5 Jenis Pekerjaan yang Dibutuhkan Metaverse, Nantikan Lowongannya!
Ilustrasi hologram (pexels.com/Darlene Alderson)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Metaverse telah menjadi topik pembicaraan hangat baru-baru ini, apalagi setelah salah satu platform media sosial yang paling terkenal, Facebook, melakukan rebranding menjadi Meta Platforms Inc. atau Meta pada Oktober 2021 lalu. Perubahan nama ini pun disebut untuk memberi sinyal bahwa perusahaan merangkul ide-ide futuristik dengan mengangkat istilah metaverse.
Dikutip dari USA Today, metaverse sebenarnya adalah kombinasi dari beberapa elemen teknologi, termasuk virtual reality, augmented reality dan video dimana pengguna dapat “hidup” di dalam dunia digital. Pendukung metaverse membayangkan penggunanya dapat bekerja, bermain, dan tetap terhubung dengan teman-teman melalui segala hal mulai dari konser dan konferensi hingga perjalanan virtual keliling dunia.
Istilah metaverse ini sendiri pertama kali dikenalkan oleh penulis Neal Stephenson. Ia menuliskan istilah itu dalam novel fiksi ilmiah karyanya pada 1992 yang berjudul “Snow Crash”, di mana ia membayangkan avatar manusia hidup yang bertemu di bangunan 3D realistis dan lingkungan realitas virtual lainnya.
Sejak itu, berbagai perkembangan telah membuat tonggak sejarah dalam perjalanan menuju metaverse nyata, sebuah dunia virtual online yang menggabungkan augmented reality, virtual reality, avatar holografik 3D, video dan sarana komunikasi lainnya. Saat metaverse berkembang, ini pun diyakini akan menciptakan lapangan kerja yang cukup luas di bidang ini.
Menurut Analytics India Magazine, berikut adalah daftar pekerjaan di metaverse yang mungkin akan ada.
Baca Juga: Memahami Metaverse, 6 Hal Dasar yang Perlu Dimengerti
1. Penata busana
Ilustrasi metaverse. (Unsplash.com/Vinicius "amnx" Amano)Dalam metaverse, avatar seseorang menjadi cerminan dari dirinya sendiri. Meskipun kita sudah akrab dengan konsep memilih pakaian untuk avatar video game, merek besar berfokus untuk membuat pijakan di dunia virtual.
Konvergensi token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT), augmented reality dan virtual reality perlahan mengubah permainan mode. Merek seperti Gucci, Dolce & Gabbana, Oscar de la Renta, Casablanca, dan Balenciaga sudah mulai menguji produk baru mereka. Pakaian digital, atau NFT, tersebut adalah file JPEG yang diamankan melalui teknologi blockchain untuk melindungi nilai merek. Mereka hanya dapat diakses di dan untuk media sosial.
Ke depan, dengan meningkatnya popularitas metaverse, ada potensi besar untuk permintaan penata gaya metaverse untuk membuat avatar dan mendandani mereka agar sesuai dengan kepribadian seseorang. Faktanya, metaverse online dan situs jejaring sosial IMVU telah menyelenggarakan peragaan busana pertamanya tahun ini. Toko virtualnya menampilkan 50 juta lembar pakaian. IMVU mencatat pertumbuhan 44 persen selama pandemik, menarik lebih dari tujuh juta pengguna aktif per bulan.
Penata busana metaverse akan bertanggung jawab untuk berbelanja untuk klien mereka, membeli pakaian berbasis NFT untuk mereka, dan mendandani mereka.
2. Aktor/produser/penulis
Ilustrasi virtual reality headset (pexels.com/Harsch Shivam)Di tengah perkembangan metaverse, industri film seperti Bollywood telah mendapatkan dunia virtualnya sendiri. Dunia paralel Bollywood dibangun bekerja sama dengan rumah produksi, merek, selebriti, label musik, studio game, dan perusahaan animasi.
Editor’s picks
Dunia Bollywood atau Bollyverse ini memungkinkan orang biasa untuk berbagi cerita dan bintang mereka melalui NFT Legenda dan Pahlawan. Pemegang NFT akan mendapat pemasukan dengan bagi hasil 2,5 persen, dan akses eksklusif ke peluncuran dan produk baru.
Baca Juga: Cerita Jokowi Pernah Dibisiki Mark Zuckenberg soal Metaverse
3. Penasihat aset
Ilustrasi bermain game (pexels.com/Ron Lach)Penasihat aset metaverse mungkin akan sama seperti penasihat keuangan di dunia nyata. Dengan lonjakan NFT, ke depan, manajer penasihat metaverse akan sangat diminati. Mereka akan membantu pengguna dalam membeli aset dan melakukan investasi. Menurut laporan media, lebih dari 400 juta dolar AS telah dihabiskan pada NFT.
Tanggung jawab penasihat aset metaverse sebagian besar adalah untuk memahami pergerakan pasar dan membantu klien mereka mendapatkan investasi yang sesuai.
4. Pengacara
Ilustrasi konferensi daring (pexels.com/Anna Shvets)Kombinasi teknologi, perangkat, dan jaringan komunikasi, akan membuat perubahan evolusioner sama sekali tidak terlihat jelas di metaverse. Alam semesta paralel ini memberikan peluang untuk melakukan, bertransaksi, dan menciptakan apa yang belum pernah terlihat sebelumnya. Dengan demikian, lanskap hukum akan perlu dibangun dan diadaptasi di metaverse.
Awal tahun ini, firma hukum yang berbasis di Pennsylvania Reed Smith merilis buku putih tentang ‘Panduan untuk metaverse’. Dalam buku dibahas mengenai bagaimana pengacara ingin tahu tentang potensi dan konsep metaverse. Pengacara metaverse akan bertanggung jawab untuk mengatur berbagai transaksi yang terjadi di alam semesta virtual.
Baca Juga: Apa Saja yang Akan Ada di dalam Metaverse Facebook?
5. Pemandu wisata
ilustrasi Mark Zuckerberg dan metaverse (theverge.com)Kualitas virtual metaverse menjanjikan kemungkinan tak terbatas dalam hal dunia imersif. Mempertimbangkan betapa imajinatifnya kita sebagai manusia, ada kemungkinan bahwa metaverse mungkin saja membuka pintu ke bentuk pariwisata baru. Manusia mungkin memerlukan pemandu wisata metaverse untuk menavigasi dan menjelajahi alam semesta virtual yang berbeda.
Pemandu wisata metaverse tentunya akan harus memiliki minat dalam banyak hal, termasuk sejarah seni, game, navigasi yang imersif, dan budaya.
Berita Terkini Lainnya
