Mensos Risma Heran Bansos Disalahkan saat Harga Telur Naik

Risma: Harga telur turun saya disalahkan, naik disalahkan

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini buka suara soal tudingan harga telur naik karena adanya bantuan sosial (bansos). Dia merasa heran disalahkan terkait kenaikan harga telur.

"Waktu (harga telur) jatuh, saya didemo oleh industri peternak, saya di Blitar juga di demo, kenapa harga telur turun gak dibeli Kemensos. Bukan itu jawabannya," ujar Risma di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, Kamis (25/8/2022).

Baca Juga: Menghadap Jokowi, Zulhas Janji Turunkan Harga Telur dalam 2 Minggu

1. Kemensos beri bansos berupa uang tunai

Mensos Risma Heran Bansos Disalahkan saat Harga Telur NaikMensos Tri Rismaharini di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor (IDN Times/Ilman)

Risma menegaskan, Kemensos dalam memberikan bansos itu berupa uang tunai. Menurutnya, uang tunai itu disalurkan melalui bank.

"Jawabannya, kami gak ada program memberikan dalam bantuan pangan dalam bentuk beras (natural), maupun telur maupun apa pun gak ada. Kami memberikannya lewat bank. Masa bank mau kasih beras," ucap dia.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Naik, Zulhas Ungkap 2 Hal Ini Jadi Penyebabnya

2. Untuk bansos bagi lansia disalurkan lewat PT Pos Indonesia

Mensos Risma Heran Bansos Disalahkan saat Harga Telur NaikMenteri Sosial Tri Rismaharini (Dok. Kemensos)

Sementara itu, kata Risma, bagi penyandang disabilitas dan lansia yang menerima bansos proses penyalurannya menggunakan PT Pos Indonesia. Sehingga, bisa sampai ke rumah masing-masing.

"Kami kasih uang ke bank, di masyarakat terserah, tapi yang jelas itu untuk kebutuhan nutrisi, untuk kebutuhan hidup. Mereka boleh pilih kami tidak memaksa hanya telur. Jadi, boleh ikan, daging, boleh telur, jadi kalau naik kami juga gak tahu. Kalau ternyata penerima bansos membeli telur, ya kami gak tahu, karena nutrisi itu bukan hanya telur," kata dia.

"Jadi kalau turun, saya disalahkan kenapa gak beli telur kami, kalau naik saya disalahkan, karena kami membeli, katanya. Saya gak komentari itu, tapi yang jelas kami bantunya dalam bentuk tunai," sambungnya.

3. Bansos jadi biang kerok kenaikan harga telur ayam

Mensos Risma Heran Bansos Disalahkan saat Harga Telur NaikIlustrasi Pengiriman Telur Ayam. (IDN Times/Sunariyah)

Sebelumnya, Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan, ID FOOD mengungkapkan adanya peran pemberian bantuan sosial (bansos) sebagai penyebab kenaikan harga telur ayam ras saat ini. Telur ayam ras sendiri menjadi satu komoditas yang kerap mengalami fluktuasi harga selama setahun.

"Untuk telur sendiri ini memang dilema karena kadang-kadang seperti saat ini isunya kan adanya bansos meningkat sehingga permintaan telur naik. Permintaan naik, harga naik sampai sekarang Rp33 ribu," kata Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan kepada awak media di Gedung Kementerian, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Frans kemudian menambahkan, kenaikan harga telur ayam dilakukan pedagang bukan semata dilakukan hanya untuk meraup untung atau cuan.

Kenaikan harga tersebut dilakukan pedagang atau peternak biasanya untuk menutupi harga pokok penjualan (HPP) ketika mengalami kerugian pada waktu sebelumnya.

"Jadi kadang-kadang, (berdasarkan) sharing peternak, mereka gunakan momentum ini bukan untuk mendapakan keuntungan berlebih, tetapi untuk menutup kerugian sebelumnya. Beberapa bulan lalu sempat anjlok ke Rp17 ribu - Rp18 ribu, jadi rugi besar. Jadi kalau ada siklus begini mereka bukan cari untung lebih," tutur Frans.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya