Amazon Kini Bisa Berikan Layanan Tes COVID-19 di Rumah

Amazon baru dapat otorisasi FDA

Jakarta, IDN Times – Amazon telah menerima otorisasi dari Food and Drug Administration (FDA), Badan Perlindungan Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS), untuk melakukan tes COVID-19 sendiri. Izin ini diharapkan dapat digunakan untuk mendukung program penyaringan karyawannya.

Menurut pengajuan FDA, sebagaimana dilaporkan CNBC, tes ini dikembangkan oleh anak perusahaan Amazon, STS Lab Holdco.

“Tes dilakukan melalui usap hidung yang dikelola sendiri oleh individu, baik di bawah pengawasan profesional perawatan kesehatan atau di rumah,” jelas media itu.

Baca Juga: Jeff Bezos Mundur dari Jabatan CEO Amazon Tahun Ini

1. Bisa tes di mana saja

Amazon Kini Bisa Berikan Layanan Tes COVID-19 di RumahIlustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Menurut dokumen FDA terpisah, Amazon berencana untuk melakukan tes untuk tenaga kerjanya sebagai bagian dari program kesiapsiagaan dan respons COVID-19.

“Bergantung pada jadwal kerja mereka, karyawan mungkin dijadwalkan untuk tes di tempat atau mereka akan diberi perlengkapan kit untuk melaksanakan tes di rumah,” menurut dokumen tersebut.

Namun belum belum diketahui apakah Amazon akan membuat pengujian tersebut tersedia untuk mereka yang bukan termasuk tenaga kerjanya atau menjualnya melalui toko online-nya.

2. Bisnis diagnosis rencana Amazon sejak lama

Amazon Kini Bisa Berikan Layanan Tes COVID-19 di RumahFDA (Website/dfaf.org)

Surat otorisasi FDA tersebut ditujukan kepada Cem Sibay, Wakil Presiden Amazon Labs, yang sebelumnya adalah eksekutif top unit Prime Amazon. Sebelumnya pada Juli, Business Insider melaporkan bahwa Sibay telah dipilih untuk mengarahkan upaya Amazon untuk membangun lab pengujian COVID-19 internal.

Sementara pada Juni, CNBC melaporkan bahwa Amazon membangun tim khusus untuk mengembangkan kapasitas pengujian virus corona, menugaskan ilmuwan penelitian, manajer program, spesialis pengadaan, dan insinyur perangkat lunak untuk mendukung upaya tersebut. Perusahaan juga meluncurkan laboratorium diagnostik mandiri di Sunnyvale, California, dan di Hebron, Kentucky.

Amazon telah lama memandang bisnis diagnosis medis sebagai area ekspansi di masa depan. Pada 2018, perusahaan mempertimbangkan untuk membeli sebuah startup yang mengembangkan tes kesehatan di rumah dan mengoperasikan sebuah tim yang didedikasikan untuk melakukan diagnosa dalam grup yang ambisius “Grand Challenge”.

Baca Juga: Amazon Stop Jual Buku yang Tulis LGBTQ+ Gangguan Mental

3. Tes COVID-19 Amazon

Amazon Kini Bisa Berikan Layanan Tes COVID-19 di RumahAmazon Pharmacy, perusahaan farmasi milik amazon di india. thestatesman.com

Otorisasi FDA dikeluarkan saat Amazon terus memperluas program pengujiannya untuk karyawan gudang dan pengiriman. Pada Februari, Amazon mengatakan lab Kentucky-nya telah memproses lebih dari 1 juta tes COVID-19 untuk karyawan lini depan dari lebih dari 700 lokasi pengujian.

Amazon juga mengatakan telah mulai secara otomatis menetapkan janji tes reguler untuk beberapa pekerja di fasilitasnya, biasanya setiap dua minggu, meskipun janji yang ditetapkan bersifat sukarela. Sebelumnya, karyawan hanya dapat mendaftar untuk diuji melalui sistem internal.

Janji temu yang ditetapkan sejalan dengan tujuan Amazon untuk menguji sebagian besar tenaga kerja garis depannya setiap dua minggu sekali. Awal pekan ini, Amazon mengatakan akan mulai mendirikan klinik vaksinasi di sejumlah tempat di fasilitasnya di Missouri, Nevada dan Kansas.

Oktober lalu, Amazon mengungkapkan bahwa hampir 20 ribu karyawan garis depan tertular COVID-19 antara 1 Maret sampai 19 September. Pengungkapan itu dilakukan setelah kelompok buruh, politisi, dan karyawan Amazon berulang kali mendesak perusahaan untuk mengungkapkan berapa banyak pekerjanya yang terinfeksi COVID-19 dan juga masalah keamanan terkait virus corona lainnya.

Baca Juga: Profil Andy Jassy, Calon CEO Amazon Penerus Jeff Bezos

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya