Pertamina: Program Stiker BBM Bersubsidi, Dongkrak BBM Nonsubsidi

Masyarakat Aceh mulai banyak yang beralih ke BBM nonsubsidi

Banda Aceh, IDN Times - Beberapa waktu lalu Pemerintah Provinsi Aceh mengeluarkan surat edaran terkait penggunaan bahan bakar minyak jenis Premium dan Solar bersubsidi di Bumi Serambi Makkah.

Surat bernomor 540/9186 tahun 2020 itu dikeluarkan untuk mengontrol penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi serta memberikan kesadaran kepada masyarakat agar mengkonsumsi sesuai peruntukan. Sebab, belakangan ini, masih sering tampak sejumlah antrian panjang kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar umum.

Tak hanya itu, antrian untuk mengisi bahan bakar minyak subsidi Biosolar dan Premium dari sejumlah kendaraan dianggap mengganggu ketertiban lalu lintas dan kenyamanan warga.

Adapun tindakan yang dilakukan dari terusan surat edaran tersebut yakni dengan menerapkan program pemasangan stiker bertulisan 'Stiker BBM Bersubsidi'. Nantinya sejumlah kendaraan roda empat yang mengonsumsi Biosolar dan Premium, akan ditempelkan stiker tersebut.

Lalu bagaimana pelaksanaan program yang memperkuat Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak tersebut setelah berjalan selama satu minggu di Aceh? Berikut penjelasan dari pihak PT Pertamina (Persero).

1. Sudah mulai banyak warga yang memiliki kendaraan mewah urung menggunakan Stiker BBM Bersubsidi

Pertamina: Program Stiker BBM Bersubsidi, Dongkrak BBM NonsubsidiPengisian bahan bakar minyak jenis gasoline di SPBU COCO Lempuyangan, Yogyakarta. IDNTimes/Holy Kartika

Unit Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, M Roby Hervindo mengatakan, sepekan sejak sosialisasi program Stiker BBM Bersubsidi pertama kali dilakukan pada 19 Agustus lalu, penyaluran bahan bakar minyak subsidi terbilang sudah lebih tepat sasaran.

“Menariknya, sebagian kendaraan yang termasuk kategori mewah, menjadi urung dipasangi stiker. Mereka kemudian beralih pakai Pertalite, Pertamax, Dex atau Dexlite,” kata Roby, ketika dikonfirmasi, Jumat (28/8/2020).

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Pendaftaran Paslon Pilkada Kota Medan hanya 3 Hari

2. Masih ada kendaraan mewah yang membandel dan tetap menikmati bahan bakar minyak bersubsidi

Pertamina: Program Stiker BBM Bersubsidi, Dongkrak BBM NonsubsidiSalah satu kendaraan yang dipasang stiker bertulisan 'Stiker BBM Bersubsidi' (Foto: Istimewa)

Semua tak berjalan mulus, meski sebagian masyarakat mulai beralih agar tidak menggunakan bahan bakar minyak bersubsidi, namun diakui Roby, masih banyak warga yang tetap membandel dan rela mobil mewahnya ditempel stiker bertuliskan ‘Bukan Untuk Masyarakat Yang Pura-Pura Tidak Mampu’.

Ia menyebutkan, dari 29.359 lembar stiker Premium yang dicetak, ada dua ribu pemilik kendaraan mewah, seperti Toyota Innova dan Honda Jazz keluaran baru tetap rela dipasang stiker tersebut. Sedangkan untuk stiker Solar, dari 44.690 lembar stiker, sekitar empat ribuan terpasang di kendaraan modern, seperti Mitsubishi Pajero dan Toyota Innova.

“Padahal pabrikan kendaraan tersebut, jelas mencantumkan dalam buku panduan agar kendaraan menggunakan BBM Diesel dengan minimum Cetane Number (CN) 51,” ujarnya.

3. Mampu turunkan konsumsi BBM bersubsidi hingga 1.000 liter dan dongkrak nonsubsidi hingga puluhan ribu liter

Pertamina: Program Stiker BBM Bersubsidi, Dongkrak BBM NonsubsidiIDN Times/Dwi Agustiar

Program yang digelar Pemerintah Provinsi Aceh bersama Pertamina dan Hiswana itu diakui berjalan sukses dan berdampak pada konsumsi bahan bakar minyak warga di Aceh. Pihak Pertamina mengaku, jika satu pekan setelah program dijalankan, tercatat penyaluran Premium dan Solar subsidi mengalami penurunan.

“Konsumsi rata-rata harian Premium pada tanggal 19 hingga 25 Agustus mencapai 454 ribu liter, turun dibanding rerata harian normal bulan Juli sejumlah 456 ribu liter,” kata Roby.

Tak hanya itu, konsumsi bahan bakar minyak berkualitas juga mengalami perubahan. Jika rata-rata harian konsumsi Pertalite mencapai 1.083.000 liter per hari, kini dikatakan Roby, meningkat menjadi 1.039.000 liter bila dibanding rata-rata harian normal bulan Juli.

Hal yang sama juga berlaku pada, Pertamax. Bahan bakar ini naik 264 ribu liter per hari dibanding harian normal bulan Juli yang mencapai 234 ribu liter. Begitu pun dengan Dexlite, dari 15 ribu liter rata-rata harian normal pada Juli, konsumsinya naik mencapai 30 ribu liter per hari.

Kenaikan juga dialami pada bahan bakar Dex, yang mana pada Juli konsumsi harian normal hanya tiga ribu liter, kini menjari empat ribu liter per hari.

4. Stiker sudah ditempel di 74.049 unit kendaraan

Pertamina: Program Stiker BBM Bersubsidi, Dongkrak BBM NonsubsidiSalah satu kendaraan yang dipasang stiker bertulisan 'Stiker BBM Bersubsidi' (Foto: Istimewa)

Selama kurun waktu mulai 19 hingga 25 Agustus 2020, total stiker yang sudah ditempel pada kendaraan, dikatakan Unit Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, ada sekitar lebih kurang 74.049 lembar.

"Untuk stiker Premium, terpasang 29.359 lembar sedang stiker Solar terpasang 44.690 lembar,” ungkap Roby.

5. Antrean semrawut di stasiun pengisian bahan bakar umum mulai berkurang

Pertamina: Program Stiker BBM Bersubsidi, Dongkrak BBM Nonsubsidienglish.aawsat.com

Program pemasangan stiker penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi di sejumlah kendaraan dianggap telah mengatasi kesemerawutan antrian yang biasa tampak di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum.

Pelayanan di stasiun pengisian pun kini makin tertib. Konsumen  yang ingin mengisi bahan bakar minyak nonsubsidi tidak terhalang lagi dengan antrian seperti sebelum program.  

Andre, salah seorang warga Kabupaten Aceh Besar mengaku, jika sebelumnya antrian panjang sering terlihat di salah satu stasiun pengisian minyak di Jalan Sukarno Hatta, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.

“Belakangan ini antrian mobil yang mengisi BBM di SPBU itu sudah mulai berkurang. Tidak lagi panjang mengular, menutup rumah dan toko sekitar SPBU,” ujarnya.

Program yang diakui telah lebih tepat sasaran tesebut diharapkan pihak Pertamina terus mendapat dukungan penuh dari masyarakat agar program pemasangan stiker bisa membawa perubahan lebih baik untuk Aceh.

Baca Juga: Pilkada Medan 2020, Akhyar Nasution Resmi Didukung Demokrat

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya