Apple Minta Pemasok Taiwan Labeli Produk Buatan China

Label "Made in Taiwan" dapat membuat produk ditolak China

Jakarta, IDN Times - Raksasa teknologi Apple Amerika Serikat (AS) dikabarkan meminta pemasoknya yang berbasis Taiwan untuk memberi label komponen produk mereka sebagai barang yang diproduksi China. Ini dilakukan untuk menghindari gangguan dari inspeksi bea cukai Bejing.

Permintaan itu adalah dampak dari kunjungan ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan yang telah memicu kemarahan Beijing. Hubungan AS-China seketika memburuk saat dua negara raksasa itu telah memiliki kerenggangan hubungan bertahun-tahun. Masalah ini kemungkinan akan membuat produk Apple terbaru, yakni iPhone 14, tertunda.

Baca Juga: Apple Hentikan Penjualan Produknya di Rusia

1. Label "Made in Taiwan" dapat membuat produk tertunda atau ditolak

Apple Minta Pemasok Taiwan Labeli Produk Buatan Chinailustrasi (Unsplash.com/Blocks)

Perusahaan Apple telah diketahui meminta produsen komponen di Taiwan untuk memberi label produk sebagai buatan China Taipei atau Taiwan, China. Label itu diperlukan untuk mematuhi aturan lama.

Melansir The Guardian, tulisan "Made in Taiwan" dapat menyebabkan penundaan, denda, dan bahkan penolakan seluruh pengiriman di bawah aturan Beijing. Tapi dalam aturan Taiwan sendiri, negara itu mengharuskan ekspor produknya harus diberi label "Taiwan" atau "Republic of China (ROC)" nama resminya.

Tindakan Apple itu telah memicu kritik dari banyak komunitas internasional. Apple sebelumnya telah menghapus bendera Taiwan dari keyboard emoji bagi pengguna di China dan Hong Kong.

Baca Juga: Konflik China-Taiwan Memanas, Gimana Dampaknya ke Ekonomi RI?

2. Permintaan Apple untuk mencegah gangguan produksi

Produsen Apple telah memiliki pabrik di China, India dan Brasil. Tapi meski pabrik di India dan Brasil dapat membuat produk terbaru dengan teknologi mutakhir, sebagian besar dijual untuk konsumen lokal atau domestik. Pabrik Apple di China tetap tak tergantikan untuk memenuhi permintaan konsumen global yang membeli jutaan iPhone.

Permintaan Apple untuk melabeli komponen buatan Taiwan dengan Made in China atau Made in Taiwan, China, dilakukan untuk menghindari kemungkinan gangguan produksi akibat kunjungan Pelosi awal pekan ini ke Taipei yang membuat Beijing marah.

Dikutip Daily Mail, pembuat iPhone kini memperingatkan Taiwan untuk mulai menegakkan aturan dan agar dipatuhi untuk mencegah masalah produksi lebih lanjut.

Taiwan adalah rumah produsen chip komputer terbesar di dunia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC). Chip tersebut digunakan berbagai ponsel, termasuk iPhone 13, mobil Renault, game Nintendo dan Playstation 5.

Baca Juga: Profil Foxconn dan Gogoro, Investor EV yang Mau Suntik Ratusan Triliun

3. Produksi iPhone 14 bisa tertunda

Apple Minta Pemasok Taiwan Labeli Produk Buatan Chinailustrasi (Unsplash.com/Frankie)

Sejauh ini, pihak Apple belum mau memberikan komentar terkait informasi tersebut. Tapi perakit Apple di China, Apple Pegatron Corp, dikutip Reuters, mengatakan pabriknya tetap beroperasi normal seperti biasanya.

Dalam analisa GSM Arena, ketegangan AS-China dapat berdampak pada gangguan produksi dan pasokan dari Taiwan untuk produk Apple yang dirakit di China. Jika peraturan Beijing tidak dipatuhi, produksi iPhone 14 akan dapat tertunda.

Sejauh ini, terdapat klaim yang menyatakan beberapa unit iPhone 14 akan keluar dari pabrik Foxconn di India. Tapi ada desas-desus terdapat masalah pada kualitas layar dan lensa kamera iPhone 14 Pro Max.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya