Kementan Sasar Perluasan Lahan Pajale Melalui Program Upsus

Indonesia masih memiliki potensi lahan garapan sangat luas

Sragen, IDN Times - Kementerian Pertanian terus mempercepat program Luas Tambah Tanam Padi, Jagung, dan Kedelai (Pajale). Percepatan ini merupakan output dari program Upaya Khusus (Upsus) yang diharapkan mampu menembus swasembada.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi selaku penanggung jawab Upsus Pajale tingkat provinsi Jawa Tengah mengatakan, hingga saat ini Indonesia masih memiliki potensi lahan garapan yang sangat luas.

"Apalagi padi gogo yang bisa ditanam pada lahan kering maupun basah. Tentu kondisi ini perlu adanya terobosan seperti tumpang sari dengan benih unggul agar produktivitasnya naik," ujar Suwandi di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (1/1).

Baca Juga: Gokil, Kementan Terbitkan 5 Izin Ekspor Tanaman Hias Dalam 3 Jam

1. Perluasan lahan sawah di Sragen tergolong paling cepat karena dilakukan dalam waktu setahun

Kementan Sasar Perluasan Lahan Pajale Melalui Program UpsusANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Menurut Suwandi, Kabupaten Sragen berhasil menambah luas tanam padi seluas 6.400 hektare. Penambahan ini termasuk yang paling cepat karena hanya dilakukan dalam kurun waktu setahun, yakni periode Oktober 2017 hingga September 2018.

"Percepatan ini telah menambah luas tambah tanam padi seluas 109.208 hektare atau surplus seluas 6.400 hektare dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan Oktober 2016 hingga September 2017 yang hanya mencapai 102.808 hektare," katanya.

Suwandi berharap, prestasi petani Seragen mampu memberi dampak langsung pada petani di Kecamatan lain khususnya di wilayah Jawa Tengah. Dengan demikian, produksi padi terus menggeliat dan mampu menciptakan cita-cita swasembada.

"Tentu kami sangat mengharapkan prestasi capaian ini ditularkan kepada kecamatan lain sehingga berdampak luas pada peningkatan produksi padi," katanya.

2. Tiga strategi percepatan

Kementan Sasar Perluasan Lahan Pajale Melalui Program UpsusANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Untuk mencapai peningkatan itu, kata Suwandi, ada beberapa strategi untuk menggenjot produksi padi. Pertama adalah wajib melakukan tabela atau tanam benih langsung padi gogo di saat musim gadu dan di saat air terbatas.

Kedua, melakukan pengembangan pola tumpang sari berbagai tanaman dan palawija. Kemudian yang terakhir bisa melakukan percepat tanam dengan sistem methuk, serta pemanfaatan pematang sawah untuk ditanam jagung, kacang, kedelai, refugia dan lainnya.

"Prinsipnya tiada hari tanpa olah tanah, tanam dan panen. Semua dilakukan secara terus-menerus dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Pola ini diyakini mampu meningkatkan produksi sekaligus berbagai komoditas dan pendapatan petani," katanya.

Adapun dalam penggunaan benih, Suwandi menyarankan agar petani memilih benih unggul bersertifikat sebagai ciri produksi. Selain itu, petani juga harus menggunakan pupuk organik, pupuk hayati ramah lingkungan agar memperoleh kesuburan lahan.

"Dan jangan lupa lakukan optimalisasi pemanfaatan alsintan serta brigade alsintan yang sudah dibentuk di Dinas Pertanian maupun yang sudah dimiliki oleh Kodim 0725/Sragen," katanya.

Baca Juga: Harga Jagung Meroket, Ini yang Dilakukan Kementan

3. Kementan salurkan bantuan alat mesin pertanian

Kementan Sasar Perluasan Lahan Pajale Melalui Program UpsusANTARA FOTO/Yusran Uccang

Di tempat lain, Kementerian Pertanian kembali menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada para kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Empatlawang tahun anggaran 2018.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empatlawang, Hamdan mengatakan, bantuan Alsintan dari Kementan RI berjumlah 53 unit yang terdiri dari berbagai jenis seperti traktor roda empat sebanyak tiga unit, traktor roda dua sebanyak 10 unit, pompa air 30 unit, multifator sebanyak lima unit dan rice transplanter sebanyak empat unit.

"Saat ini sedang melakukan verifikasi data Poktan calon penerima Alsintan dalam istilah lain calon penerima calon lokasi (CPCL), agar bantuan dari pemerintah pusat ini tepat sasara," katanya.

Menurut Hamdan, Semua poktan calon penerima bantuan sedang dilakukan verifikasi baik data maupun langsung terjun ke lapangan untuk memilih poktan mana yang layak menerima. Tim verifikasi juga bertugas menilai Poktan calon penerima bantuan Alsintan tersebut.

"Hal ini dilakukan karena data usulan yang masuk sangat banyak dan tidak mungkin seluruhnya dapat bantuan alsintan karena keterbatasan jumlah. Jadi yang mengajukan ada 170 poktan, sementara jumlah Alsintannya sangat terbatas," kata dia. (ADV)

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya