Belajar Saham dari Kaesang, Investor Pemula RI Disorot Media Asing

Kenapa investor pemula belajar saham dari media sosial?

Jakarta, IDN Times – Belakangan ini media sosial ramai dengan konten terkait saham. Ini dikarenakan semakin banyak anak-anak muda pengguna media sosial yang melakukan investasi dan menjadi investor pemula.

Ramainya jumlah investor baru tersebut tidak lepas dari peran beberapa tokoh yang suka muncul membagikan konten terkait investasi di media sosial, seperti putra dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Kaesang Pangarep, dan juga berbagai influencer atau figur publik lainnya seperti Raditya Dika.

Anak-anak muda seperti Kaesang dan Raditya Dika belakangan sering memuat berbagai informasi terkait saham, yang ternyata mendapat perhatian dari pengguna sosial media.

Ternyata, fenomena ini mendapat perhatian dari media asing, salah satunya adalah South China Morning Post atau SCMP.

Baca Juga: Kaesang Sering Sebut Saham PGN, Endorsement? 

1. Jadi sorotan media asing

Belajar Saham dari Kaesang, Investor Pemula RI Disorot Media Asing(Kaesang Pangarep) www.instagram.com/@kaesangp

Dalam sebuah artikel yang berjudul “Mengapa orang Indonesia beralih ke putra Jokowi dan influencer lainnya untuk mendapatkan wawasan pasar saham”, media tersebut mengangkat isu soal pergeseran budaya belajar investasi di Indonesia. Di mana saat ini semakin banyak orang yang lebih senang membuka media sosial ketimbang platform berita resmi untuk belajar saham.

“Lewatlah sudah hari-hari ketika investor Indonesia membolak-balik koran atau portal berita untuk mengidentifikasi tren investasi, atau bahkan mendengarkan Bloomberg atau CNBC untuk mengawasi ticker saham,” tulis media itu dalam postingannya pada 29 Januari.

Penulis artikel itu, Resty Woro Yuniar juga melakukan wawancara dengan sejumlah pengguna media sosial yang mengikuti tren tersebut, dan menemukan berbagai alasan menarik di baliknya.

2. Alasan investor pemula Indonesia lebih senang belajar investasi dari influencer dan public figure

Belajar Saham dari Kaesang, Investor Pemula RI Disorot Media AsingInstagram.com/raditya_dika

Rifky Adina Irawan, salah satu investor pemula yang diwawancarai Resty mengatakan alasannya memantau informasi saham dari Kaesang adalah karena informasinya mudah ditemukan di media sosial.

“Bagi saya, media sosial itu sangat penting, karena beberapa investor berbagi tips tentang saham mana yang saat ini (sedang naik daun). Jika saya punya uang, saya akan memperhatikan nasihat mereka dan membelinya,” kata Rifky, mahasiswi berusia 22 tahun yang tinggal di Yogyakarta.

“Belakangan ini saya lebih banyak belajar tentang saham dari Kaesang. Saya belajar dari tweetnya tentang beberapa saham asing, jadi saya mencari informasi darinya, meskipun saya belum membeli saham yang dia tweet sejauh ini.”

3. Awal mula tren perdagangan saham yang digerakkan oleh media sosial

Belajar Saham dari Kaesang, Investor Pemula RI Disorot Media Asinginstagram/kaesangp

Menurut artikel tersebut, tren perdagangan saham yang digerakkan oleh media sosial muncul tahun lalu di Indonesia. Di mana per 17 Januari, ada lebih dari 4 juta investor ritel yang melakukan 619.000 transaksi setiap hari, meningkat lebih dari 50 persen dari 2019, menurut Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebelumnya pada Senin (1/2/2021), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso juga mengatakan jumlah investor ritel Indonesia meningkat pesat di tengah pandemik atau selama 2020 lalu. Ia bahkan menyebut angka pertumbuhannya merupakan yang terbesar dalam sejarah.

Hal itu terjadi meski negara-negara dunia, termasuk Indonesia, sedang dilanda pandemik COVID-19 yang telah menghancurkan perekonomian secara luas.

“Tidak terkecuali di Indonesia sehingga pertumbuhan investor ritel itu hampir 4 juta investor dalam waktu masa pandemik tahun 2020 ini. Ini terbesar dalam sejarah,” katanya dalam acara Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan yang disiarkan langsung di YouTube Kementerian Keuangan, Senin.

Baca Juga: Saham-saham BUMN Mulai Pulih setelah Ada Intervensi Pemerintah

4. Banyak yang mengandalkan aplikasi investasi

Belajar Saham dari Kaesang, Investor Pemula RI Disorot Media AsingIlustrasi Investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Laporan juga menyebut, lebih dari setengah dari populasi Indonesia yang berjumlah 270 juta tidak memiliki rekening tabungan atau rekening bank sama sekali. Namun hal itu tidak menghalangi niat investasi para investor pemula karena mereka mengandalkan platform investasi yang banyak tersedia.

Aplikasi semacam itu tidak hanya mempermudah orang-orang melakukan investasi, tapi juga menarik karena jumlah dana yang diinvestasikan tidak harus besar.

Hal tersebut pun mendapat apresiasi dari Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo.

“Investor ritel baru ini lebih melek finansial dan nyaman menggunakan teknologi yang ada, yang merupakan faktor besar,” kata Widodo kepada This Week in Asia.

“Aplikasi perdagangan online saat ini lebih ramah pengguna dibandingkan dengan lima tahun lalu. Paket data seluler juga lebih terjangkau dan tersedia di kota-kota besar di Indonesia, sehingga siapa pun yang memiliki ponsel cerdas dapat memeriksa pergerakan perdagangannya dengan mudah,” ujar dia.

5. Pandangan Kaesang bisa gerakkan harga saham

Belajar Saham dari Kaesang, Investor Pemula RI Disorot Media AsingKaesang Pangarep putra Presiden Jokowi meresmikan buka gerai Sang Pisang di Tegal. IDN Times/Haikal Adithya

Kemunculan influencer dalam dunia investasi tidak hanya membawa pengaruh besar pada meningkatnya minat orang untuk berinvestasi, tapi juga bagi perusahaan-perusahaan yang disebutkan dalam postingan para influencer tersebut.

Misalnya saja Kaesang, ketika pria berusia 26 tahun itu membahas soal Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur di Twitternya pada 15 Januari, saham pemberi pinjaman tersebut melonjak tajam. Menurut laporan Bloomberg, saham bank itu melonjak hingga 15 persen ke level tertinggi sepanjang masa saat itu.

Hal serupa juga pernah terjadi pada 7 Januari ketika Kaesang men-tweet tentang perusahaan pertambangan milik negara. Saat itu, harga sahamnya melonjak lebih dari 17 persen dan mencapai volume perdagangan harian tertinggi mereka di BEI.

Padahal saat dimintai klarifikasi, Kaesang mengatakan tweet-nya hanyalah sebuah referensi. “Hanya referensi, bukan perintah untuk menjual atau membeli,” kata pria yang juga menekuni bisnis pisang dan kopi tersebut.

Baca Juga: Transaksi Saham Antam Tembus Rp4,95 Triliun, Apakah gegara Kaesang?

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya