Angkasa Pura II Pede 2022 BakaI Jadi Tahun Pemulihan

Angkasa Pura II harap 2022 jadi tahun recovery

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tbk, Muhammad Awaluddin mengatakan pandemik COVID-19 memiliki dampak yang ekstrem, khususnya di bisnis penerbangan. Menurutnya, kondisi paling ekstrem terjadi pada 2020-2021. 

"Di 2020-2021 kan kita berada di fase survival. Alhamdulillah kita bisa melewati itu dengan segala struggling kita masih bisa bertahan. Ukurannya operasional bandara, cashflow, pengembangan, dan kaitannya ke business development kita, kita masih terus bisa sustain," ujar Awal di Sumatra Utara, Jumat (31/12/2021).

Awaluddin memperkirakan 2022 bakal menjadi tahun pemulihan. Hal itu tercermin dari beberapa indikator kinerja perseroan yang mencatatkan hasil positif. 

"Pola akhir tahun itu boleh kami sampaikan operating profit kita November sudah positif. Pertama kali sejak 18-19 bulan yang situasinya selalu negatif, Ebitda juga positif, net income kita masih struggling tapi," ucapnya.

Baca Juga: Pemprov Sumut Dukung Bandara Kualanamu Jadi Hub Transit Internasional

1. Recovery rate 68-70 persen dibandingkan dengan 2019

Angkasa Pura II Pede 2022 BakaI Jadi Tahun PemulihanIDN Times/ Helmi Shemi

Awal menjelaskan, recovery rate pada November 2021 itu berada di 68-70 persen dibandingkan dengan 2019. Menurut Awal, mayoritas bandara yang dikelola oleh AP II ditopang oleh penerbangan domestik sebesar 78 persen. Sedangkan untuk penerbangan internasionalnya 22 persen.

"Walau situasi ditopang domestik, tapi itu sangat membantu walau dalam konteks pax spending, itu internasional 3 kali domestic passanger, tapi kan kita memang sudah terbiasa dengan pola 78-22, kekuatan di 78 persen itu udah dari dulu," ucapnya.

Baca Juga: Blak-blakan Bos Angkasa Pura I soal Utang Perusahaan yang Capai Rp32 T

2. Penerbangan Nataru bantu kinerja AP II di 2021

Angkasa Pura II Pede 2022 BakaI Jadi Tahun PemulihanIDN Times/ Helmi Shemi

Lebih lanjut, Awal menjelaskan, penerbangan di periode Natal 2021 dan tahun baru 2022 membantu capaian AP II. Dia meminta kepada seluruh penumpang untuk disiplin protokol kesehatan.

"Sangat membantu. Kami bersyukur bahwa situasi penerapan regulasi diimbangi dengan pola pergerakan masyarakat," ucapnya.

3. Anggaran Kualanamu jadi hub transit internasional sentuh Rp56 triliun

Angkasa Pura II Pede 2022 BakaI Jadi Tahun PemulihanBandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sebelumnya, Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara akan dikembangkan menjadi hub transit penerbangan internasional. PT Angkasa Pura II (Persero) Tbk bekerja sama dengan GMR Airports untuk mengembangkan hub transit penerbangan internasional.

Direktur Angkasa Pura Aviasi Haris, mengatakan proses pengembangan itu akan berlangsung selama 25 tahun hingga 2045. Total biaya yang dianggarkan sebesar Rp56 triliun.

"Untuk tahap awal kita akan gunakan Rp3 triliun," ujar Haris di Bandara Kualanamu, Kamis (30/12/2021). Haris mengatakan dana tersebut akan digunakan di pengembangan tiga tahun pertama.

Haris menjelaskan, dalam proyek ini, Angkasa Pura II memiliki saham 51 persen. Sedangkan GMR memiliki saham 49 persen.

"Pemegang saham pasti akan bertanggung jawab terhadappendanaan artinya AP II Dan GMR akan bertanggung jawab terhadap pemenuhan pendanaan, tp satu sisi juga AP II juga akan melakukan external fund, banyak skema pendanaan nanti kita pikirkan," ucapnya.

Baca Juga: Angkasa Pura 1 Akhirnya Lunasi PBB Rp28,1 Miliar ke Pemkab Kulon Progo

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya