Kejar Target Wisatawan, Jokowi Mau Destinasi Super Prioritas Digaspol

China, India, Rusia pasar utama pariwisata Indonesia

Jakarta, IDN Times – Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekreaf), Sandiaga Salahuddin Uno untuk memastikan angka kunjungan wisatawan mencapai target yang sudah ditentukan pada 2023.

Pencapaian kunjungan wisatawan baik mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) tersebut melalui penambahan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi (seat capacity) menuju Indonesia, serta penyelenggaraan event-event berkualitas di Tanah Air.

“Arahan Presiden bahwa target wisman dan wisnus harus tercapai dengan penambangan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi, kemudahan regulasi termasuk visa, bebas visa kunjungan dan visa on arrival, juga berkaitan dengan penyelenggaraan event-event yang berkualitas," ujarnya dalam “The Weekly Brief with Sandi Uno" yang berlangsung secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Baca Juga: Bidik 7,4 Juta Wisman, Sandiaga Promosi Destinasi Super Prioritas

1. Presiden meminta pembangunan 5 DPSP dipercepat

Kejar Target Wisatawan, Jokowi Mau Destinasi Super Prioritas DigaspolIlustrasi penumpang pesawat terbang di bandara. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Sandiaga mengatakan Jokowi melalui arahannya juga meminta pembangunan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dipercepat. Terutama untuk DPSP di daerah Likupang yang saat ini masih rendah perkembangannya.

"Jangan sampai ada yang tidak selesai di tahun ini dan tahun depan, termasuk pembangunan di lahan otorita," ujarnya. 

Dia juga menyebut kehadiran kawasan ekonomi khusus (KEK) dengan target investasi antara 2 miliar hingga 6 miliar dolar AS, harus dipercepat. "Pak Presiden tidak ingin KEK ini mandek di tempat dan hanya menjual lahan, tapi seharusnya justru menciptakan peluang investasi dan lapangan kerja," ujarnya.

Baca Juga: Jumlah Wisman ke RI Capai 657 Ribu Kunjungan per November 2022

2. Mendukung penyelenggaran event yang berkualitas

Kejar Target Wisatawan, Jokowi Mau Destinasi Super Prioritas Digaspolilustrasi konser (pexels.com/Thibault Trillet)

Sementara untuk mendukung penyelenggaraan event yang berkualitas baik meeting, incentive, conference, exhibition (MICE), olahraga, musik dan sejumlah event kreatif lainnya, menurutnya, Presiden Jokowi meminta proses perizinan event dapat dipermudah dan transparan melalui digitalisasi.

“Perizinan berbasis digital ini akan dihadirkan sehingga tidak ada lagi kesulitan untuk mendapatkan izin untuk syuting film ke depan. Semua transparan dan akan dikelola berbasis digital, juga untuk MICE, musik, olahraga, dan lain-lain," ujar Sandiaga.

Sandiaga mengambil contoh film “The Last of Us” yang mengambil latar cerita di Jakarta, namun harus melakukan prosesi syuting di Kanada. Itu terjadi lantaran terhalang proses perizinan yang sulit didapatkan.

Baca Juga: Korsel Diminta Permudah Visa untuk Turis Indonesia 

3. India, China, Rusia pasar utama Indonesia

Kejar Target Wisatawan, Jokowi Mau Destinasi Super Prioritas DigaspolSalah satu pulau di kawasan destinasi super prioritas Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. (kemenparekraf.go.id)

Sandiaga menjelaskan, tiga negara pasar yang menjadi fokus utama penambahan penerbangan Indonesia yakni India, China dan Rusia. Berdasarkan data demand atau permintaan dari masyarakatnya, tiga negara ini yang paling banyak berkunjung ke Indonesia.

Khusus untuk China, sudah tersedia layanan penerbangan langsung dengan sistem charter. Layanan ini dapat ditingkatkan sehingga target 7,4 juta wisman dan 1,4 miliar pergerakan wisnus dapat tercapai.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini menjelaskan, khusus pasar China sudah ada penerbangan langsung dengan sistem charter setiap pekannya.

"Industri berharap akan ada regular (flight), dan sudah banyak yang masuk (permintaan). Sebelum pandemi, ada 16 penerbangan langsung. Pemerintah Tiongkok sudah menyampaikan bahwa yang dulu pernah diberikan izin dan slot (penerbangan), tidak ada masalah. Kita berharap pada spring (musim semi) di April-Mei bisa mulai lagi," kata Ni Made.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya