Bank Sentral Filipina Tangani Lonjakan Keluhan Peretasan Akun

Penyelidikan terkait hal itu sedang berlangsung

Jakarta, IDN Times – Gubernur Bank Sentral Filipina, Benjamin Diokno, mengatakan bank sedang memantau lonjakan keluhan terkait masalah peretasan rekening dari beberapa pengguna media sosial. Ia juga mengatakan bank sentral bekerja sama dengan bank konsumen untuk menyelesaikan masalah tersebut, melalui sejumlah langkah seperti penggantian biaya.

Dalam pernyataan pada Minggu (12/12/2021), Diokno mengatakan bahwa bank sentral bekerja sama dengan bank pemberi pinjaman terbesar di negara Asia Tenggara, BDO Unibank, dan Unionbank dari Filipina untuk mengambil langkah-langkah perbaikan, termasuk penggantian.

“Bangko Sentral ng Pilipinas akan melakukan segalanya untuk memastikan keamanan dan integritas sistem keuangan, serta perlindungan konsumen keuangan,” jelas Diokno, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.

Baca Juga: 7 Cara Gokil Jaga Privasi di Dunia Maya, Kebal Serangan Hacker

1. Penyelidikan sedang berlangsung

Bank Sentral Filipina Tangani Lonjakan Keluhan Peretasan AkunIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Ia lebih lanjut menyatakan bahwa BDO sedang menyelidiki setiap kasus dan akan menanggapi mereka yang terkena dampak.

Sementara itu, Presiden Unionbank Edwin Bautista mengatakan kepada Reuters bahwa kliennya termasuk di antara bank yang menerima dana dari rekening BDO.

Baca Juga: Ini Cara Melindungi Data Pribadi dari Peretas

2. Hukuman bagi pelanggar

Bank Sentral Filipina Tangani Lonjakan Keluhan Peretasan AkunIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Bautista mengatakan bahwa sudah ada kurang dari 10 rekening Unionbank yang menerima dana dari rekening BDO yang telah dibekukan. Ia menambahkan bahwa bank mengambil langkah hukum terhadap pengguna yang mengizinkan rekening mereka dipakai untuk kegiatan kriminal.

Bank belum bisa memperkirakan berapa banyak yang dialihkan.

Baca Juga: 12,4 Juta Data BPJS Naker Diretas, Dipakai Hacker Buat Kartu Prakerja 

3. Pencurian uang di bank

Bank Sentral Filipina Tangani Lonjakan Keluhan Peretasan AkunIlustrasi Hacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Ini bukan kali pertama sistem perbankan Filipina menjadi target kejahatan keuangan.

Pada 2016, rekening di Rizal Commercial Banking Corp yang berbasis di Manila menerima 81 juta dolar Amerika Serikat (AS) dana yang dicuri oleh penjahat tak dikenal dari rekening pusat Bangladesh di Federal Reserve Bank of New York. Uang tersebut kemudian dialihkan pelaku ke kasino Filipina.

Pencuri menggunakan perintah palsu pada sistem pembayaran SWIFT untuk melakukan pencurian mereka tersebut.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya