Agritech Eden Farm Amankan Pendanaan Pra-Seri A

Jadi agritech yang tumbuh paling cepat di Indonesia

Jakarta, IDN Times – Eden Farm secara resmi mengumumkan penutupan pendanaan Pra-Seri A yang dipimpin oleh Investible diikuti AC Ventures dan Corin Capital. Seri pendanaan ini juga mendapat partisipasi dari investor individual yang strategis, baik lama maupun baru, kata perusahaan dalam rilisnya kepada IDN Times, Sabtu (27/2/2021).

Perusahaan yang didirikan pada 2017 ini merupakan agritech yang tumbuh paling cepat di Indonesia. Perusahaan memiliki misi untuk memaksimalkan pendapatan petani melalui perampingan rantai pasok pangan serta mendistribusikan produk pertanian berkualitas dan terjangkau kepada pengusaha kuliner di Indonesia.

David Setyadi Gunawan, CEO Eden Farm mengatakan pendanaan seri ini akan digunakan untuk memperluas operasi Eden Farm ke seluruh pulau Jawa dan Sumatera, menambah pilihan SKU, memperluas lahan strategis yang diolah melalui program pendanaan petani, dan melanjutkan pengembangan teknologi untuk mengotomasi sebagian besar proses bisnis.

“Didukung oleh kondisi industri agrikultur Indonesia yang terbaik di dunia saat ini dan kemampuan kami untuk terus menunjukan performa usaha yang positif disertai dengan margin yang terus bertumbuh di tengah pandemi, kami berada di posisi yang kuat untuk menjalankan seluruh rencana pengembangan 2021 dan selangkah lebih dekat ke tujuan utama kami untuk membantu seluruh petani dan pengusaha kuliner di Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Yuk ke Focus Farm, Belajar Bisnis Pertanian Berlatar Gunung Sinabung

1. Ada lebih dari 30 juta petani di Indonesia

Agritech Eden Farm Amankan Pendanaan Pra-Seri Ahttps://twitter.com/@KemensetnegRI

Saat ini, Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 30 juta petani. Sektor pertanian menyumbang 14 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia atau setara dengan 140 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dengan pertumbuhan 8 persen setiap tahunnya.

Namun, sektor pertanian sangat terfragmentasi sehingga menciptakan rantai pasokan pangan yang tidak efisien dan mengakibatkan pendapatan para petani berkurang dan tidak stabil.

“Sebagai tambahan, industri F&B memberi andil senilai 92 miliar dolar AS, kemudian kontribusi dari toko retail sebesar 63 miliar dolar AS dari PDB Indonesia,” jelas perusahaan.

2. Alasan berinvestasi di Eden Farm

Agritech Eden Farm Amankan Pendanaan Pra-Seri AEden Farm

Daniel Veytsblit, Investment Director dari Investible mengatakan Eden Farm memilah rantai pasok bahan pangan secara efisien, dengan memberdayakan komunitas petani untuk menyediakan bahan pangan dengan metode JIT (Just In Time) – tepat waktu untuk pengiriman kepada berbagai jenis usaha kuliner.

Bisnis ini memiliki peluang luar biasa untuk menurunkan harga dan ketidak-efisienan pangan di seluruh Indonesia. “Kami tertarik pada pengalaman kewirausahaan yang mendalam dari para pendiri bisnis, serta visi mereka untuk menciptakan swasembada pangan di Indonesia,” jelas Daniel.

Sementara itu, Adrian Li, Managing Partner dari AC Ventures menyatakan ACV berinvestasi pada bisnis yang menjawab kebutuhan sosial skala besar melalui inovasi dan teknologi.

Eden Farm diklaim berhasil menciptakan bisnis yang sulit ditiru karena memiliki jaringan petani yang kuat, jaringan konsumen dengan permintaan yang stabil dan rantai pasok pangan yang efisien. Keunggulan ini memungkinkan para petani untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar dan para pengusaha kuliner mendapatkan bahan pangan dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik.

“Pendanaan ini akan memampukan Eden Farm untuk lebih lanjut meningkatkan pangsa pasar mereka di setiap segmen dan mempersiapkan mereka untuk melakukan penggalangan dana di Seri A mendatang. Kami sangat senang bermitra dengan Eden Farm seiring dengan usaha mereka untuk bertumbuh bersama dan memimpin para pelaku industri dalam proses digitalisasi,” jelasnya.

Baca Juga: Penyuluh dan Petani Kolaborasi On Farm-Off Farm demi Ketahanan Pangan

3. Bisnis tumbuh di tengah pandemik

Agritech Eden Farm Amankan Pendanaan Pra-Seri AEden Farm

Eden Farm telah menunjukkan akselerasi pertumbuhan meskipun di tengah pandemik COVID-19. Saat ini, Eden Farm telah melayani lebih dari 25 ribu pedagang yang terdiri dari UMKM kuliner, hotel, restoran, kafe, pasar tradisional, reseller, dan startup di 12 kota dan 3 kabupaten di pulau Jawa.

Dari sisi suplai, Eden Farm didukung oleh lebih dari 1.500 petani individu dan kelompok dari pulau Jawa dan Sumatera. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertumbuh secara eksponensial di tahun 2021 dengan didukung oleh keahlian Eden Farm dalam menemukan dan membina hubungan dengan petani strategis.

“Dengan didukung oleh sistem operasi yang mutakhir dan berbasis data, Eden Farm mampu menciptakan rantai pasok bahan baku yang sangat efisien dari petani sampai dapur pengusaha kuliner serta menghasilkan margin yang positif dan terus bertumbuh,” kata perusahaan.

Saat ini Eden Farm sudah melayani kota dan kabupaten Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Purwakarta, Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Semarang, dan Surabaya melalui aplikasinya.

Baca Juga: Member.id Disuntik US$1,1 Juta oleh East Ventures dan Traveloka

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya