Rupiah berpeluang menguat menyusul sikap dovish The Fed
Ketegangan Timur Tengah tekan sentimen pasar
Proyeksi pergerakan rupiah masih fluktuatif
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat dalam mengawali sesi perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (18/7/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, pasca perdagangan dibuka, nilai tukar rupiah berada di level Rp16.307 per dolar AS, menguat 33,5 poin atau 0,20 persen dibanding perdagangan hari sebelumnya.
Pengamat pasar uang Lukman Leong menyebut rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang sedang tertekan oleh pernyataan bernada dovish dari pejabat The Fed, Christopher Waller.
Dovish merujuk pada sikap pejabat The Fed yang cenderung mendukung pelonggaran kebijakan moneter, seperti pemangkasan suku bunga, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Rupiah hari ini berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah oleh pernyataan dovish dari pejabat the Fed Waller yang menginginkan pemangkasan suku bunga segera," ujarnya.
Sementara itu, pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan ketegangan geopolitik turut memengaruhi pergerakan pasar. Dia merujuk pada serangan udara Israel pada Rabu lalu.
Serangan itu menyasar sejumlah titik strategis di Damaskus, Suriah, termasuk area dekat Kementerian Pertahanan dan istana presiden. Serangan tersebut dilancarkan atas arahan langsung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Perkembangan geopolitik di Timur Tengah terus memanas," kata Ibrahim.
Lukman memproyeksikan pergerakan mata uang Garuda berada dalam rentang Rp16.250 hingga Rp16.400 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.
Sementara Ibrahim memperkirakan rupiah masih akan bergerak fluktuatif dan ditutup melemah di kisaran Rp16.330 hingga Rp16.380 per dolar AS.