Bingung Mau Jadi Reseller atau Dropshipper? Kenali Perbedaannya, Yuk!

Wajib dibaca bagi kamu yang mau merintis jualan online, nih

Seiring berkembangnya zaman, transaksi antara penjual dan pembeli kini tidak harus dilakukan secara langsung. Dengan adanya toko-toko online yang berkembang pesat, apapun yang kamu butuhkan terasa lebih mudah didapatkan.

Apalagi bagi kamu yang mau merintis jualan online, kamu gak harus mempunyai produk sendiri untuk dijual, lho! Untuk mendapat penghasilan tambahan kamu bisa bergabung menjadi reseller atau dropshipper. Mungkin reseller sudah gak asing lagi di telinga masyarakat. Bagaimana dengan dropshipper

Reseller dan dropshipper sebenarnya memiliki persamaan sebagai seseorang yang menjual kembali barang dari produsen. Tapi, apa sih yang membedakan antara reseller dan dropshipper? Agar kamu tidak tambah bingung dalam memilih, kenali dulu yuk perbedaannya berikut ini.

1. Cara memasarkan produk

Bingung Mau Jadi Reseller atau Dropshipper? Kenali Perbedaannya, Yuk!Clothing line (pexels.com/Sam Lion)

Dari segi cara memasarkan produk keduanya terbilang memiliki perbedaan yang signifikan, lho! Bagi kamu yang memilih menjadi reseller, kamu dapat menawarkan produk secara langsung kepada konsumen, karena reseller tentunya sudah memiliki stok barang yang siap untuk dijual.

Sedangkan bagi dropshipper, kamu tidak akan bisa menawarkan produk secara langsung kepada konsumen karena kamu gak memiliki stok barang. Kamu hanya bisa menawarkan produk lewat sosial media atau marketplace.

Baca Juga: Ini 5 Bisnis Online yang Tren di Era Pandemik COVID-19 

2. Modal yang diperlukan

Bingung Mau Jadi Reseller atau Dropshipper? Kenali Perbedaannya, Yuk!pexels.com/Karolina Grabowska

Pada umumnya dalam menjalakan sebuah bisnis tentunya yang terbayang di pikiranmu pertama adalah modal, bukan? Tapi, beda halnya dengan dropshipper. Jika kamu memilih sebagai dropshipper, kamu gak perlu pusing memikirkan modal awal, lho! Hal ini karena kamu tidak perlu lagi melakukan stok barang. Kamu bisa menjual produk dari produsen dalam jumlah satuan atau jumlah yang banyak ke konsumen.

Di sisi lain untuk menjadi reseller, kamu membutuhkan modal awal untuk membeli stok barang dari produsen terlebih dulu dalam jumlah yang cukup banyak yang kemudian dijual ke konsumen.

3. Proses pengiriman

Bingung Mau Jadi Reseller atau Dropshipper? Kenali Perbedaannya, Yuk!pexels.com/Artem Podrez

Dalam hal pengiriman produk yang kamu jual, sebagai reseller kamulah yang memiliki tanggung jawab dari segi pengemasan, pengiriman hingga memastikan barang sudah sampai ke konsumen. 

Beda halnya dengan dropshipper, kamu tidak perlu lagi memikirkan cara pengemasan hingga pengiriman produk ke konsumen. Produsen yang bertanggung jawab untuk hal itu. Jadi, dropshipper akan berfokus menjadi perantara antara produsen dan konsumen.

4. Risiko yang bisa saja dialami

Bingung Mau Jadi Reseller atau Dropshipper? Kenali Perbedaannya, Yuk!pexels.com/energepic.com

Setiap bisnis tentunya memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Menjadi dropshipper memang terbilang memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan reseller, karena kamu gak perlu modal untuk membeli stok produk dalam jumlah banyak. 

Hanya saja risiko yang mungkin terjadi adalah kekecewaan dari konsumen terhadap kualitas produk yang kamu tawarkan tidak sesuai. Hal ini tentu bisa terjadi sebab kamu tidak bisa melihat produk tersebut secara langsung. 

Jika dilihat risiko sebagai reseller memang lebih tinggi, kamu bisa saja mengalami kerugian yang cukup besar jika stok produk yang kamu jual tidak laku.

5. Margin keuntungan yang didapat

Bingung Mau Jadi Reseller atau Dropshipper? Kenali Perbedaannya, Yuk!pexels.com/Karolina Grabowska

Setelah mengetahui risiko, kamu juga perlu mengetahui keuntungan menjadi reseller, lho! Sebanding dengan risiko yang tinggi, keuntungan sebagai reseller juga lebih tinggi daripada dropshipper.

Kamu sendiri yang dapat menentukan harga jual produk, bahkan kamu dapat menjual produk dengan harga tinggi karena telah melakukan stok produk dalam jumlah banyak dari produsen, sehingga kamu pun mendapatkan harga yang jauh lebih murah dari produsen.

Sedangkan sebagai dropshipper memang minim risiko, namun dari segi margin keuntungan yang kamu dapatkan akan lebih kecil dibandingkan reseller. Hal ini karena kamu akan bersaing dengan kompetitor lain, seperti reseller dan produsen. 

Nah, sudah lebih paham kan sekarang perbedaan antara reseller dan dropshipper? Tentu keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, ya! Sekarang pilihan ada di tanganmu.

Jika kamu sudah mantap untuk memilih antara menjadi reseller atau dropshipper, kini hal yang terpenting kamu lakukan adalah mencari produsen yang terpercaya untuk diajak kerja sama. Good Luck!

Baca Juga: 5 Tips Sukses jadi Reseller, Bisnis Online yang Bisa Dicoba

Vera Yunii Photo Verified Writer Vera Yunii

Senang menulis untuk berbagi informasi :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya