RI Dihantui PHK Massal, Cak Imin: Rentan Tingkatkan Kriminalitas

Pemerintah didorong antisipasi gejolak sosial

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyebut Indonesia saat ini sedang dihantui PHK massal. Bila itu terjadi, kata Cak Imin, bisa menjadi gejolak sosial.

"Saat ini Indonesia berada dalam situasi mengkhawatirkan terkait masalah sosial. Ini menyusul ancaman gelombang PHK yang tengah mengintai rakyat Indonesia," ujar Cak Imin dalam keterangannya, Senin (16/1/2023).

Baca Juga: Baru 1.175 Karyawan Resign Sukarela, PT Nikomas Buka Opsi PHK Massal

1. Serapan angkatan kerja hanya 2,9 juta

RI Dihantui PHK Massal, Cak Imin: Rentan Tingkatkan KriminalitasKetua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Cak Imin menerangkan, serapan angkatan kerja saat ini hanya sekitar 2,9 juta. Dia berharap, pemerintah pada 2023 mampu menambah lapangan kerja.

"Saat ini serapan angkatan kerja hanya berkisar 2,9 juta tenaga kerja, kondisi ini dapat terjadi dengan syarat kondisi perekonomian normal dan stabil," ucap dia.

Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan, PHK massal bisa meningkatkan kriminalitas. Oleh karena itu, pemerintah diminta mengantisipasi gejolak masalah sosial di masyarakat.

"Masalah ekonomi itu sangat rentan terhadap meningkatkan jumlah kriminalitas. Ketika angka pengangguran itu, jelas itu sangat mengkhatirkan terhadap gejolak sosial," kata Cak Imin.

Baca Juga: Badai PHK Terus Berlanjut, Giliran OYO Umumkan PHK 600 Karyawan

2. Perusahaan teknologi dunia melakukan PHK massal

RI Dihantui PHK Massal, Cak Imin: Rentan Tingkatkan KriminalitasPerjalanan GoTo: Decacorn Pertama RI yang Kena Badai PHK (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK dari sejumlah perusahaan besar dan ternama masih terjadi. Terbaru, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.300 orang karyawannya.

Pengumuman PHK terhadap 12 persen dari total tenaga kerja GoTo itu, disampaikan pihak manajemen yang dipimpin oleh CEO Grup GoTo Andre Soelistyo, dalam townhall  pada Jumat (18/11/2022).

Kabar soal PHK seribuan karyawan GoTo tersebut telah santer diberitakan sejak Bloomberg melaporkannya pada Jumat (11/11/2022). Namun kala itu, perusahaan teknologi berstatus decacorn tersebut belum mau mengonfirmasi dan berkomentar seputar hal itu.

Perusahaan induk Shopee, Sea Ltd yang berbasis di Singapura telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada lebih dari 7 ribu karyawan atau sekitar 10 persen dari tenaga kerjanya. PHK tersebut terjadi selama enam bulan terakhir.

Dilaporkan Reuters, pada September lalu Sea bersiap untuk memberhentikan 3 persen karyawan di cabang e-commerce Shopee di Indonesia. Sejauh ini, sudah tiga kali gelombang PHK terjadi di Shopee Indonesia.

3. Meta juga lakukan PHK massal

RI Dihantui PHK Massal, Cak Imin: Rentan Tingkatkan Kriminalitasvecteezy.com/Poorna Chandra Ghanta (ilustrasi media sosial bagian dari Meta)

Meta Platforms Inc akhirnya memberhentikan 11 ribu karyawannya atau sekitar 13 persen dari total seluruh karyawan. CEO Meta, Mark Zuckerberg yang mengumumkan langsung soal PHK ini pada Rabu (9/11/2022) kemarin. PHK massal di Meta ini terjadi pertama kali sejak Meta didirikan.

“Penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan dan hilangnya iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang kami harapkan. Saya salah dan saya bertanggung jawab untuk itu,” kata Zuckerberg dilansir dari CNBC, Kamis (10/11/2022).

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya