Menhub Ingatkan Operator: Jual Tiket Mudik, Jangan Patok Harga Tinggi 

Bila langgar batas atas harga, Menhub ingatkan ada sanksi

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengingatkan setiap operator angkutan mudik Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M untuk tidak mematok tiket dengan harga tinggi. Peringatan itu untuk semua moda transportasi.

"Harga tiket adalah suatu titik jumpa agar operator itu mendapatkan sedikit keuntungan dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, kami selalu memantau hari ke hari batas atas, baik itu pesawat, bus, kereta api," ujar Budi dalam konferensi pers di Kompleks DPR RI, Jumat (24/3/2023).

Baca Juga: Kemenhub: Ada Kemungkinan Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan

1. Ingatkan batas atas tak boleh dilanggar

Menhub Ingatkan Operator: Jual Tiket Mudik, Jangan Patok Harga Tinggi Armada bus yang mengangkut penumpang mudik tujuan Jawa Tengah di Terminal Jatijajar, Kota Depok (IDN Times/Dicky)

Dalam kesempatan itu, Budi mengingatkan batas atas tak boleh dilanggar. Bila ada pelanggaran, dia mengancam akan memberikan sanksi. Namun, dia tak menjelaskan sanksi apa yang akan diberikan bila ada pelanggaran.

"Jadi, batas atas itu tidak boleh dilanggar, apabila dilanggar diberikan sanksi," ucap dia.

Baca Juga: Kereta Api Bandara Medan Sediakan 4.128 Tiket Per Hari untuk Mudik

2. 123 juta orang diprediksi mudik tahun 2023

Menhub Ingatkan Operator: Jual Tiket Mudik, Jangan Patok Harga Tinggi Ilustrasi arus mudik (IDN Times/Auriga Agustina)

Lebih lanjut, Budi Karya Sumadi memprediksi 123 juta warga Indonesia mudik pada lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M. Jumat tersebut naik dari 85 juta warga yang diprediksi mudik pada 2022.

"Untuk di Jabodetabek, dari 14 juta jadi 18 juta. Artinya, terjadi kenaikan 47 persen untuk nasional dan 27 persen untuk Jabodetabek," kata dia.

Baca Juga: Risiko Kecelakaan Tinggi, Menhub Minta Warga Tak Mudik Pakai Motor

3. Pemudik yang menggunakan motor sampai 20 persen

Menhub Ingatkan Operator: Jual Tiket Mudik, Jangan Patok Harga Tinggi Pemudik bersepeda motor dengan membawa anak antre menunggu giliran masuk ke kapal "Roll on-Roll off" (RoRo) untuk menyeberang ke Pulau Sumatera di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (27/4/2022) (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Budi menjelaskan, berdasarkan riset yang sudah dilakukan, ada 22 persen masyarakat yang akan mudik menggunakan mobil. Kemudian 20 persen menggunakan sepeda motor.

"Untuk mobil pribadi, memang akan terjadi suatu penumpukan di Cipali dan di Merak. Untuk motor ini memang ada ayng harus kita sampaikan bahwa seyogyanya tidak mudik menggunakan motor," kata dia.

Budi meminta masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor. Sebab, tercatat angka kecelakaan tinggi bila mudik menggunakan motor.

"Kami berkoordinasi dengan Korlantas Polri, tingkat kecelakaan paling tinggi adalah kendaraan motor, apalagi yang ditempuh itu dari 3-10 jam, jadi kelelahan sekali," ucap dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya