Krisis Global, Jokowi: Tahun Ini Krisis, Tahun Depan Dunia Gelap

Jokowi menegaskan, krisis dialami dunia, bukan Indonesia

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo hari ini, Jumat (5/8/2022) menghadiri acara Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Dalam acara itu, Jokowi menyampaikan kalau dunia saat ini sedang mengalami krisis.

"Saya mungkin akan berbicara agak berbeda, karena kita tahu sekarang ini memang dunia baru berada pada posisi yang tidak mudah, pada keadaan yang sangat sulit sekali," ujar Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan di kanal YouTube PPAD TNI.

Baca Juga: Wapres Minta OJK Perkuat Sektor Jasa Keuangan Hadapi Krisis Global

1. Ekonomi dunia mengalami kegelapan tahun 2023

Krisis Global, Jokowi: Tahun Ini Krisis, Tahun Depan Dunia GelapPresiden Jokowi hadiri Silaturahmi Nasional PPAD TNI 2022 (youtube.com/PPAD TNI)

Jokowi kemudian menceritakan hasil kunjungan kerjanya ke luar negeri beberapa waktu lalu. Sejumlah pemimpin dunia diajak diskusi oleh Jokowi.

"Saya bertemu dengan Sekjen PBB, Antonio Gutteres, bertemu dengan lembaga-lembaga internasional, bos-bosnya, bertemu dengan kepala negara G7 baru saja, ditanyakan sebetulnya dunia ini mau ke mana?" ucap dia.

"Beliau-beliau menyampaikan 'Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit', terus kemudian seperti apa? 'Tahun depan akan gelap'," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan, yang mengalami kesulitan itu secara global, bukan Indonesia.

"Ini bukan indonesia, ini dunia, hati-hati, bukan indonesia, yang saya bicarakan tadi dunia!" tegas Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Sebut G7 Berperan Penting Atasi Krisis Pangan Global

2. IMF sebut ada 66 negara ekonominya akan ambruk

Krisis Global, Jokowi: Tahun Ini Krisis, Tahun Depan Dunia Gelapartikel

Jokowi kemudian menceritakan, International Monetary Fund (IMF) juga menyampaikan akan ada 66 negara yang ekonominya anjlok. Dia mengatakan, hal itu sudah terbukti ada beberapa negara yang bangkrut.

"IMF, Bank Dunia menyampaikan, bahwa akan ada 66 negara yang akan ambruk ekonominya, dan sekarang sudah mulai satu per satu, angkanya adalah 9 lebih dulu, kemudian 25 kemudian, 42 mereka detail sekali mengkalkulasi, apa yang dikhawatirkan betul-betul kita lihat dan sekarang ini," katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, ada 320 juta orang di dunia kini berada pada posisi kelaparan akun. Sebagian lagi di fase kelaparan.

"Ini saya sampaikan apa adanya, karena posisi pertumbuhan ekonomi bukan hanya turun, tapi anjlok semuanya, Singapura, Eropa, Australia Amerika, semuanya.

3. Singgung kenaikan inflasi

Krisis Global, Jokowi: Tahun Ini Krisis, Tahun Depan Dunia GelapPresiden Jokowi hadiri Silaturahmi Nasional PPAD TNI 2022 (youtube.com/PPAD TNI)

Jokowi mengatakan, ekonomi kini dunia kini sedang menurun tapi inflasi naik. Menurutnya, kondisi tersebut mengerikan.

"Amerika yang biasa kenaikan barang atau inflasi 1 persen hari ini di posis 9,1 persen, bensin naik 2 kali lipat, Eropa juga sama," ujar dia.

Jokowi kemudian membandingkan harga BBM di Indonesia yang masih disubsidi.

"Coba di negara kita bayangkan pertalite naik dari Rp7.650 harga sekarang kemudian jadi harga yang bener Rp17.100, demonya berapa bulan? Naik 10 persen saja demonya saya ingat, demonya 3 bulan, kalau naik sampai 100 persen lebih demonya akan berapa bulan?," kata dia.

Oleh karena itu, Jokowi menyebut pemerintah sedang berusaha menekan harga BBM dengan subsidi. Sebab, apabila harga BBM naik, otomatis harga kebutuhan pokok lainnya juga akan ikut naik.

"Pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi yang tidak kecil, Rp502 triliun, yang tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia," imbuhnya.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya