, BRI mencetak laba terbesar

Di bawah kepemimpinan Suprajarto, BRI mengukir kinerja yang ciamik. Pada 2018, BRI berhasil mencetak laba hingga Rp32,4 triliun. Di antara Bank buku IV lainnya, BRI sebagai bank pencetak laba terbesar selama 14 tahun berturut-turut sejak 2004.
Salah satu pendorong profitabilitas BRI adalah penyaluran kredit ke UMKM. Hingga 2018, portofolio penyaluran kredit BRI ke sektor UMKM mencapai Rp645,7 triliun.
4. BRI pun borong penghargaan

Di bawah kepemimpinan Suprajarto pula, pada Agustus 2019 lalu, BRI masih sempat memborong 4 penghargaan dalam acara IDX Channel Innovation Award 2019 yang digelar di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penghargaan tersebut antara lain sebagai The Best Innovative Company in Finance sector, The Best Innovation, The Best CEO, dan The Best Millenials Investor Choice.