5 Faktor yang Sebabkan Sebuah Usaha Sulit Berkembang, Awas Rugi!
ilustrasi sebuah toko (pexels.com/Rachel Claire)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi seorang pengusaha merupakan impian banyak orang. Mereka dipandang sebagai seorang yang independen, pekerja keras, dan tentu memiliki banyak penghasilan.
Namun, kenyataan di lapangan ternyata tidak selalu demikian. Masih ada orang yang mendirikan sebuah usaha demi meraup keuntungan, tetapi yang didapat malah sebaliknya. Keadaan yang tidak sesuai harapan ini tentu membuat frustrasi.
Kalau terjadi seperti ini, mungkin kamu perlu duduk sejenak dan merenungkan beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab sulitnya usahamu untuk berkembang, seperti poin-poin di bawah ini.
1. Minim promosi
ilustrasi iklan (pexels.com/Negative Space)Salah satu hal yang membuat sebuah usaha menjadi stagnan adalah kurangnya usaha untuk promosi. Sebagus apa pun kualitas barang atau jasa yang kamu tawarkan tentu tidak akan menarik pelanggan bila mereka tidak mengetahuinya.
Oleh sebab itu, penting untuk menggencarkan pemasaran, salah satunya melalui iklan di berbagai media. Semakin luas jangkauan promosi tersebut, maka semakin banyak orang yang mengetahui tentang usahamu.
2. Kurang inovasi
ilustrasi pengunjung cafe (pexels.com/cottonbro)Sebenarnya tidak ada yang salah dengan produk atau jasa yang kamu jual, tetapi mungkin pelanggan merasa bosan dengan penawaran yang itu-itu saja. Ini wajar karena orang selalu tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru.
Kamu harus jeli melihat kekurangan ini dan segeralah mengambil tindakan untuk melakukan beragam inovasi. Jika kamu mampu memberikan hal-hal atau sentuhan baru dalam usahamu, bukan tidak mungkin pelanggan akan kembali datang dan terus bertambah jumlahnya.
Baca Juga: 5 Tips agar Bisnis Kamu Bisa Bertahan Lama, Pelanggan Selalu Setia!
3. Harga terlalu mahal untuk daerah tersebut
Editor’s picks
ilustrasi lobak (pexels.com/Mark Stebnicki)Mendirikan sebuah usaha tentu punya tujuan utama untuk menghasilkan uang dan keuntungan yang besar. Namun, bila tidak memperhatikan daya beli masyarakat sekitar, rasanya mustahil usaha yang kamu bangun bisa berkembang pesat.
Sebagai contoh, kamu punya sebuah toko kelontong yang menjual aneka ragam kebutuhan sehari-hari. Bila harga yang dibanderol untuk setiap bahan makanan lebih tinggi dari toko yang lain, sudah jelas banyak orang yang memilih untuk berbelanja di tempat yang menjual barang sama dengan harga lebih murah.
4. Kualitas barang kurang baik
ilustrasi berbelanja (pexels.com/cottonbro)Banyak orang yang sudah mulai peduli dengan kualitas barang yang dibeli. Mereka bisa melihat sebuah produk dengan teliti, mengecek satu per satu mulai dari kualitas bahan hingga adanya kerusakan atau tidak.
Bila calon pembeli merasa produk yang kamu jual kurang berkualitas atau tidak memenuhi standar, maka tidak heran jika mereka memilih untuk tidak membelanjakan uang yang dimiliki. Di sinilah kamu perlu melakukan evaluasi terhadap barang-barang yang ditawarkan.
5. Kualitas pelayanan buruk
ilustrasi berbelanja (pexels.com/Arina Krasnikova)Kesulitan sebuah usaha untuk berkembang juga bisa disebabkan oleh faktor rendahnya kualitas pelayanan. Ini bisa berasal dari kamu yang kurang kompeten, sehingga tidak bisa memberikan jasa yang berkualitas seperti harapan pelanggan.
Faktor lain adalah attitude karyawan yang buruk dalam melayani pembeli, misalnya bersikap ketus atau meremehkan. Tentu saja ini bisa membuat orang malas untuk datang ke tempatmu.
Membangun usaha menjadi besar memang bukan sebuah hal yang mudah untuk dilakukan. Oleh sebab itu, kamu harus terus berusaha dan berinovasi, serta tidak lupa rutin melakukan evaluasi agar kesalahan bisa diperbaiki. Dengan begini, harapan usaha untuk menjadi lebih berkembang akan terbuka lebar.
Baca Juga: 5 Ide Peluang Bisnis Kerajinan Tangan Kreatif, Sulaplah Menjadi Cuan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
