6 Solusi Angkasa Pura II untuk Traveler agar Penerbangan Tak Tertunda

COVID-19 tak lagi jadi alasan perjalanan tertunda

Jakarta, IDN Times – Pandemik COVID-19 membuat sejumlah rencana penerbangan bagi para traveler terpaksa tertunda. Memasuki era new normal atau normal baru, PT Angkasa Pura II (Persero) memberikan solusi bagi para pelancong di tengah pandemik.

“Bersama dengan stakeholder lain, AP II berupaya kembali menggairahkan penerbangan guna mendukung aktivitas, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan di tengah pandemi,” ujar President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin dalam keterangan pers yang diterima IDN Times pada Jumat (26/6).

Awaluddin juga mengatakan, peningkatan lalu lintas penerbangan menjadi salah satu target di masa-masa normal baru.

1. Bandara Angkasa Pura II sediakan fasilitas rapid test 24 jam

6 Solusi Angkasa Pura II untuk Traveler agar Penerbangan Tak TertundaIlustrasi. Seorang petugas posko COVID-19 di Bandara Ahmad Yani saat mengambil sampel darah penumpang pesawat. Fariz Fardianto/IDN Times

Agar dapat melakukan penerbangan, calon penumpang diwajibkan untuk menyertakan surat hasil rapid test atau PCR test. Artinya, tes ini harus dilakukan sebelum melakukan penerbangan. Angkasa Pura II melihat sejumlah traveler enggan terbang karena harus melakukan tes ini sebelum ke bandara.

Sebagai solusinya, Angkasa Pura II kini memfasilitasi rapid test yang dioperasikan oleh pihak lain di bandara yang dikelola Angkasa Pura II. Salah satunya di Bandara Soekarno-Hatta. Holding BUMN Farmasi membuka fasilitas rapid test 24 jam di Terminal 2 & Terminal 3 sehingga dapat membantu traveler yang harus terbang mendadak, misalnya dalam rangka dinas.

Baca Juga: Sekarang Rapid Test Bisa di Bandara Soetta, Tarifnya Total Rp280 Ribu

2. Aplikasi Travelation dihadirkan untuk mempermudah calon penumpang

6 Solusi Angkasa Pura II untuk Traveler agar Penerbangan Tak Tertunda(Bandara Ngurah Rai Bali) Dok. IDN Times/istimewa

Untuk kebutuhan pemeriksaan dokumen sebelum terbang, pelancong harus tiba tiga jam sebelum keberangkatan. Angkasa Pura II menawarkan aplikasi Travelation sebagai solusi untuk mempersingkat waktu traveler yang akan melakukan perjalanan.

Aplikasi ini dapat digunakan untuk pengecekan dokumen secara digital. Sebelum tiba di bandara, traveler dapat mengunggah dokumen ke Travelation untuk dilakukan pemeriksaan digital. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahkan sudah mengapresiasi PT Angkasa Pura II atas inovasi Travelation ini.

Baca Juga: KA Bandara Beroperasi Lagi per 1 Juli, Catat Aturan Normal Barunya!

3. Informasi travel warning tersedia lengkap untuk calon penumpang melalui situs dan aplikasi

6 Solusi Angkasa Pura II untuk Traveler agar Penerbangan Tak TertundaANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Hal lain yang dianggap dapat membuat pelancong enggan melakukan penerbangan adalah perbedaan kebijakan yang ada di sejumlah daerah terkait dengan pencegahan penyebaran COVID-19. Misal, pelancong yang ingin menuju Jakarta harus memiliki SIKM, atau Pelancong yang ingin menuju Bali harus punya surat hasil PCR test.

Agar pelancong tak kebingungan, Angkasa Pura II menyediakan berbagai informasi perjalanan terkini untuk rute domestik dan internasional. Termasuk travel warning yang diberlakukan Indonesia dan negara-negara lainnya.

Informasi ini dapat diakses setiap saat melalui covid19.angkasapura2.co.id dan juga melalui aplikasi Indonesia Airport.

4. Penyemprotan disinfektan dilakukan secara berkala sebagai prioritas protokol kesehatan

6 Solusi Angkasa Pura II untuk Traveler agar Penerbangan Tak TertundaPetugas membersihkan toilet Bandara Soetta (Instagram/APII)

Aspek kebersihan dan kesehatan menjadi prioritas utama Angkasa Pura II di bandara-bandara yang dikelolanya. Tiap harinya, secara berkala dilakukan penyemprotan dengan cairan disinfektan di seluruh wilayah terminal penumpang dan bagasi milik penumpang.

Di sejumlah bandar udara seperti Soekarno-Hatta bahkan sudah dioperasikan peralatan UV sterilizer untuk mensterilkan berbagai fasilitas seperti handrail eskalator dan travelator, serta guna mensterilkan bagasi tercatat saat melewati pemeriksaan x-ray dan pengambilan bagasi di baggage claim.

Hand sanitizer serta wastafel untuk mencuci tangan juga banyak disediakan. Selain penumpang yang wajib menggunakan masker, kini seluruh kru pesawat juga wajib menggunakan masker atau face shield, lho.

5. Angkasa Pura II inisiasi kolaborasi dengan maskapai karena rute penerbangan belum normal

6 Solusi Angkasa Pura II untuk Traveler agar Penerbangan Tak TertundaIlustrasi. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Imbas dari COVID-19, belum semua rute penerbangan diaktifkan maskapai. Bahkan di beberapa yang sudah aktif pun masih terbatas. Hasilnya, pelancong belum memiliki banyak pilihan untuk melakukan perjalanan dan memilih menunda perjalanan jika jadwal tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Angkasa Pura II lantas menginisiasi kolaborasi lebih erat dengan maskapai dan stakeholder lain agar rute-rute aktif kembali dan frekuensi ditingkatkan. Selain itu, sejumlah maskapai juga diminta membuka kembali rute-rute, seperti Bandara Banyuwangi.

6. Sediakan vending machine agar pelancong bisa mendapatkan alat pelindung diri dengan mudah

6 Solusi Angkasa Pura II untuk Traveler agar Penerbangan Tak TertundaProtokol kesehatan di Bandara Soetta (AP II)

Angkasa Pura II menyebutkan sejumlah pelancong merasa kesulitan dalam mencari alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, dan perlengkapan lainnya di bandara.

Sebagai solusi, Angkasa Pura II segera menghadirkan vending machine di Soekarno-Hatta sebagai tempat bagi traveler dapat membeli berbagai perlengkapan tersebut. Juga akan ada digital wayfinding di Soekarno-Hatta yang difungsikan sebagai media e-commerce untuk membeli obat-obatan dan vitamin. Pelancong dapat memesan di digital wayfinding, lalu pesanan diantar ke boarding gate.

Baca Juga: New Normal, Penumpang di Bandara-bandara Angkasa Pura I Melonjak

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya