Cegah Inflasi, Mentan Kendalikan Pengepul Komoditas

Mentan harap hanya ada tiga tahap rantai pasok komoditas

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyebut inflasi Indonesia kini berada di angka 4,49 persen. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyebut pemerintah sedang berusaha agar kenaikan inflasi di Indonesia tidak terlalu tinggi.

"Bagaimana kita mampu menjaga inflasi yang terjadi di semua negara yang bergerak menjadi sangat besar itu, Indonesia kita bisa pertahankan apa yang ada, bahkan kita bisa berusaha untuk ya jangan loncatannya membuat kita semua, ya katakan lah tak berdaya menurunkannya," ujar Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/7/2022).

Menurutnya, ada beberapa komponen yang bisa menjadikan harga suatu komoditas  bisa naik. Misalnya, transportasi hingga pengepul.

"Persoalan pedagang pengumpul di situ dan lain-lain, dan ini kerja sama dengan para gubernur, para bupati di lapangan menjadi sangat penting dan itu lah yang menjadi arahan bagi kita semua, tadi tidak hanya Kementan sendiri, tetapi semua pihak harus terlibat," kata Syahrul.

Baca Juga: Cabai Merah hingga Harga Tiket Pesawat Jadi Biang Kerok Inflasi Juli

1. Syahrul beberkan alasan harga komoditas naik

Cegah Inflasi, Mentan Kendalikan Pengepul KomoditasIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Syahrul membeberkan alasan harga komoditas naik. Menurutnya, harga naik karena adanya Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Selain itu, krisis dunia juga menjadi salah satu penyebabnya yang menjadi tantangan  tersendiri.

"Kita melihat ini ada harga global dan kondisi global juga menjadi tantangan-tantangan, tetapi sepanjang kita semua ada di lapangan dengan baik, merefleksi semua secara detail case by case, wilayah per wilayah, saya kira kemarin-kemarin kita cukup berhasil untuk mengendalikannya," kata dia.

Baca Juga: Indonesia Swasembada Beras, Mentan: Ulangi Kejayaan 36 Tahun Lalu 

2. Mentan ingin rantai pasok cabai hanya ada tiga tahap

Cegah Inflasi, Mentan Kendalikan Pengepul KomoditasMentan RI Syahrul Yasin Limpo (IDN Times/Asrhawi Muin)

Lebih lanjut, Syahrul juga menyoroti mengenai banyaknya pengepul cabai dari tingkat petani hingga bisa dijual. Oleh karena itu, dia ingin rantai pasok cabai hanya ada tiga tahap.

"Iya selama ini kita punya neraca, neraca ok, cuma kadang-kadang lapangannya pengumpul ada dan lain-lain dari pengumpul satu di kecamatan naik, ke pengumpul kabupaten, pengumpul apa baru ke provinsi. Di provinsi juga ada pengumpul pedagang dan lain-lain dan ini harus dikendalikan. Kalau menurut saya sih minimal 3 tahap," kata dia.

Meski demikian, Syahrul mengakui tidak mudah mengendalikan hal tersebut. "Ya tetap mereka juga harus ini kan persoalan kehidupan tetapi harus jangan rentangnya terlalu banyak sampai di konsumen," ujar dia.

Baca Juga: Irigasi Perpompaan Bantu Petani Buton Hadapi Ancaman Krisis Pangan

3. Hadapi krisis pangan, Jokowi minta warga rajin bercocok tanam

Cegah Inflasi, Mentan Kendalikan Pengepul KomoditasJokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, sejumlah negara kini sudah terdampak krisis global. Tak sedikit warga dunia kini mengalami kelaparan.

Dia bersyukur petani Indonesia masih memproduksi beras. Sehingga, harga pangan di Tanah Air masih terkendali.

Untuk menghadapi krisis pangan dunia, Jokowi mengajak masyarakat rajin bercocok tanam dan memanfaatkan lahan kosong.

"Manfaatkan lahan-lahan sekecil apapun untuk menanam, untuk berproduksi kebutuhan pangan sehari-hari, penting jangan sampai ada lahan kosong. Manfaatkan untuk asupan gizi anak kita, karena kita nanam di manapun tumbuh dan bisa kita panen," ujar Jokowi dalam acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional di Medan, yang disiarkan di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (7/7/2022).

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya