Upaya Jokowi Jaga Pasokan Pangan Nasional Diacungi Jempol

Dalam beberapa kesempatan, Jokowi sampaikan krisis dunia

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam beberapa kesempatan terus berpesan kalau dunia saat ini sedang mengalami krisis. Menurut Jokowi, ada 800 juta warga dunia terancam kelaparan karena krisis tersebut.

Dengan adanya krisis tersebut, Jokowi meminta masyarakat untuk menggunakan lahan kosong agar dimanfaatkan untuk ditanami tumbuhan yang bisa dikonsumsi. Misalnya, sorgum, jagung, porang hingga rempah-rempah.

Ketua Umum Pusat Kedaulatan Rakyat (PAKAR) Razikin Zuraid, mengapresiasi upaya yang dilakukan Jokowi dalam mencegah terjadinya kekurangan pangan di Indonesia.

"Ya, saya kira Jokowi sebagai Presiden G20, kemudian kemarin lakukan kunjungan ke beberapa negara tentu itu memahami betul bagaimana situasi global sekarang, ancaman krisis pangan. Dari situ, saya lihat tentu saja presiden dengan membaca peta politik dunia yang mengalami krisis pangan sekarang, itu harus kita apresiasi betul,” ujar Razikin dalam keterangannya, Jumat (12/8/2022).

Baca Juga: Krisis Pangan Dunia, Jokowi Sebut 800 Juta Orang Terancam Kelaparan

1. Arahan Jokowi untuk memanfaatkan lahan kosong sudah tepat

Upaya Jokowi Jaga Pasokan Pangan Nasional Diacungi JempolPresiden Jokowi menanam pohon kelapa genjah di Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali. (dok. Sekretariat Presiden)

Menurutnya, arahan Jokowi untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tumbuhan bisa dikonsumsi sudah tepat. Strategi itu juga bisa dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pangan. Menurutnya, Presiden Jokowi sudah konsentrasi di bidang pertanian dan pangan sejak 2014-2015.

"Waktu itu kalau nggak salah presiden mengeluarkan kebijakan untuk harus ada area tanah baru, percetakan sawah baru karena lahan produktif kita kan mengalami penyempitan, karena pembangunan terus-menerus," ujar Razikin.

"Akhirnya presiden membuka lahan baru Kalau nggak salah lebih kurang 7 juta hektar itu dengan sawah baru produktif, maka potensi impor kita bisa diminimalisir karena produksi dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan kita,” sambungnya

Baca Juga: Pulang ke Boyolali, Jokowi Tanam Kelapa Genjah, Nostalgia Dengan Warga

2. Lahan tidak produktif harus ditanami tanaman yang bermanfaat

Upaya Jokowi Jaga Pasokan Pangan Nasional Diacungi JempolPresiden Jokowi menanam pohon kelapa genjah di Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali. (dok. Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Jokowi pada Kamis (11/8/2022), menanam pohon kelapa genjah di Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Jokowi mengatakan, pemerintah terus melakukan persiapan agar komoditas pangan di Indonesia terus terjaga. Sebab, kata dia, dunia saat ini sedang mengalami krisis. Jutaan orang terancam kelaparan.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan setiap lahan yang kosong harus ditanami tanaman yang bermanfaat. Terutama yang bisa menjadi bahan pangan.

"Urusan cabai, urusan, ini harusnya rumah tangga rumah tangga di desa itu bisa nanam itu. Di polibag atau di pekarangannya, sehingga tidak ada yang namanya kita ini kekurangan cabai atau harga cabai naik drastis," ucap dia.

Baca Juga: Inflasi Pangan Tinggi, Sri Mulyani: Perlu Diwaspadai

3. Kelapa genjah bisa dijadikan bahan pembuatan gula semut

Upaya Jokowi Jaga Pasokan Pangan Nasional Diacungi JempolPresiden Jokowi menanam pohon kelapa genjah di Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali. (dok. Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Jokowi menerangkan, kelapa genjah yang hari ini ditanamnya bisa dipanen dalam waktu 2 hingga 2,5 tahun. Menurutnya, satu pohon bisa menghasilkan 180 buah.

"Setahun bisa produksi satu pohon bisa 180 buah yang itu bisa dibuat gula semut, bisa dibuat minyak kelapa, yang juga bisa dijual buahnya untuk minuman segar," katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta beberapa daerah di Jawa Tengah untuk menanam kelapa genjah. Sebab, ada banyak manfaatnya.

"Saya kira ini yang akan terus kita lakukan dan di Solo Raya, di Boyolali kita bagi 46 ribu (bibit), di Karanganyar kita bagi 44 ribu dan di Sukoharjo 110 ribu kelapa genjah," kata dia.

"Ini baru dimulai di sini nanti di provinsi-provinsi yang memang kelapa itu bisa hidup dengan baik kita tanami. Targetnya kurang lebih 1 juta kelapa genjah. Tapi tidak kelapa saja nanti ada jagung juga dibagi juga bibit-bibit cabai," imbuhnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya