Bank Sentral Kuba Akui Cryptocurrency dan Bikin Aturan Pengawasannya

Langkah bersejarah ini membantu ekonomi Kuba

Jakarta, IDN Times – Kuba telah menerima mata uang kripto (cryptocurrency) seperti Bitcoin, dan akan membuat aturan untuk mengawasi penggunaannya. Alasan atas langkah besar ini adalah demi kepentingan sosial ekonomi negara itu.

Menurut CNBC, pada Kamis (26/8/2021) lalu pemerintah telah menerbitkan Resolusi 215 yang dimuat dalam Berita Negara. Laporan itu mengatakan bank sentral akan menetapkan aturan baru tentang bagaimana menangani mata uang digital.

Atas dasar itu, penyedia komersial dari layanan terkait sekarang akan memerlukan izin dari bank sentral untuk melanjutkan operasinya.

Baca Juga: Bukan Tiongkok, AS Jadi Pusat Penambangan Bitcoin Baru di Dunia

1. Keputusan yang membantu Kuba

Bank Sentral Kuba Akui Cryptocurrency dan Bikin Aturan PengawasannyaKuba (unsplash.com/Dorothea OLDANI)

Kuba bergabung dengan negara tetangga El Salvador yang juga merangkul uang virtual terdesentralisasi ini. Keputusan itu dapat membantu Kuba untuk menghindari sanksi Amerika Serikat (AS), yang telah diterapkan pada negara itu di bawah rezim mantan Presiden AS Donald Trump. Sanksi yang melumpuhkan ekonomi Kuba itu telah diperpanjang di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.

Menurut Dr. Mrinalini Tankha, seorang profesor antropologi di Universitas Negeri Portland, yang telah melakukan penelitian di Kuba selama 10 tahun, mengirim dan menerima uang antara AS dan Kuba menjadi sangat sulit di bawah pemerintahan Trump akibat sanksi itu.

Di tengah sanksi era Trump yang semakin agresif juga, pada 2020 lalu, Western Union menutup semua kantornya yang berjumlah lebih dari 400 unit di negara itu. Padahal perusahaan layanan keuangan itu telah beroperasi di Kuba selama lebih dari 20 tahun.

2. Pergerakan uang makin sulit akibat pandemik

Bank Sentral Kuba Akui Cryptocurrency dan Bikin Aturan PengawasannyaIlustrasi Memberi dan Menerima Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Akibat pandemik COVID-19 yang telah mewabah hampir dua tahun terakhir, peredaran uang keluar-masuk Kuba menjadi semakin sulit.

Tankha mengatakan bahwa sebelum wabah COVID-19 melanda, beberapa orang Kuba masih bisa menggunakan jasa kurir bawah tanah dan layanan semi-formal yang biasa disebut “mula” untuk mendapatkan uang tunai. Para mula itu merupakan agen yang membawa uang tunai ke Kuba dan mendistribusikannya kepada orang-orang di pulau itu.

Tetapi, akibat pandemik yang telah menghentikan penerbangan di seluruh dunia, jalan menuju uang tunai ini menjadi jauh lebih sulit, kata Tankha. Namun di sisi lain, para ahli mengatakan kondisi ini yang menjadi memicu peningkatan adopsi crypto di Kuba.

“Ada semacam ceruk sektor orang yang telah beralih ke cryptocurrency,” kata Tankha.

Baca Juga: Bank Dunia Tak Bisa Bantu El Salvador Implementasi Bitcoin

3. Tanggapan analis

Bank Sentral Kuba Akui Cryptocurrency dan Bikin Aturan PengawasannyaIlustrasi Bitcoin (Twitter.com/bitcoin)

Boaz Sobrado, seorang analis data fintech yang berbasis di London dan menghabiskan empat tahun bekerja di bidang crypto di Kuba, menyebut langkah Kuba untuk menerima cryptocurrency merupakan hal yang bersejarah.

“Bersejarah bahwa mereka merangkulnya,” katanya.

“Ini adalah pemerintahan konservatif yang masih diatur dengan cara tradisional Marxis. Faktanya, bank sentral komunis Kuba didirikan oleh Che Guevara. Fakta bahwa mereka mengatur dengan hati-hati menunjukkan bahwa mereka tertarik dengan apa yang bisa mereka dapatkan,” tambah Boaz.

Baca Juga: Protes Besar di Kuba, Presiden Kuba Salahkan Pihak AS

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya