Pembiayaan Jangka Pendek: Contoh, Keuntungan, dan Kekurangan

Ketahui pula sumber pendanaannya

Pembiayaan jangka pendek berarti mengambil pinjaman agar mendapatkan dana untuk melakukan pembelian, mendirikan, atau menjalankan suatu kegiatan usaha dengan tenor pendek. Biasanya jangka waktu pinjamannya atau pelunasannya kurang dari satu tahun.

Pembiayaan jangka pendek memiliki persyaratan dasar yang tidak jauh berbeda dengan kartu kredit. Biasanya mencakup tanggal jatuh tempo, suku bunga, dan pembayaran minimum bulanan.

Untuk memahami lebih lanjut, mari simak rangkuman tentang pembiayaan jangka pendek berikut ini.

Baca Juga: Mengenal Jenis Pembiayaan dengan Utang

1. Contoh pembiayaan jangka pendek

Pembiayaan Jangka Pendek: Contoh, Keuntungan, dan KekuranganGetty Images/iStockphoto

Beberapa contoh pembiayaan dengan jangka waktu yang pendek yang kerap diberlakukan, adalah:

1. Pinjaman bank dengan jaminan
Pinjaman bank dengan jaminan biasanya memiliki waktu pelunasan antara 1 sampai dengan 5 tahun. Bagi perusahaan yang mengajukan penjaman ini pin jadi memiliki pembiayaan jangka pendek.

2. Utang dagang
Sumber pembiayaan satu ini dapat digunakan sebagai tambahan modal usaha oleh perusahaan. Misalnya, perusahaan memesan barang terlebih dahulu sebelum pembayaran dilakukan namun barang sudah diterima.

3. Pinjaman bank tanpa jaminan
Pihak bank mencatatkan kepada perusahaan dengan saldo minimum dalam rekening sebagai gantinya.

4. Surat berharga
Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, perusahaan terkadang menerbitkan surat berharga atau obligasi agar memperoleh sejumlah dana. Adapun tenornya adalah kelipatan dari 30 hari, baik 60, 90, sampai 360 hari.

5. Surat utang
Surat utang merupakan perjanjian antara dua perusahaan. Apabila satu perusahaan telah memenuhi syarat yang disepakati maka perusahaan tersebut wajib membayarkan utangnya.

6. Utang pajak
Utang pajak merupakan salah satu jenis pendanaan jangka pendek yang muncul akibat adanya aktivitas transaksi oleh perusahaan. Aktivitas ini dapat berupa laba yang diterima oleh perusahaan dan harus dibayarkan sebagai utang pajak.

7. Leasing
Leasing termasuk pada jenis pembiayaan jangka pendek yang dikategorikan pembiayaan tidak spontan. Leasing merupakan sewa guna usaha dalam bentuk barang modal, baik secara operating lease maupun finance lease.

8. Letter of credit
Letter of credit diterbitkan oleh bank atas permintaan nasabah dalam transaksi dokumen impor-ekspor yang dikirimkan oleh pihak penerima letter of credit. Nasabah yang ingin membuka letter of credit dari bank biasanya harus menyetorkan deposit sebesar nilai letter of credit tersebut.

9. Menjaminkan piutang
Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan utang perusahaan dengan dijaminkan ke pihak tertentu guna mendapatkan pinjaman.

Baca Juga: Modal Dasar: Pengertian, Jenis, dan Ketentuannya

2. Keuntungan pembiayaan jangka pendek

Pembiayaan Jangka Pendek: Contoh, Keuntungan, dan Kekuranganpixabay.com/rawpixel

Karena tenornya relatif singkat, maka bunga untuk pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan jangka pendek juga rendah. Selain itu, ada beberapa keuntungan dengan mengajukan pembiayaan jangka pendek, yaitu:

1. Dana yang dipinjam dapat cair lebih cepat
Pembiayaan jangka pendek biasanya memiliki waktu pencairan yang lebih cepat. Karena prosesnya yang juga mudah dan tidak perlu proses ribet seperti pinjaman lainnya.

2. Dokumen persyaratannya tidak rumit
Biasanya pembiayaan jangka pendek tidak membutuhkan banyak dokumen, karena resikonya lebih kecil.

3. Melancarkan cash flow
Pembiayaan jangka pendek dapat menjadi salah satu solusi untuk menata kembali keuangan perusahaan agar dapat berjalan stabil. Salah satu tujuan pengajuan pembiayaan jangka pendek adalah untuk melunasi utang atau menutupi biaya operasi maupun modal kerja.

4. Membantu saat darurat
Kondisi darurat seringkali tidak dapat diterka dan datang secara tiba-tiba, sehingga membutuhkan persiapan situasi darurat dengan pembiayaan jangka pendek.

5. Berpengaruh pada peringkat kredit
Menggunakan pembiayaan jangka pendek dapat berpengaruh pada sejarah dan peringkat kredit usaha. Pastikan pengelolaan dan pembayaran dilakukan tepat waktu, agar tidak merusak riwayat kredit saat mengajukan pembiayaan selanjutnya.

3. Kekurangan pembiayaan jangka pendek

Pembiayaan Jangka Pendek: Contoh, Keuntungan, dan KekuranganFreepik/Wayhomestudio

Jumlah pinjaman yang didapatkan untuk pembiayaan jangka pendek biasanya terbatas. Namun hal tersebut dikembalikan lagi pada kebijakan lembaga penyediaan pinjaman dan kesepakatan bersama.

Selain itu, salah satu kekurangan pembiayaan jangka pendek adalah perusahaan harus melakukan pelunasan sesegera mungkin, karena sifat sumber pembiayaan yang singkat. Sehingga berdampak pada cicilan bulanan yang membengkak.

4. Sumber pendanaan jangka pendek

Pembiayaan Jangka Pendek: Contoh, Keuntungan, dan KekuranganIlustrasi sedang membuat kesepakatan (unsplash.com/Gabrielle Henderson)

Pendanaan jangka pendek dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Pendanaan spontan
Penandaan ini merupakan pembiayaan yang dapat menyesuaikan secara spontan pada perubahan yang terjadi di perusahaan. Misalnya, pendanaan dari utang akibat kegiatan yang dilakukan perusahaan, maka jika tidak ada kegiatan transaksi pendanaan spontan tidak muncul. Contohnya utang pajak.

2. Pendanaan tidak spontan
Kendaraan tidak spontan merupakan jenis pembiayaan yang tidak terpengaruh oleh aktivitas perusahaan. Contohnya leasing, pinjaman dari kredit, dan kredit tanpa agunan (KTA).

Demikian pembahasan mengenai pembiayaan jangka pendek yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk tambahan modal bisnis. Di samping beberapa keuntungan yang di berikan oleh pembiayaan jangka pendek, pertimbangkan pula kerugian yang menyertainya.

Baca Juga: Mengenal Crowde, Startup Pembiayaan untuk Pertanian

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya