Pembentukan Persediaan: Pengertian dan Cara Kontrol Persediaan Barang

Untuk berjaga-jaga dalam keadaan darurat

Pembentukan persediaan dalam sebuah perusahaan sangat penting dilakukan, agar prosedur dan produksi barang dapat berjalan dengan lancar. Persediaan tersebut dapat berupa bahan mentah, bahan setengah jadi, atau hasil produsik yang sudah jadi. Namun, kebanyakan adalah bahan mentah yang masih perlu proses pengolahan lagi.

Apabila perusahaan tidak melakukan pembentukan persediaan, tak hanya akan menghambat produksi hingga pemasaran. Melainkan juga tak akan siap apabila menghadapi keadaan darurat. Lebih lanjut, berikut ulasan mengenai pembentukan persediaan yang perlu diketahui.

Baca Juga: Mendag Minta Bulog Perkuat Cadangan Pangan dari Beras hingga Kedelai 

1. Pengertian pembentukan persediaan

Pembentukan Persediaan: Pengertian dan Cara Kontrol Persediaan BarangPekerja Angkasa Pura Logistik. (Aplog.co)

Pembentukan persediaan atau stockpiling adalah persediaan barang atau bahan mentah yang digunakan sebagai cadangan untuk menghadapi keadaan darurat. Contoh persediaan barang misalnya, menyimpan persediaan bahan makanan pada saat perang.

Stockpiling juga kerap digunakan oleh berbagai industri, seperti di pelabuhan, di kilang, atau pabrik manufaktur. Barang biasanya diangkut menggunakan stecker, kemudian ditumpuk di tempat penimbunan seperti di kilang pelabuhan dan lokasi tambang.

Pembentukan persediaan juga dapat dilakukan oleh individu untuk komoditas tertentu, seperti makanan atau obat-obatan, yang dikhawatirkan mungkin tidak tersedia atau sulit didapatkan di masa yang akan mendatang. Hal tersebut terjadi apabila akan adanya bencana alam, seperti peringatan tsunami.

2. Cara mengontrol persediaan barang

Pembentukan Persediaan: Pengertian dan Cara Kontrol Persediaan Barangilustrasi gudang barang (pexels.com/ELEVATE)

Pembentukan persediaan termasuk upaya mengontrol persediaan barang tetap aman. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan atau individu dalam mengontrol persediaan barang, yaitu:

1. Melakukan pengelompokan
Pengelompokan barang persediaan merupakan cara yang paling mudah dan sederhana. Dengan mengelompokkan barang dapat mengetahui barang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, pengelompokan didasarkan pada jenis barang yang mudah hilang dan yang tidak.

Lalu, juga dapat mengelompokkan dengan kategori barang mana yang cepat habis, dan mana yang memiliki masa waktu lebih lama. Sehingga, pengelompokan ini dapat mempermudah manajemen persediaan dalam mengatur barang berdasarkan keperluan. 

2. Stok barang berdasarkan harga
Dalam mengatur persediaan juga dibutuhkan perbedaan antara barang mahal dan yang tidak. Barang yang memiliki harga mahal akan lebih rentan hilang. Oleh karena itu, manajemen persediaan harus sangat teliti dalam mengontrol dan menyimpannya.

3. Stok barang terjual atau digunakan
Perusahaan juga sebaiknya melakukan pemeriksaan terhadap stok barang terjual, yang bisa dilakukan setiap hari agar diketahui seberapa banyak barang yang tersisa dan seberapa banyak barang yang terjual. Update tersebut akan membantu dalam manajemen persediaan barang nantinya.

4. Disiplin terhadap proses stok barang
Disiplin penting dilakukan dalam proses pencatatan stok barang untuk memanajemen persediaan. Perusahaan harus rutin melakukan pemeriksaan barang dan mengelompokkan barang sesuai dengan labelnya. Sehingga, hal ini dapat membantu dalam mengurangi kondisi stok persediaan yang acak dan mengetahui apakah persediaan masih memungkinkan untuk digunakan di masa depan.

5. Stok barang restan
Stok barang restan merupakan barang sisa atau kelebihan. Meski tidak digunakaan pada waktu sekarang, namun jumlahnya harus dikontrol dan dicatat. Barang harus dikelompokkan sendiri agar tidak tercampur dan merusak manajemen persediaan kan. Sehingga, jika sewaktu-waktu akan digunakan, ada data yang jelas terkait stok barang restan.

Demikian penjelasan mengenai pembentukan persediaan, yang merupakan sebuah proses penting bagi sebuah perusahaan dalam mengumpulkan persediaan barang. Pembentukan persediaan ini banyak dilakukan oleh perusahaan industri, seperti batubara. Namun, pembentukan persediaan ini juga dapat dilakukan secara pribadi sebagai komoditas tertentu. 

Baca Juga: Enam Pelabuhan akan Melayani Distribusi Logistik di IKN Nusantara

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya