Dukung Pertumbuhan UMKM Indonesia, Meta Luncurkan #MetaID2023

Teknologi membantu pertumbuhan ekonomi UMKM

Jakarta, IDN Times – Meta Indonesia meluncurkan program inisiatif untuk membangun dan membantu bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui #MetaID2023. Inisiatif ini jadi upaya pemberdayaan teknologi dan mengambil manfaat dari kekuatan teknologi digital.

Melalui #MetaID2023, Meta ingin memberikan wawasan dan perkiraan tren di tahun depan yang berguna untuk para pelaku bisnis agar tumbuh dan berkembang di platform Facebook, Instagram dan WhatsApp.

Country Director, Meta di Indonesia, Pieter Lydian mengatakan, pihaknya akan mendukung komunitas untuk terus terhubung serta membantu para pelaku bisnis untuk tumbuh. 

"Meta akan terus berfokus untuk mendukung orang-orang di atas Facebook, Instagram dan WhatsApp, mengadopsi kekuatan teknologi digital untuk memberikan dampak yang lebih luas kepada komunitas,” ujarnya dalam acara peluncuran #MetaID2023 di Jakarta pada Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Data Pengguna Bocor di Forum Online, Meta Disanksi Irlandia Rp4,3 T

1. Ada 3 fokus utama Meta di 2023

Dukung Pertumbuhan UMKM Indonesia, Meta Luncurkan #MetaID2023Meta meluncurkan #MetaID2023 pada Selasa (6/12/2022) (IDN Times, Raihan Ali)

Menjelang pergantian tahun, Meta memiliki 3 fokus utama di Indonesia. Pertama, membantu para pelaku bisnis melalui kekuatan teknologi digital. Kedua, mendukung akselerasi digital melalui serangkaian kemitraan dan program, serta terakhir mendorong tren dan inspirasi bagi kreator dan komunitas yang menggunakan platform-platform Meta.

Pada sektor bisnis, Meta memperkirakan aktivitas jual beli secara daring akan semakin erat. Menurut studi yang dilakukan oleh Meta menyatakan bahwa 7 dari 10 orang di Indonesia lebih senang menggunakan layanan personal chat daripada telepon dan email.

“Pertumbuhan penggunaan business messaging mengalami peningkatan sepanjang tahun ini. Artinya, bisnis dan konsumen sudah menempatkan hal tersebut sebagai cara yang signifikan untuk memperoleh barang atau jasa dari bisnis secara personal. Hal ini juga didorong dengan lebih banyaknya kelompok Millennial dan Gen-Z yang terus menciptakan tren dan inovasi di ranah digital, termasuk menentukan bagaimana perjalanan belanja online dengan metode perpesanan," jelas Kepala Industri Meta di Indonesia, Aldo Rambie.

Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI Q3 2022: Bisnis UMKM Tetap Tumbuh

2. Masih ada 40 persen UMKM menggunakan layanan pesan untuk bisnis pascapandemik

Dukung Pertumbuhan UMKM Indonesia, Meta Luncurkan #MetaID2023#MetaID2023 (IDN Times, Raihan Ali)

Menurut data yang dihimpun oleh Meta, terdapat lebih dari 1 miliar orang melakukan kegiatan usaha atau bisnis melalui layanan pesan di platform Facebook dan Instagram.

Pandemik COVID-19 merupakan salah satu faktor yang membuat bisnis melalui layanan pesan dan platform-platform lainnya menjadi meningkat. Namun, setelah pandemik mereda dan sudah diperbolehkan untuk berkegiatan kembali, masih terdapat 40 persen pelaku usaha tetap menggunakan layanan pesan melalui platform digital sebagai cara mereka menjual hasil usaha mereka.

Meta melakukan beragam upaya untuk mendukung UMKM, yaitu dengan melakukan Meta Boost atau melakukan pelatihan sepanjang 2021-2022 kepada 14 ribu pelaku usaha dalam menggunakan platform Meta. Kedua dengan program pasar WhatsApp, mengundang 20 Pop up market pelaku usaha bisnis di Jakarta, serta dengan program #shemeansbussines untuk memberdayakan bisnis UMKM perempuan yang sudah dilakukan pada 15.346 pelaku usaha.

3. Tokopedia maksimalkan layanan WhatsApp agar terhubung dengan konsumen

Dukung Pertumbuhan UMKM Indonesia, Meta Luncurkan #MetaID2023Peluncuruan #MetaID2023 (IDN Times,Raihan Ali)

Sementara itu, Growth Marketing Senior Lead Tokopedia, Maisyalina Agustina mengatakan, Tokopedia menggunakan WhatsApp agar terus terhubung dengan konsumen untuk memberikan informasi terkini serta memberikan pengalaman berbelanja yang menarik bagi konsumennya.

“Tokopedia selalu berkolaborasi dengan para mitra strategis, termasuk Meta, untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. Praktiknya misal, kami memanfaatkan platform business messaging WhatsApp untuk memberikan informasi terkait kampanye atau promosi yang relevan dengan pengguna agar membantu mereka berbelanja produk kebutuhan harian dengan lebih efisien,” papar dia.

Baca Juga: GoTo Kena Badai PHK, Bagaimana Layanan Gojek dan Tokopedia?

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya