Optimistis Ekonomi Tumbuh Stabil, Ini Outlook 2020 Versi Kafe BCA

Diskusi soal prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia

Jakarta, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 dinilai masih bisa tumbuh stabil di tengah tantangan ekonomi global. Hal tersebut disampaikan dalam forum diskusi Kafe BCA yang mengusung tema Economy Outlook 2020: Capturing Opportunities to Growth.

Dalam forum tersebut, Direktur riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan  pemerintah Indonesia optimistis menargetkan terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen tahun depan, sementara Bank Dunia hanya menargetkan 5 persen.

"Ini bergantung pada upaya yang terus dilakukan oleh stakeholder serta kebijakan yang diambil oleh pemerintah," ujar Piter di Menara BCA, Jakarta, Jumat (18/10) siang. 

Ekonomi Indonesia dinilai masih bisa tumbuh stabil pada 2020 meskipun tantangan ekonomi global dan persaingan dagang terus mengetat. Daya tahan ekonomi yang ditopang oleh konsumsi masyarakat dinilai bisa menopang pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

Tak hanya itu, efek kebijakan makro seperti penurunan suku bunga dan reformasi struktural yang mendorong investasi juga dinilai berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi bisa mencapai 5,2 persen

Optimistis Ekonomi Tumbuh Stabil, Ini Outlook 2020 Versi Kafe BCAIDN Times/Lazuardi Putra

Chief Economist BCA, David Sumual juga memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 bisa mencapai 5,0-5,2 persen. Sedangkan risiko eksternal yang masih terjaga di mana neraca transaksi berjalan pada level 2,0-2,5 persen dari PDB.

Asumsi ini juga diperkuat dengan kebijakan moneter dan fiskal yang cenderung pro-growth, terlebih dengan backdrop suku bunga global yang semakin menurun. 

2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020

Optimistis Ekonomi Tumbuh Stabil, Ini Outlook 2020 Versi Kafe BCAIDN Times/Lazuardi Putra

David juga menambahkan beberapa katalis yang bisa mendorong ekonomi tahun depan adalah kelanjutan proyek infrastruktur dan rencana pemindahan ibu kota. Dua hal itu akan mendorong kinerja sektor konstruksi dan properti. "Reformasi struktural penting untuk meningkatkan daya saing nasional dan menarik investasi di tengah disrupsi rantai produk global," sambung David.

Sementara itu, Piter menjelaskan bahwa tahun depan faktor pertumbuhan ekonomi domestik akan mengalami ketidakstabilan karena komoditas menurun. Kondisi inilah yang memperkuat persaingan perang dagang dunia sehingga Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan ekspor pada tahun depan.

"Masih ada peluang bagi Indonesia untuk tetap optimistis pertumbuhan Indonesia akan terus berkembang yakni didukung oleh tekanan rupiah yang berkurang," ujar Piter. Dia juga berharap agar pemerintah di periode mendatang dapat fokus ke pertumbuhan ekonomi domestik.

Baca Juga: BCA Keyboard, Fitur Keren dari BCA Mobile yang Dapat Mengubah Hidupmu

3. Peran teknologi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020

Optimistis Ekonomi Tumbuh Stabil, Ini Outlook 2020 Versi Kafe BCAIDN Times/Lazuardi Putra

Penetrasi teknologi dan ponsel pintar telah meluncurkan kekuatan baru ekonomi dalam negeri yang bertumpu pada digitalisasi. Pada 2025, ekonomi digital Indonesia bakal bertumbuh US$133 miliar.

Riset yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain menyatakan Indonesia berkontribusi US$40 miliar atau setara dengan Rp567,49 triliun dari total nilai ekonomi digital di Asia Tenggara yang diproyeksikan akan menembus US$100 miliar pada 2020.

Nilai ekonomi itu berasal dari lima sektor ekonomi berbasis internet yakno e-commerce, media online (daring), ride-hailing wisata atau travel, dan layanan teknologi finansial (fintech).

Kepala Kajian Makro LPEM Universitas Indonesia, Febrio Nathan Kacaribu mengatakan pertumbuhan digital ekonomi Indonesia masih menduduki peringkat pertama di antara beberapa negara di Asia Tenggara. Hal ini karena adanya peluang konsumen yang begitu besar di Indonesia.

Sementara David menyatakan hadirnya fintech sebagai sarana pembayaran di Indonesia, membuat perbankan mau tidak mau berkolaborasi dengan penyedia fintech. Meskipun demikian, David juga mengatakan bahwa belum tersedia data yang real dari Bank Indonesia terkait pertumbuhan fintech. "Jadi masih dianggap belum bisa representatif sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia."

4. Peran BCA dalam menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun mendatang

Optimistis Ekonomi Tumbuh Stabil, Ini Outlook 2020 Versi Kafe BCAIDN Times/Lazuardi Putra

Transformasi digital yang dilakukan BCA seperti Internet Banking BCA, mobile banking BCA, Flazz BCA, e-wallet Sakuku, hingga solusi perbankan terkini melalui fitur antara lain VIRA BCA, Webchat BCA, OneKlik BCA, QRku, BCA keyboard, Buka Rekening Online.

Yanh terbaru, WELMA yang merupakan kiat untuk memberikan preferensi layanan digital yang lebih nyaman dan aman kepada nasabah, khususnya untuk kalangan milenial agar memenuhi kebutuhan perbankan.

Baca Juga: Dirut BCA: Nasabah yang Datang ke Kantor Cabang Cuma 1,8 persen

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya