Jokowi: Indonesia Sudah Jadi Produsen Baterai Litium Global

Nikel membuat penerimaan pajak dan devisa naik

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyebut jika Indonesia sudah menjadi produsen baterai litium global. Menurutnya, sejumlah produsen kendaraan listrik juga sudah berinvestasi di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI Tahun 2022, Selasa (16/8/2022).

"Sekarang ini, Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global. Produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika ikut berinvestasi di Indonesia," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan kekuatan Indonesia untuk menjadi negara maju adalah memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA). Oleh karena itu, Jokowi ingin melakukan hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam dikerjakan di dalam negeri.

"Wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadi kekuatan besar Indonesia, jika kita kelola secara bijak dan berkelanjutan. Syaratnya satu, harus dihilirkan dan diindustrikan di dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional," kata dia.

Menurutnya, apabila itu dilakukan, akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Hilirasi nikel, misalnya, telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat. Tahun 2014, hanya sekitar Rp16 triliun, tapi di tahun 2021 meningkat menjadi Rp306 triliun. Di akhir tahun 2022 ini, kita harapkan bisa mencapai Rp440 triliun. Itu hanya dari nikel. Selain penerimaan pajak, devisa negara juga naik, sehingga kurs rupiah lebih stabil," ucap dia.

Baca Juga: Jokowi: Produsen Mobil Listrik Dunia Siap Berinvestasi di Indonesia

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya