RI Dapat Penghargaan Swasembada Beras, Petani Wajib Diapresiasi

Jakarta, IDN Times - Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Institut Penelitian Pada Internasional (IRRI) memberikan penghargaan kepada Pemerintah Indonesia, yang dianggap telah berhasil melakukan swasembada beras. Penghargaan itu diberikan oleh Direktur Jenderal IRRI, Jean Balie, kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Minggu (14/8/2022).
"Alasan utama saya datang jauh-jauh dari Filipina adalah untuk memberikan penghargaan ini kepada Presiden karena pada dasarnya Indonesia sudah memiliki tingkat swasembada beras yang cukup tinggi yang menarik dan perlu diakui. Juga alasan lain yaitu keinginan untuk merayakan kerja sama yang langgeng dan sukses antara IRRI dan Indonesia khususnya dalam pengembangan sektor beras," ujar Jean.
Baca Juga: FAO dan IRRI Akui Komitmen Jokowi Swasembada Beras saat Krisis
1. Indonesia mampu pertahankan bahan pangan selama pandemik
Jean menerangkan, Indonesia mampu mempertahankan bahan pangannya selama pandemik COVID-19. Padahal kata dia, banyak negara yang kondisi pangannya anjlok saat menghadapi pandemik COVID-19.
"Ini merupakan hasil dari adopsi teknologi yang tinggi, pelatihan petani yang baik, juga kinerja penyuluhan yang sangat baik dan kerja sama yang sangat baik antar instansi dan khususnya antara IRRI dan Pemerintah Indonesia," kata dia.
Baca Juga: Berhasil Swasembada Pangan, Jokowi Sebut Stok Beras 10,2 Juta Ton
2. Tahapan pemuliaan benih kini lebih mudah
Editor’s picks
Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi, mengatakan keberhasilan Indonesia melakukan swasembada beras dari 2019-2021 karena kerja bersama. Selain itu, kata dia, tahapan pemuliaan benih padi juga lebih mudah.
“Syukurnya kan sekarang proses untuk pemuliaan benih itu dipermudah oleh pemerintah. Jadi kalau dulu kan banyak sekali tuh yang tahapan-tahapan dilewati, setelah benih baru ini ditangkarkan harus bisa diberikan ke petani. Sekarang sudah lebih dipermudah. Nah faktor itu juga menurut saya mempengaruhi swasembada beras,” kata Prima Gandhi.
Dia juga meminta pemerintah dan masyarakat untuk berterima kasih kepada para petani yang masih mau menanam padi. Sebab, saat ini tak semua masyarakat ingin bekerja sebagai petani.
“Jadi kalau menurut saya sih kita harus berterima kasih kepada petani yang masih konsisten mau menanam makanan pokok padi, yang tidak mau menjual lahannya di tengah kesulitan dan sekarang tugasnya adalah bagaimana pemerintah bisa meningkatkan kesejahteraan petani dari nilai tukar petaninya,” kata dia.
3. Pemerintah diminta untuk tidak mengurangi subsidi pupuk
Lebih lanjut, Prima meminta kepada pemerintah untuk tidak mengurangi subsidi pupuk. Sebab, harga pupuk yang naik dapat menyulitkan petani.
“Faktor produksi kalau kita teori kan inputnya kan pupuk yang biasanya petani diberikan kemudahan, nah sekarang agak sulit dan itu pasti akan mempengaruhi produktivitas setahun ke depan, karena kebijakannya sekarang. Maksud saya, jangan sampai kita sekarang sudah bagus, gara-gara pengurangan subsidi tadi khususnya pupuk pembatasan gitu bisa mempengaruhi hal yang sudah baiklah,” ucapnya.
“Kalau sekarang terkait dengan pembatasan pupuk itu kan sudah berlaku, peraturan menteri sekarang kita harus bersama-sama mengajak lagi nih petani untuk membuat pupuk organik solusinya,” imbuhnya.
Baca Juga: Di Peringatan Hari Keluarga, Jokowi Pamer RI 3 Tahun Tak Impor Beras