Pemerintah Rampungkan 2 Holding Sebelum Pergantian Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Di penghujung tahun 2018, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk dua holding baru. Kedua holding tersebut akan menjadi induk untuk perusahaan-perusahaan di bidang infrastruktur dan perumahan serta kawasan.
Kedua holding tersebut diharapkan rampung di penghujung tahun 2018. Pihak Kementerian BUMN optimis kedua holding dapat rampung sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
1. Induk holding infrastruktur adalah PT Hutama Karya.
PT Hutama Karya dipercaya sebagai induk dari holding infrastruktur. Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Restrukturasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro. “Anggotanya ada PT Waskita Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Yodya Karya, dan PT Indra Karya,” kata dia di gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis sore (15/11).
Holding infrastruktur ini dilatarbelakangi tujuan agar BUMN lebih besar, kuat, dan lincah terutama dalam hal pembangunan infrastruktur berskala nasional.
Baca Juga: Peneliti: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertolong Infrastruktur
2. Holding perumahan dipimpin oleh Perumnas
Editor’s picks
Menurut Aloy, holding bidang perumahan dan kawasan akan dipimpin oleh Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas). “Anggotanya PT Wijaya Karya Tbk, PT PP Tbk, PT Amarta Karya, dan PT Virama Karya, PT Indah karya, dan PT Bina Karya,” kata Aloy.
Holding perumahan dan kawasan ini dibangun guna memastikan kebutuhan perumahan dalam sekala nasional terpenuhi. Selain itu, holding juga diharapkan bisa memastikan ketersediaan perumahan dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat terutama yang erpenghasilan rendah.
3. Pembentukan holding diharapkan meningkatkan kompetensi dan inovasi
Dibentuknya dua holding baru sebelum akhir tahun ini diharapkan Aloy dapat meningkatkan kompetensi perusahaan dan juga mendorong terciptanya inovasi. “Pembentukan holding diarapkan mempercepat pengembangan keahlian BUMN,” kata dia.
Ia juga berharap pembentukan holding dapat mempercepat pengembangan infrastruktur. Percepatan tersebut, kata Aloy, diharapkan dapat memberi dampak baik bagi pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: 4 BUMN Masuk Perusahaan Terbaik Dunia untuk Bekerja Versi Forbes