Kementerian PUPR Dukung PEN Lewat Program Perluasan PKT Senilai Rp1,2 T

Program PKT melibatkan masyarakat setempat

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan memperluas cakupan Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) di luar program PKT rutin tahun 2020. 

Perluasan cakupan PKT tersebut mencakup pekerjaan revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 km dan pengadaan material tambalan cepat mantap (CPHMA) dengan total anggaran Rp1,2 triliun. Program tersebut rencananya mampu menyerap tenaga kerja sekitar 28 ribu orang dalam 3 bulan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. 

“Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical dan social distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19,” jelasnya.

1. Alokasi anggaran untuk revitalisasi saluran drainase jalan nasional dengan skema PKT sebesar Rp1 triliun

Kementerian PUPR Dukung PEN Lewat Program Perluasan PKT Senilai Rp1,2 TDok. Kementerian PUPR

Untuk revitalisasi saluran drainase jalan nasional yang dilaksanakan dengan skema PKT dialokasikan anggaran sebesar Rp1 triliun yang tersebar di 34 provinsi.  Alokasi anggaran tersebut dibagi untuk revitalisasi saluran drainase jalan nasional di Wilayah Barat (Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) sebesar Rp587 miliar dan Rp413 miliar untuk  di Wilayah Timur (Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua). 

Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, sebaran pelaksanaan program Padat Karya revitalisasi drainase jalan nasional di Sumatra sepanjang 1.668 km dengan alokasi anggaran Rp309 miliar. Untuk Pulau Jawa dan Bali akan dikerjakan sepanjang 773 km dengan anggaran sebesar Rp154 miliar. Kemudian untuk Pulau Kalimantan akan mencakup revitalisasi drainase sepanjang 807 km dengan anggaran Rp124 miliar.

Pekerjaan serupa juga dilakukan di Kepulauan Nusa Tenggara dengan target revitalisasi drainase sepanjang 341 km dengan anggaran Rp71 miliar. Sementara itu, di Pulau Sulawesi akan dikerjakan 953 km dengan anggaran Rp189 miliar, dan di Kepulauan Maluku yang dikerjakan sepanjang 230 km dengan anggaran Rp70 miliar. Terakhir di Pulau Papua akan dilakukan revitalisasi drainase 225 km dengan anggaran Rp81 miliar.

2. Perluasan cakupan program PKT juga dilaksanakan untuk pengadaan material CPHMA dengan anggaran Rp200 miliar

Kementerian PUPR Dukung PEN Lewat Program Perluasan PKT Senilai Rp1,2 TDok. Kementerian PUPR

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pekerjaan Padat Karya yang mendukung pemulihan ekonomi nasional ini fokus pada penanganan drainase jalan yang sudah hilang akibat sedimentasi. 

"Kita buatkan kembali, yang sudah mampet salurannya kita jebol lagi. Anggaran sebenarnya sampai Desember 2020. Namun, kita konsentrasikan di bulan Agustus dan September 2020 ini agar lebih cepat selesai,” terang Hedy.

Perluasan cakupan program PKT Kementerian PUPR juga dilaksanakan untuk pengadaan material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100 ribu ton dengan anggaran Rp200 miliar di 34 Provinsi. Alokasi tersebut sebesar Rp114 miliar diperuntukkan untuk di Wilayah Barat (Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) sebanyak 56.489 ton dan Rp86 miliar untuk di Wilayah Timur (Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua) sebanyak 43.511 ton.

3. Warga yang dilibatkan menjadi pekerja PKT revitalisasi drainase sangat terbantu karena memiliki upah yang cukup

Kementerian PUPR Dukung PEN Lewat Program Perluasan PKT Senilai Rp1,2 TDok. Kementerian PUPR

Di Provinsi Aceh, Kementerian PUPR melalui Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh telah memulai program PKT revitalisasi drainase jalan nasional dengan target sepanjang 150 km terdiri atas pekerjaan saluran tanah 133 km dan saluran pasangan/diperkeras sepanjang 37 km, sedangkan untuk pengadaan material CPHMA dianggarkan sebesar Rp6 miliar sebanyak 3.000 ton. 

"Pelaksanaannya telah dimulai sejak minggu lalu. Hingga saat ini sudah menyerap 10 persen. Targetnya akhir September 2020 pekerjaan rampung," kata Kepala BPJN Aceh Elvi Roza. 

Fitriyanda (43), salah seorang warga yang dilibatkan menjadi pekerja PKT revitalisasi drainase jalan nasional di ruas Jalan Lambaro-Bts Pidie di Aceh menyatakan sangat terbantu dengan program tersebut. 

"Saya biasanya bekerja sebagai sopir angkutan, tetapi karena COVID-19 saya sepi pekerjaan. Beruntung ada program ini, jadi saya bisa ada pekerjaan dengan upah yang cukup di masa sulit ini," ujarnya. 

Selain dua program tersebut, masih terkait dukungan pemulihan ekonomi nasional, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR juga melakukan pembelian LDW dengan anggaran Rp5 miliar. LDW adalah alat yang digunakan untuk menguji kekuatan struktur tanah dasar/granular secara semiotomatis dan portable sehingga mudah dibawa ke lokasi proyek yang masih sulit diakses.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya