Dapat Pendanaan 80 Juta Dolar AS, Brainly Sasar Indonesia

Pengguna Brainly meningkat selama pandemik 

New York, IDN Times – Wabah virus corona telah banyak mengubah kebiasaan hidup manusia dalam satu tahun ini. Penyebaran infeksi virus yang begitu cepat, telah membuat banyak negara di dunia membatasi ruang gerak warganya, termasuk anak-anak sekolah.

Banyak negara memberlakukan aturan pembatasan gerak untuk mengekang dan mengendalikan persebaran virus corona. Diantaranya, selain mendesak perusahaan-perusahaan untuk mendorong agar para pegawai bekerja dari rumah, virus corona juga “memaksa” sekolah-sekolah tutup dan pemerintah menggantikan dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau daring.

Sistem pembelajaran daring ini kemudian menjadi salah satu cara andalan, meski tingkat efektivitasnya diyakini dibawah sistem pengajaran pertemuan konvensional. Namun, pembelajaran jarak jauh menempatkan platform e-learning laris manis dan diserbu oleh para pelajar, termasuk di Indonesia.

Banyak platform e-learning dan salah satu yang menjadi andalan di Indonesia adalah Brainly. Pengguna Brainly banyak diantaranya siswa SMP hingga SMA, selain juga guru dan orang tua. Brainly adalah salah satu platform e-learning yang “mereguk” keuntungan ditengah mencengkeramnya virus corona. Situs tanya jawab ini, sejak tahun 2014 memiliki basis di kota New York, Amerika Serikat.

1. Mendapatkan pendanaan seri D sebanyak 80 juta dolar AS

Dapat  Pendanaan 80 Juta Dolar AS, Brainly Sasar IndonesiaPada 2019, Brainly hanya memiliki 150 juta penggunaan dan kini melonjak menjadi 350 juta pengguna. Ilustrasi (unsplash.com/Scott Graham)

Brainly adalah perusahaan start-up dari Polandia. Didirikan pada tahun 2009 lalu, kini Brainly sudah berusia 11 tahun. Brainly saat ini melayani area sebanyak 35 negara. Ada tiga orang penting dibalik terciptanya Brainly, yakni Michal Borkowski, Tomasz Krauz dan Lukasz Haluch. Borkowski menjabat sebagai CEO Brainly.

Awalnya, Brainly bernama Zadane.pl. Perusahaan tersebut mengganti nama menjadi Brainly sekitar Maret-April tahun 2017. Perkembangan penggunanya yang menggembirakan dan terus meningkat setiap tahunnya, membuat Brainly mendapatkan dana segar dari para investor yang melihatnya sebagai salah satu peluang cerahnya masa depan perusahaan Borkowski itu.

Melansir dari laman Techcrunch, Brainly baru-baru ini mendapatkan pendanaan sebesar 80 juta dolar atau sekitar 1,1 triliun rupiah untuk semakin mengembangkan perusahaannya (17/12). Pada tahun 2019, Brainly hanya memiliki sekitar 150 juta pengguna. Namun, pada November 2020, Brainly melaporkan peningkatan pengguna secara drastis dan menyentuh angka hingga 350 juta pengguna. Sistem pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi menyebabkan platform e-learning dari Polandia ini mendapatkan lonjakan pengguna.

2. Ekspansi pasar Indonesia dan Brasil

Dapat  Pendanaan 80 Juta Dolar AS, Brainly Sasar IndonesiaIndonesia akan jadi salah satu fokus pasar Brainly. Ilustrasi (pixabay.com/Nico_Boersen)

Rekam jejak perusahaan e-learning Brainly cukup cerah. Brainly kini telah memiliki 12 layanan bahasa, termasuk Tagalog (Filipina), Turki, Portugis (Brasil) dan Indonesia. Penggunanya semakin meningkat, khususnya di negara-negara berkembang. Indonesia dan Brasil yang memiliki jumlah jutaan penduduk usia sekolah menengah, menjadi pasar yang potensial.

Pada tahun 2016 dalam pendanaan seri B, Brainly berhasil mengumpulkan 15 juta dolar AS dari investor internet global Nasper. Pada tahun 2016 pula, menurut Daily Social, Brainly Indonesia tiap bulan mendapatkan kunjungan unik hingga sembilan juta kali (12/5/16). Rata-rata mereka yang mengakses Brainly Indonesia berusia antara 13 hingga 18 tahun, rata-rata usia siswa SMP dan SMA.

Pada tahun 2020 ini, ketika perusahaan kembali mendapatkan suntikan pendanaan sebesar 80 juta dolar AS, perusahaan mengatakan akan mengembangkan alat yang ditawarkan kepada siswa, khususnya beberapa pasar negara berkembang. Ekspansinya akan dititik-beratkan di dua negara yakni Indonesia dan Brasil. Brainly mencoba untuk membuat situs dan aplikasinya yang berbasis iOS dan Android agar ringan dan mudah diakses, khususnya para pengguna Indonesia yang sebagian besar menggunakan ponsel.

Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp169,1 Triliun untuk Pendanaan Investasi

3. Brainly telah mengumpulkan total pendanaan hampir 150 juta dolar AS

Dapat  Pendanaan 80 Juta Dolar AS, Brainly Sasar IndonesiaBrainly berhasil kumpulkan dana investor hampir 150 juta dolar. Ilustrasi (unsplash.com/Mathieu Stern)

Platform e-larning Brainly telah mengakuisisi dua perusahaan untuk mendongkrak dan mendukung inovasinya. Pada tahun 2016, OpesStudy di AS diakuisisi oleh Brainly. Pada tahun 2018, Bask diakuisisi yang membuat para pengguna Brainly dapat melakukan tanya jawab dalam konten berbentuk video.

Melansir dari Daily Social, Borkowski saat itu senang dengan bergabungnya Bask ke dalam Brainly. Hal itu karena Bask “membuat Brainly lebih menyenangkan sebagai platform yang diharapkan siswa untuk mendapatkan bantuan” kata Borkowski (25/1/18).

Berdiri sejak 11 tahun lalu, Brainly saat ini sudah memiliki sembilan investor utama. Melansir dari Crunchbase, total pendanaan yang berhasil dikumpulkan sekitar 148,5 juta dolar AS. Pada akhir tahun 2020 ini, dua investor kembali menggelontorkan uangnya. Dua investor tersebut adalah Runa Capital dan Prosus Ventures. Runa Capital berbasis di Palo Alto, AS sedangkan Prosus Ventures berbasis di Amsterdam, Belanda.

Baca Juga: Insider Terima Pendanaan Seri C Senilai US$ 32 Juta

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya