Ada Angin Segar, Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp14.350

Rupiah juga berpeluang menguat di penutupan nanti

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu (23/2/2022).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah dibuka menguat 16 poin ke level Rp14.350 per dolar AS pagi ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.366 per dolar.

Baca Juga: 5 Cara Investasi 'Leher ke Atas' di Umur 20-an, Gak Bakal Rugi!

1. Rupiah berpeluang menguat di penutupan

Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah berpotensi untuk menguat pada sore nanti. Ariston menyebut penguatan bisa terjadi karena sentimen positif dari aset berisiko.

“Sentimen pasar keuangan terlihat lebih positif terhadap aset berisiko pagi ini. Indeks saham Asia terlihat dibuka menguat. Rupiah mungkin bisa menguat hari ini terhadap dolar AS,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Komentar IMF soal Mata Uang Digital Bank Sentral

2. Sentimen positif lainnya

Selain dari aset berisiko, Ariston juga menyebut ada kabar baik dari ketegangan Rusia dan Ukraina. Ia menyebut NATO membalas dekrit yang dikeluarkan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan sanksi ekonomi dan belum ke arah perlawanan militer.

“Ini mungkin yang sedikit meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi perang,” ujarnya.

Selain itu, Ariston menyebut kasus COVID-19 global sudah menurun dan bahkan di beberapa negara seperti AS dan Inggris, masyarakat sudah dibebaskan untuk tidak memakai masker dan mendorong aktivitas perekonomian untuk kembali bergerak normal seperti sebelum pandemik.

“Ini bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko termasuk rupiah,” katanya.

Baca Juga: Investasi Kripto Diramal semakin Mainstream, seperti Apa Prospeknya?

3. Ada faktor negatif yang bayangi rupiah

Namun demikian, menurut Ariston, pasar masih mewaspadai konflik antara Rusia dan Ukraina karena konflik tersebut masih berpotensi meninggi lagi dan masih terbuka potensi terjadinya perang. Oleh karenanya, harga aset berisiko masih berpeluang tertekan lagi.

Dari dalam negeri, kasus COVID-19 yang mulai meninggi lagi disebutnya bisa menjadi penekan rupiah.

“Rupiah mungkin bisa bergerak menguat ke kisaran Rp14.330, dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp14.380,” katanya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya