Pertamina Dorong Percepatan Transisi Energi Hijau

Targetkan portofolio energi hijau 17 persen pada 2030

Jakarta, IDN Times - CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), Dannif Danusaputro menjelaskan, Pertamina saat ini telah memberikan peran besar kepada Subholding PNRE untuk mengimplementasikan agenda strategis Pertamina demi mencapai target portofolio energi hijau mencapai 17 persen pada 2030.

Dannif mengatakan, langkah-langkah tersebut semakin kuat dengan hadirnya dukungan global yang disuarakan dalam Task Force Energy, Sustainable & Climate B20 dalam serangkaian pertemuan dan aksinya untuk menyuarakan aspirasi berbagai segmen termasuk pelaku industri.

“Pertamina bertekad untuk mempercepat seluruh program green energy transition, khususnya dengan 8 inisiatif yang sudah dijalankan dari hulu hingga hilir,” ujar Dannif di tengah rangkaian kegiatan EDM-CSWG G20 pada site visit delegasi di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Pertamina, Karangrejo, Magelang (24/3/2022). 

1. Menjalankan 8 inisiatif strategis

Pertamina Dorong Percepatan Transisi Energi HijauProgram Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (E-mas Bayu) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (E-mba Mina). (Dok. Pertamina)

Seperti diketahui, Presidensi G20 Indonesia 2022 memprioritaskan transisi energi berkelanjutan sebagai salah satu isu utama yang harus ditindaklanjuti secara global dan kolektif.

Dalam rangka mendukung upaya tersebut, Pertamina pun mengambil aksi nyata dengan terus fokus menjalankan 8 inisiatif strategis demi meningkatkan ketersediaan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Menurut Dannif, inisiatif strategis yang terus dilakukan Pertamina, seperti merealisasikan target pengembangan energi bersih sebesar 10 gigawatt (GW) hingga 2026. Selain itu mengembangkan proyek Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) seperti di Lapangan Sukowati dan Gundih.

Baca Juga: Pertamina Minta Pengguna Mobil Mewah Gunakan BBM Diesel Non Subsidi

2. Dukung kebijakan pemerintah turunkan emisi sebesar 29 persen

Pertamina Dorong Percepatan Transisi Energi HijauDok. Pertamina

Selain itu, sambung Dannif, Pertamina juga melanjutkan mekanisme pembangunan energi bersih di operasi panas bumi; mengembangkan konsep green energy station/GES, yaitu SPBU dengan konsep hijau, menggunakan PLTS sebagai sumber energi listrik, masa depan, digital, dan bahan bakar lebih ramah lingkungan; serta memasang panel surya dengan kapasitas total 500 MW hingga 2030 untuk penggunaan daya internal di seluruh wilayah operasi Pertamina Group.

Pertamina pun terus memastikan akan menjadi terdepan dalam mendukung kebijakan pemerintah yang menargetkan penurunan emisi sebesar 29 persen pada 2030. Di sektor energi, pemerintah menargetkan mengurangi emisi sebanyak 314 juta ton setara CO2 (tCO2e) pada 2030. 

3. Sektor migas secara global harus mengurangi emisi setidaknya 3,5 gigaton

Pertamina Dorong Percepatan Transisi Energi HijauPT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil memproduksi listrik dari sumber energi bersih atau energi terbarukan sebesar 4.618 Giga Watt Hour sepanjang tahun 2020. (Dok. Pertamina)

Lebih jauh Dannif menjelaskan, untuk dapat memberikan hasil yang signifikan dalam memitigasi perubahan iklim, maka dengan pola bisnis seperti saat ini, sektor migas secara global harus mengurangi emisi setidaknya 3,5 gigaton setara karbon dioksida (GtCO2e) per tahun pada 2050.

“Langkah ini sejalan dengan tema presidensi tahun ini yakni Recover Together Recover Stronger dengan isu prioritas utama yang memerlukan tindakan kolektif secara global, yakni mengenai arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi,” pungkas Dannif. (WEB)

Baca Juga: Jadi Perusahaan Energi Global, Pertamina Prioritaskan Transisi Energi 

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya