Pembiayaan Awal: Pengertian, Tahapan, dan Cara Mendapatkannya

Upaya yang dilakukan startup untuk mendapat modal awal

Setiap bisnis, terutama usaha rintisan alias startup, pasti membutuhkan modal biaya untuk pengelolaan dan operasional agar semakin berkembang. Karena tidak semua pelaku bisnis memiliki tabungan pribadi yang cukup untuk digunakan sebagai modal.

Itulah alasan kenapa banyak pebisnis yang memutuskan untuk mencari sumber pendanaan. Nah, dalam proses pendanaan perusahaan tersebut memiliki beberapa tahapan dengan jumlah pendanaan yang berbeda mulai dari seed funding yang merupakan tahapan awal.

Yuk, pahami lebih lanjut tentang seed funding berikut ini.

1. Pengertian pembiayaan awal

Pembiayaan Awal: Pengertian, Tahapan, dan Cara MendapatkannyaCek sebagai bukti transaksi (canva.com)

Menurut Corporate Finance Institute, pembiayaan awal atau seed funding adalah tahap paling awal dari proses pengumpulan modal oleh sebuah startup. Pembiayaan ini termasuk jenis pembiayaan berbasis ekuitas yang mengharuskan investor menginvestasikan uang ke dalam bisnis pada tahap awal.

Penyebutan seed funding sendiri berasal dari analogi dari analogi penanaman pohon, dengan benih yang menjadi "fondasi" pertama untuk pertumbuhan tanaman. Umumnya, proses seed funding dilakukan dalam pendekatan yang kurang formal dibandingkan dengan bentuk pembiayaan berbasis ekuitas lainnya, seperti modal ventura.

Baca Juga: Ingin Bangun Startup? Yuk Kenalan dengan Scalable Business Model

2. Tahapanan pembiayaan awal

Pembiayaan Awal: Pengertian, Tahapan, dan Cara MendapatkannyaIlustrasi kesepakatan (Pexels.com/fauxels)

Investor akan memberikan pembiayaan awal atau modal awal pada sebuah perusahaan rintisan atau startup company. Dalam pemberian pendanaan awal tersebut, terdapat beberapa tahap yang dimulai dari:

1. Seed funding
Ini merupakan tahap yang disebut dengan pembiayaan awal. Investor biasanya memberikan modal sebesar Rp500 juta - Rp200 miliar kepada perusahaan startup yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi biaya awal dan potensi pertumbuhan.

2. Series A funding
Pada tahap ini, biasanya perusahaan sudah mencapai tahap beta dan produknya siap digunakan. Investor biasanya memberikan modal sebesar Rp10 miliar sampai Rp33 miliar. Pendanaan series A dimulai dengan tujuan untuk menjaga agar pertumbuhan revenue terus berlanjut.

Pada tahap ini, marketing dan sales menjadi fokus pengembangan berikutnya agar berkembang dari single channel menjadi multi channel marketing.

3. Series B funding
Tahap pendanaan ini, dimana perusahaan sudah memiliki pengguna yang cukup kuat. Investor biasanya akan memberikan modal pada perusahaan sebesar Rp22 miliar - Rp80 miliar.

Tujuan perencanaan pada tahap ini adalah untuk mengembangkan produk serta layanan agar dapat bekerja dengan baik saat di scale-up. Pada tahap ini, startup harus benar-benar sudah paham bagaimana cara melakukan scale-up

Pengembangan produk yang dilakukan pada tahap ini, dilakukan untuk menjangkau segmen pasar yang berbeda dari sebelumnya. Sehingga, tidak mengherankan apabila sumber pemasukan startup sudah mengalami diversifikasi atau mulai ada pertimbangan untuk mengakuisisi bisnis kecil yang sejalan dengan visi perusahaan.

4. Series C funding
Tahap ini perusahaan sudah memiliki profit bisnis yang bisa diandalkan. Perusahaan sudah mengalami ekspansi di sektor nasional dan internasional.

Pendanaan tahap ini menunjukkan bahwa startup telah membuktikan kapasitas untuk tumbuh menjadi lebih besar lagi. Startup yang mencapai tahap ini telah menunjukkan pertumbuhan ekspansi yang luar biasa bahkan berpotensi untuk bermain di pasar internasional. Sebab dana yang berputar dalam perusahaan sudah mulai melibatkan institusi finansial untuk berinvestasi.

5. Initial Public Offering (IPO)
Pada tahap ini, perusahaan sudah bisa melantai di bursa atau go public, biasanya membutuhkan waktu sekitar 5 sampai 10 tahun hingga perusahaan siap.

IPO ini merupakan tahap pendanaan puncak yang selalu diimpikan oleh setiap startup. Pada tahap ini, perusahaan menjadi sebuah perusahaan publik dan menjualbelikan sahamnya di pasar saham.

3. Cara mendapatkan pembiayaan awal

Pembiayaan Awal: Pengertian, Tahapan, dan Cara Mendapatkannyailustrasi berkomunikasi dengan rekan kerja (vecteezy.com/Paul Friesen)

Menurut Alpha JWC Ventures, untuk bisa mendapatkan pembiayaan awal, terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh startup company, yaitu:

1. Investment pitch deck
Perusahaan harus mempersiapkan beberapa hal yang pada umumnya perlu dicantumkan dalam membuat investment pitch deck, seperti ide, rumusan masalah, solusi, target market, traction, tim, kompetitor, dan finansial. Setelah perencanaan konsep yang matang, maka founder akan merangkumnya dalam persentasi yang disebut sebagai investment pitch deck.

2. Riset pasar
Perusahaan startup perlu melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi produk yang ditawarkan, sehingga bisa memilih investor yang perseorangan atau institusional. Memetakan orientasi pasar dan target demografis juga sangat dibutuhkan, karena startup harus mengetahui kompetitor perusahaan nilai tambah perusahaan dibandingkan perusahaan lain, serta bagaimana perusahaan di beberapa tahun yang akan datang.

3. Legalitas perusahaan
Hal yang tak kalah penting yang perlu dipersiapkan adalah mengenai kelengkapan perizinan pendirian perusahaan. Periksa pula apakah ada persoalan legal atau finansial yang menentang reputasi perusahaan dan lain-lain.

Baca Juga: 7 Contoh Modal Tetap, Lengkap dengan Pengertiannya

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya