Banyak Ditanya Klien, Penasihat Keuangan Mulai Tawarkan Cryptocurrency

Ada 49 persen penasihat keuangan ditanya cryptocurrency

Jakarta, IDN Times - Lembaga penasihat keuangan atau yang juga dikenal sebagai financial advisor semakin banyak menerima pertanyaan, terkait mata uang digital atau cryptocurrency. Salah satunya penasihat keuangan Ivory Johnson, pendiri Delancey Wealth Management yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Ketika pasar jatuh pada Maret 2020, Johnson memutuskan itu waktunya untuk memperkenalkan cryptocurrency kepada kliennya.

“Saya melakukannya karena saya melihat betapa aktifnya Federal Reserve dan seberapa banyak mereka melemahkan dolar, yang akan sangat terikat dengan inflasi,” kata Johnson, mengutip CNBC, Minggu, 6 Juni 2021.

Baca Juga: Pemerintah Akan Bikin Bursa Cryptocurrency Akhir Tahun Ini

1. Makin banyak yang minat pada cryptocurrency

Banyak Ditanya Klien, Penasihat Keuangan Mulai Tawarkan Cryptocurrencycfo.com

Sebuah survei terbaru dari Asosiasi Perencanaan Keuangan (FPA) dan Journal of Financial Planning menunjukkan bahwa strategi Johnson dapat menjadi bagian dari tren yang berkembang.

Ketika investor menjadi lebih tertarik pada cryptocurrency, penasihat keuangan merasakan urgensi baru untuk menawarkan investasi kepada klien.

Menurut survei itu, sekitar 49 persen penasihat keuangan mengatakan klien telah bertanya tentang cryptocurrency dalam enam bulan terakhir, naik dari 17 persen pada 2020.

2. Penasihat keuangan merekomendasikan cryptocurrency

Banyak Ditanya Klien, Penasihat Keuangan Mulai Tawarkan CryptocurrencyIlustrasi Bitcoin (Dok. ANTARA News)

Hasil survei juga menunjukkan lebih banyak dari profesional keuangan ini (26 persen) berencana meningkatkan seberapa banyak mereka menggunakan dan merekomendasikan cryptocurrency dalam 12 bulan ke depan.

Saat ini, sebanyak 14 persen penasihat keuangan menggunakan atau merekomendasikan investasi tersebut. Jumlah itu naik dari kurang dari 1 persen pada 2019 dan 2020.

“Orang-orang sekarang menyadari bahwa itu tidak akan hilang,” kata Tyrone Ross, CEO Onramp Invest, penyedia teknologi manajemen “cryptoasset” untuk penasihat keuangan. Perusahaan bekerja sama dengan FPA dan Journal of Financial Planning dalam survei tersebut.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa para penasihat keuangan yang tidak beradaptasi dapat berisiko tertinggal.

“Klien datang ke penasihat sekarang mengetahui lebih banyak daripada penasihat,” kata Ross. “Para penasihat benar-benar ketakutan, karena Anda tidak pernah ingin terlihat bodoh di depan klien Anda.”

Baca Juga: Jangan Asal Beli! Ini Tips Pilih Cryptocurrency dari Mark Cuban

3. Masih banyak penasihat belum paham cryptocurrency

Banyak Ditanya Klien, Penasihat Keuangan Mulai Tawarkan CryptocurrencyIlustrasi Mata Uang Kripto/Cryptocurrency. (IDN Times/Aditya Pratama)

Namun, menurut Johnson, sebagian besar penasihat yang dia ajak bicara belum terbiasa dengan cryptocurrency. Meski demikian, kini ada jalan untuk menangani masalah ini, termasuk dengan kemunculan sertifikasi di bidang ini dan dealer-broker yang mengadopsi teknologi untuk menangani aset ini.

“Setiap kali sesuatu menjadi semakin diadopsi sehingga harganya meningkat secara eksponensial, dan kami mulai melihatnya dengan Bitcoin, dan mata uang kripto lainnya, dan saya pikir itu adalah kasus bull (positif) lainnya,” kata Johnson.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya